Efsun & Bahar Episode 108, Senin, 2 Mei 2016 - Di RS, dokter datang dan memberi tahu keadaan Ates sangatlah parah. Sangat sulit untuk selamat. Bahar yang mendapat kabar itu pun semakin sedih. Ia melihat Ates yang tak sadarkan diri di ranjang dengan dibantu alat-alat dokter. Bahar sangat berharap Ates bisa sembuh. Ates harus kuat karena ia tidak bisa hidup tanpa Ates. Ismail sendiri juga sedih melihat keadaan Ates. Bahar keluar ditemani Ilyas.
Tiba-tiba Ismail keluar dan berteriak memanggil dokter. Dokter pun segera datang. Bahar kaget ada apa dengan Ates. Dokter langsung masuk dan memberi tindakan darurat pada Ates. Bahar yang tak kuat ingin melihat Ates ia pun masuk dan saat itu Ates dalam kondisi sangat kritis. Betapa kagetnya bahar. Lalu perawat segera meminta semua keluar karena dokter akan melakukan tindakan pada Ates.
Ilyas keluar kemudian mengabari Nuran bahwa kondisi Ates sangat kritis. Di rumah, Efsun, Nuran dan Bucela sangat khawatir. Bucela berdoa agar Ates selamat. Ketika sedang panik ada tamu datang, Ternyata itu adalah Salih! Nuran kaget mengapa Salih kesini. Ternyata Salih menyesal atas perbuatannya. Ia pun mau mengembalikan uang kepada Bucela.
Di RS, akhirnya dokter keluar setelah melakukan tindakan penyelamatan pada Ates. Untunglah Ates masih punya kesempatan hidup meskipun kemungkinannya sangat sedikit. bahar sedikit lega kemudian ia menelepon Efsun.
Bahar kembali menengok Ates di ruangannya. Ates masih tidak bergerak sama sekali. Bahar bicara padanya dan berharap Ates bisa sadar kembali. Bahar memegang tangan Ates. Bahar membayangkan saat-saat indah bersama Ates. Ia menangis dan mencium tangan Ates.
Di kantor polisi, Efsun datang menemui Jinggis. Efsun mau menemui ayahnya. Kemudian Jinggis mengijinkan dan mengantarkan efsun ke tempat mehmet ditahan. Efsun bertemu ayahnya di sel. Efsun mengabarkan kondisi Ates dimana ia tadi baru dapat info dari Bahar. Ates sudah ditemukan namun ia dalam kondisi kritis. Setelah itu Efsun pergi
Di butik, Hasret terpaksa mem-PHK anak buahnya karena gedung akan dibongkar oleh Attahn Holding versi Hulya. Setelah semua dikemas, Hasret memberikan pesangon. Ia lalu keluar bersama Rafika dan mengunci pintu butik. Hasret sangat sedih karena meski hanya sebentar butik ini memiliki kenangan dan harapan. Lalu mereka pulang dan turun tangga tiba-tiba barang bawaan Hasret terjatuh semua manik-manik dan payet tercecer. Untunglah ada beberapa anak yang tinggal di sana dan membantu Hasret memunguti kembali payet dan manik tersebut. Tak lama kemudian Hulya datang. dengan sombong ia pun tak menghiraukan kesusahan yang dialami Hasret. Hulya lalu naik tangga.
Di RS, Ates dipindah ruangan karena kondisinya semakin kritis. Saat itu Efsun dan Nuran juga sudah ada di sana mereka memberi semangat pada Bahar. Ates diberi bantuan dengan sengat jantung. Setelah itu Ates dimasukkan ke dalam ruangan khusus.
Seusai penanganan, dokter keluar dan memberi kabar kondisi Ates. Kondisi Ates saat ini belum ada banyak perkembangan. Kemudian Efsun dan Bahar diijinkan masuk melihat Ates. Saat itu Ismail ada di sana. Ismail mendapat telepon dari Jinggis. jinggis saat itu sedang melihat cctv berhubungan dengan kematian Yusuf. Ismail segera ke kantor polisi. Ada sebuah mobil putih di cctv. Di saat yang sama Salih di bengkelnya membuka penutup mobil yang kotor ternyata mobil putih yang ada di cctv tadi.
Di RS, Bahar dan Efsun melihat Ates yang belum sadar. Tubuhnya penuh peralatan dokter. Tiba-tiba Bahar mau jatuh kemudian Efsun menyuruh pewarat untuk memberikan Bahar suplemen. Bahar keluar diantar perawat lalu gantian Nuran yang masuk.
Hulya dan Fulya ke kantor polisi menengok Mehmet. Ternyata Mehmet sudah dibebaskan dengan jaminan. Fulya dan Hulya pun memeluk Mehmet. Namun Mehmet tak bersimpati dengan Hulya karena Hulya sudah mengusir Hasret dari Yayasan.
Di RS, Bahar terpaksa disuntik agar ia tetap kuat secara fisik. Kemudian tak lama setelah itu Mehmet datang ke rumah sakit.
Bahar kembali menemani Ates. Ates sedang berada di alam bawah sadar. Ia berada dalam sebuah tempat dan memanggil ibunya. Kemudian ia bertemu ibunya. Ates berpelukan dengan ibunya. Ia juga bertemu dengan ayahnya. Di alam bawah sadar itu ayahnya memberi semangat pada Ates sehingga di saat itu juga Ates sadar.
Tiba-tiba Ismail keluar dan berteriak memanggil dokter. Dokter pun segera datang. Bahar kaget ada apa dengan Ates. Dokter langsung masuk dan memberi tindakan darurat pada Ates. Bahar yang tak kuat ingin melihat Ates ia pun masuk dan saat itu Ates dalam kondisi sangat kritis. Betapa kagetnya bahar. Lalu perawat segera meminta semua keluar karena dokter akan melakukan tindakan pada Ates.
Ilyas keluar kemudian mengabari Nuran bahwa kondisi Ates sangat kritis. Di rumah, Efsun, Nuran dan Bucela sangat khawatir. Bucela berdoa agar Ates selamat. Ketika sedang panik ada tamu datang, Ternyata itu adalah Salih! Nuran kaget mengapa Salih kesini. Ternyata Salih menyesal atas perbuatannya. Ia pun mau mengembalikan uang kepada Bucela.
Di RS, akhirnya dokter keluar setelah melakukan tindakan penyelamatan pada Ates. Untunglah Ates masih punya kesempatan hidup meskipun kemungkinannya sangat sedikit. bahar sedikit lega kemudian ia menelepon Efsun.
Bahar kembali menengok Ates di ruangannya. Ates masih tidak bergerak sama sekali. Bahar bicara padanya dan berharap Ates bisa sadar kembali. Bahar memegang tangan Ates. Bahar membayangkan saat-saat indah bersama Ates. Ia menangis dan mencium tangan Ates.
Di kantor polisi, Efsun datang menemui Jinggis. Efsun mau menemui ayahnya. Kemudian Jinggis mengijinkan dan mengantarkan efsun ke tempat mehmet ditahan. Efsun bertemu ayahnya di sel. Efsun mengabarkan kondisi Ates dimana ia tadi baru dapat info dari Bahar. Ates sudah ditemukan namun ia dalam kondisi kritis. Setelah itu Efsun pergi
Di butik, Hasret terpaksa mem-PHK anak buahnya karena gedung akan dibongkar oleh Attahn Holding versi Hulya. Setelah semua dikemas, Hasret memberikan pesangon. Ia lalu keluar bersama Rafika dan mengunci pintu butik. Hasret sangat sedih karena meski hanya sebentar butik ini memiliki kenangan dan harapan. Lalu mereka pulang dan turun tangga tiba-tiba barang bawaan Hasret terjatuh semua manik-manik dan payet tercecer. Untunglah ada beberapa anak yang tinggal di sana dan membantu Hasret memunguti kembali payet dan manik tersebut. Tak lama kemudian Hulya datang. dengan sombong ia pun tak menghiraukan kesusahan yang dialami Hasret. Hulya lalu naik tangga.
 |
| Efsun & Bahar Episode 108, Senin, 2 Mei 2016 |
Seusai penanganan, dokter keluar dan memberi kabar kondisi Ates. Kondisi Ates saat ini belum ada banyak perkembangan. Kemudian Efsun dan Bahar diijinkan masuk melihat Ates. Saat itu Ismail ada di sana. Ismail mendapat telepon dari Jinggis. jinggis saat itu sedang melihat cctv berhubungan dengan kematian Yusuf. Ismail segera ke kantor polisi. Ada sebuah mobil putih di cctv. Di saat yang sama Salih di bengkelnya membuka penutup mobil yang kotor ternyata mobil putih yang ada di cctv tadi.
Di RS, Bahar dan Efsun melihat Ates yang belum sadar. Tubuhnya penuh peralatan dokter. Tiba-tiba Bahar mau jatuh kemudian Efsun menyuruh pewarat untuk memberikan Bahar suplemen. Bahar keluar diantar perawat lalu gantian Nuran yang masuk.
Hulya dan Fulya ke kantor polisi menengok Mehmet. Ternyata Mehmet sudah dibebaskan dengan jaminan. Fulya dan Hulya pun memeluk Mehmet. Namun Mehmet tak bersimpati dengan Hulya karena Hulya sudah mengusir Hasret dari Yayasan.
Di RS, Bahar terpaksa disuntik agar ia tetap kuat secara fisik. Kemudian tak lama setelah itu Mehmet datang ke rumah sakit.
Bahar kembali menemani Ates. Ates sedang berada di alam bawah sadar. Ia berada dalam sebuah tempat dan memanggil ibunya. Kemudian ia bertemu ibunya. Ates berpelukan dengan ibunya. Ia juga bertemu dengan ayahnya. Di alam bawah sadar itu ayahnya memberi semangat pada Ates sehingga di saat itu juga Ates sadar.
Selanjutnya : Efsun & Bahar Episode 109, Selasa, 3 Mei 2016
loading...
Efsun & Bahar Episode 108, Senin, 2 Mei 2016 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Efsun & Bahar Episode 108, Senin, 2 Mei 2016