Cerita Fatmagul Episode 127 - Di restoran, Mukades berkata jika Murat adalah segalanya baginya. dia bisa meninggalkan semuanya tapi tidak Murat. ”apa aku memintamua itu?? aku hanya bilang biarkan mereka tenang dulu untuk sementara. dia akan meridukan ibunnya nanti” kata Salih
“aku tidak tahu, dia punya bibi, paman, ayah dan semua yang menyayanginya di sana dan aku tidak punya siapapun" kata Mukades. Salih meminta Mukades tidak menangis lagi.
Salih mengajak Mukades pergi ke marmaris untuk beberapa hari karena dia ada pengiriman di sana.
Mukades bertanya bukannya dia bilang sudah diusir dari rumah dan dari pekerjaan?? tapi Salih pandai membuat alasan.
Salih membujuk Mukades pergi dengannya, bagaimana dengan Murat?? kata Mukades. kau bisa bertemu dia saat kita kembali ke Istambul kata Salih. Salih berjanji jika mereka akan tinggal di tempat yang baru bersama anak itu.
“kau bahkan tidak menyebut namanya, tidak pernah mendengarmu dengan bangga menyebut anakku. kau tidak bisa. tapi kau masih berharap pergi denganku ke marmaris??” kata Mukades.
Salih terus saja membujuk Mukades. tidak ada yang tahu kita ada disana, kita lihat nanti kata Mukades tersenyum senang.
Mukades pergi dengan Salih ke marmaris. mereka tampak sedang berjemur di pantai.
Salih berkata jika ia kehausan. Mukades meminta Salih untuk order saja.
Saat Salih pergi, ia sendiri menggunakan hp Salih untuk menelepon rumah tapi rumah kosong. Mukades kemudian menelepon restoran dan Kerim yang mengangkatnya. ia lalu mematikan hp.
Kerim kesal, ia berkata kepada Fatmagul jika ada lagi telp yang mencurigakan. kemudian telp bunyi. Kerim menanggapinya dengan marah tapi ternyata orang yang ingin memesan makanan. Fatmagul hanya tersenyum simpul melihat ulah Kerim.
Di pantai, Mukades kembali menangis. Salih menegurnya, biarkan saja Salih aku mohon kata Mukades
Kadir membawa Rahmi dan Meryem untuk memberikan pernyataan di depan jaksa. jaksa bertanya dimana Mukades Hanim?
Rahmi malah menangis, kemudian jaksa memintanya duduk. Meryem sendiri mengajak Murat untuk menunggu di luar. Kadir berkata jika Rahmi agak sensitif sekrang. ”Mukades meninggalkan kami pak jaksa, dia bersama laki-laki lain sekarang. dia membuat saudaraku dalam kesulitan juga.” kata Rahmi.
Di dalam penjara, Erdugan ada di ruang kesehatan dan mengeluh telingnya selalu berdengung sehingga dia kesulitan untuk tidur. tapi dokter berkata jika semuanya sehat dan tidak ada masalah. mungkin karena beban psikologis katanya,
Dokter lalu berkata kepada penjaga untuk membawa Erdugan ke sel-nya dan jangan membawanya terus kepadanya setiap hari.
Ketika keluar dari ruang kesehatan, Erdugan melihat Vural dibawa dengan kursi roda. ”dia temanku, apa yang kau lakukan disini???" tanya Erdugan.
“tidak ada yang bisa lari dari kalian bahkan neraka sekalipun” kata Vural.
Munir datang menemui Selim, ia menyodorkan surat cerai untuk Selim tanda tangani. ia bertanya tentang perceraian apakah semudah itu??. ”ya jika kau anak dari orang penting seperti Turaner!" kata Munir.
Meltem sendiri dan ibunya meninggalkan rumah. ia melihat sekali lagi ke arah rumahnya dan berjalan menuju mobil.
Di dalam penjara, Selim bertanya kepada pamannya apakah Meltem benar-benar mempunyai pria lain??
Temukan dia paman, temukan dia kata Selim penuh emosi. Munir langsung terbayang dengan Mustafa dan Meltem ketika keduanya berdiri di dekat lift perusahaan.
Mustafa sendiri tampak datang ke Rose Kitchen milik Fatmagul. ia melihat resto itu dari kejauhan. sedangkan di dalam, Fatmagul menyuruh Kerim makan sebelum tamu datang lagi. tapi Kerim berkata jika mereka kehabisan borek dan dia akan membelinya, dalam dua jam dia akan kembali kata Kerim.
Di dalam penjara, Munir memberitahu Selim jika Vural juga dimasukkan kedalam sel. Ia minta salim agar duduk dan menunggu dengan tenang sampai persidangan dimulai. aku tidak ingin ada masalah kata Munir.
Selim berkata jika Munir harus menemukan pria itu, aku akan menemukannya jika memang ada sahut Munir. Ada.. kata Selim dengan tegas. mengapa ayahku tidak datang?? tanya Selim.
ada pertemuan penting hari ini kata Munir. ”pertemuan apa lagi, katakan semuanya kepadaku" sahut Selim.
“ayah mertuamu membatalkan ijin proyek, sehingga pihak bank meminta uang mereka kembali. kita belum menemukan investor baru."
“aku tidak tahu, dia punya bibi, paman, ayah dan semua yang menyayanginya di sana dan aku tidak punya siapapun" kata Mukades. Salih meminta Mukades tidak menangis lagi.
Salih mengajak Mukades pergi ke marmaris untuk beberapa hari karena dia ada pengiriman di sana.
Mukades bertanya bukannya dia bilang sudah diusir dari rumah dan dari pekerjaan?? tapi Salih pandai membuat alasan.
Salih membujuk Mukades pergi dengannya, bagaimana dengan Murat?? kata Mukades. kau bisa bertemu dia saat kita kembali ke Istambul kata Salih. Salih berjanji jika mereka akan tinggal di tempat yang baru bersama anak itu.
“kau bahkan tidak menyebut namanya, tidak pernah mendengarmu dengan bangga menyebut anakku. kau tidak bisa. tapi kau masih berharap pergi denganku ke marmaris??” kata Mukades.
Salih terus saja membujuk Mukades. tidak ada yang tahu kita ada disana, kita lihat nanti kata Mukades tersenyum senang.
Mukades pergi dengan Salih ke marmaris. mereka tampak sedang berjemur di pantai.
Salih berkata jika ia kehausan. Mukades meminta Salih untuk order saja.
Saat Salih pergi, ia sendiri menggunakan hp Salih untuk menelepon rumah tapi rumah kosong. Mukades kemudian menelepon restoran dan Kerim yang mengangkatnya. ia lalu mematikan hp.
Kerim kesal, ia berkata kepada Fatmagul jika ada lagi telp yang mencurigakan. kemudian telp bunyi. Kerim menanggapinya dengan marah tapi ternyata orang yang ingin memesan makanan. Fatmagul hanya tersenyum simpul melihat ulah Kerim.
Di pantai, Mukades kembali menangis. Salih menegurnya, biarkan saja Salih aku mohon kata Mukades
Kadir membawa Rahmi dan Meryem untuk memberikan pernyataan di depan jaksa. jaksa bertanya dimana Mukades Hanim?
Rahmi malah menangis, kemudian jaksa memintanya duduk. Meryem sendiri mengajak Murat untuk menunggu di luar. Kadir berkata jika Rahmi agak sensitif sekrang. ”Mukades meninggalkan kami pak jaksa, dia bersama laki-laki lain sekarang. dia membuat saudaraku dalam kesulitan juga.” kata Rahmi.
Di dalam penjara, Erdugan ada di ruang kesehatan dan mengeluh telingnya selalu berdengung sehingga dia kesulitan untuk tidur. tapi dokter berkata jika semuanya sehat dan tidak ada masalah. mungkin karena beban psikologis katanya,
Dokter lalu berkata kepada penjaga untuk membawa Erdugan ke sel-nya dan jangan membawanya terus kepadanya setiap hari.
Ketika keluar dari ruang kesehatan, Erdugan melihat Vural dibawa dengan kursi roda. ”dia temanku, apa yang kau lakukan disini???" tanya Erdugan.
“tidak ada yang bisa lari dari kalian bahkan neraka sekalipun” kata Vural.
Munir datang menemui Selim, ia menyodorkan surat cerai untuk Selim tanda tangani. ia bertanya tentang perceraian apakah semudah itu??. ”ya jika kau anak dari orang penting seperti Turaner!" kata Munir.
Meltem sendiri dan ibunya meninggalkan rumah. ia melihat sekali lagi ke arah rumahnya dan berjalan menuju mobil.
Di dalam penjara, Selim bertanya kepada pamannya apakah Meltem benar-benar mempunyai pria lain??
Temukan dia paman, temukan dia kata Selim penuh emosi. Munir langsung terbayang dengan Mustafa dan Meltem ketika keduanya berdiri di dekat lift perusahaan.
Mustafa sendiri tampak datang ke Rose Kitchen milik Fatmagul. ia melihat resto itu dari kejauhan. sedangkan di dalam, Fatmagul menyuruh Kerim makan sebelum tamu datang lagi. tapi Kerim berkata jika mereka kehabisan borek dan dia akan membelinya, dalam dua jam dia akan kembali kata Kerim.
Di dalam penjara, Munir memberitahu Selim jika Vural juga dimasukkan kedalam sel. Ia minta salim agar duduk dan menunggu dengan tenang sampai persidangan dimulai. aku tidak ingin ada masalah kata Munir.
Selim berkata jika Munir harus menemukan pria itu, aku akan menemukannya jika memang ada sahut Munir. Ada.. kata Selim dengan tegas. mengapa ayahku tidak datang?? tanya Selim.
ada pertemuan penting hari ini kata Munir. ”pertemuan apa lagi, katakan semuanya kepadaku" sahut Selim.
“ayah mertuamu membatalkan ijin proyek, sehingga pihak bank meminta uang mereka kembali. kita belum menemukan investor baru."
Selanjutnya : Cerita Fatmagul Episode 128
loading...
Cerita Fatmagul Episode 127 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Cerita Fatmagul Episode 127