Fatmagul Episode 63, Senin, 16 Mei 2016 - Meriem bersama Rahmi, Mukades dan Murat akhirnya pulang dengan mobilnya. Sampai rumah ia merasa sedih. Meriem mendapat telepon dari kadir dan mengatakan perkembangan kasus Fatmagul. Kayaknya kadir agak kurang percaya dengan Mukades.
Salih bersama Munir di dalam mobil. Munir bicara dengan Salih dan Munir tertawa riang. sepertinya ia mendapat sekutu untuk menghancurkan keluarga Fatmagul.
Fatmagul dan Kerim setelah meninggalkan lokasi ujian, mereka tidak langsung pulang mereka mampir ke sebuah tempat. Sepertinya semacam rumah kosong dengan halaman yang cukup luas dan lokasinya di pinggir jalan. Lalu mereka ngobrol dengan pemilik rumah.
Malam harinya, di pondok rumah Fatmagul ada Kerim, Fatmagul, Mukades, Meriem dan Emre. Mereka mengobrolkan hal yang tadi siang mereka lakukan baik tentang ujian Fatmagul, kisruh di pasar dan rencana membangun usaha mandiri. Perbincangan malam itu nampak hangat.
Di pagi harinya saat semua keluarga Fatmagul sarapan di depan rumah datanglah pak pos. Mukades agak cemas dan langsung menghadang pas pos. Kemudian Rahmi berteriak surat dari mana Mukades. Pak pos yang menjawab dari Australia. Kerim dan Meriem langsung berdiri. Kerim merebut surat itu ia melihat siapa pengirimnya. Ia menanyakan pada Mukades dan Mukades hanya diam. Kerim akhirnya membuka surat itu. Surat itu ditujukan pada Mukades. Sepertinya dari ayah Kerim. Kerim emosi dan masuk sementara Mukades dimarahi Meriem. Akhirnya Meriem tahu kalau Mukades secara diam-diam membaca surat di kamarnya dan membalas tanpa pertujuan dari Meriem.
Saat Kerim masuk rumah dengan emosi. Fatmagul melihatnya lalu menyusul suaminya itu. Fatmagul masuk ke rumah dan bicara dengan Kerim. Meriem menyusulnya namun Kerim masih emosi.
Kerim tidak mau bicara dengan bibinya ia masuk ke kamar. Meriem bingung dan merasa bersalah pada Kerim. Sementara di luar Mukades juga dimarahi Rahmi karena ia membuat masalah lagi. Mukades juga berontak dan masuk rumah. Di dalam rumah terjadi keributan lagi karena Fatmagul juga memarahi Mukades karena ia selalu ikut campur urusan pribadi orang. Mukades emosi ia memakai jaket dan minggat. Rahmi mencoba mengahalanginya namun Mukades tetap minggat.
Kerim di kamar akhirnya membaca surat itu. Surat yang ditujukan untuk Mukades ia ingin tahu apa yang sebenarnya mereka rahasiakan. Setelah membaca Kerim marah-marah dan masuk ke rumah utama menemui bibinya. Ia lalu berteriak memanggil Mukades. Namun Mukades sudah pergi. Kerim marah pada bibinya. Bibinya hanya bisa menangis. Lalu Kerim keluar dengan emosi. Ia mau membuang surat itu di danau namun tidak jadi dia lakukan.
Di sisi lain Mustafa termenung sendiri di rumahnya. Ia lalu masuk ke kamarnya kemudian membuka sebuah buku harian. Dalam buku harian tersebut terdapat foto Fatmagul. Mustafa masih kepikiran Fatmagul apalagi ia terus teringat saat Fatmagul memiilih Kerim. Kemudian ia juga menemukan foto Kerim, Endorgan, Selim dan vural yang dulu diambilnya dari mobil Endorgan saat masih menjadi sopir Endorgan. Mustafa meremas surat itu.
Sementara itu, ibu Meltem di balkon rumahnya curhat dengan Meltem. Ibu Meltem menangis karena tak kuat dengan keadaan yang mereka alami. Namun Meltem malah memarahinya. Lalu meltem mendapat telepon dari Mustafa. Meltem menjauh dari ibunya dan berbincang dengan Mustafa.
Mukades yang lari dari rumah pergi ke sebuah resto kecil untuk minum teh. Ia kaget tiba-tiba ada Salih dan Salih mendatanginya. Mukades hendak pergi namun Salih terlanjur mendatanginya. Salih mengajak Mukades duduk lagi dan bicara. Mulanya Mukades tidak mau namun Salih memaksa. Dan akhirnya mereka bicara berdua.
Uttaran | Veera | Naagin | Kaali dan Gauri | Efsun dan Bahar | Anandhi | Candra Kirana | Rahasia Cinta | Anak Jalanan | Ranveer dan IshaniSalih bersama Munir di dalam mobil. Munir bicara dengan Salih dan Munir tertawa riang. sepertinya ia mendapat sekutu untuk menghancurkan keluarga Fatmagul.
Fatmagul dan Kerim setelah meninggalkan lokasi ujian, mereka tidak langsung pulang mereka mampir ke sebuah tempat. Sepertinya semacam rumah kosong dengan halaman yang cukup luas dan lokasinya di pinggir jalan. Lalu mereka ngobrol dengan pemilik rumah.
Malam harinya, di pondok rumah Fatmagul ada Kerim, Fatmagul, Mukades, Meriem dan Emre. Mereka mengobrolkan hal yang tadi siang mereka lakukan baik tentang ujian Fatmagul, kisruh di pasar dan rencana membangun usaha mandiri. Perbincangan malam itu nampak hangat.
Di pagi harinya saat semua keluarga Fatmagul sarapan di depan rumah datanglah pak pos. Mukades agak cemas dan langsung menghadang pas pos. Kemudian Rahmi berteriak surat dari mana Mukades. Pak pos yang menjawab dari Australia. Kerim dan Meriem langsung berdiri. Kerim merebut surat itu ia melihat siapa pengirimnya. Ia menanyakan pada Mukades dan Mukades hanya diam. Kerim akhirnya membuka surat itu. Surat itu ditujukan pada Mukades. Sepertinya dari ayah Kerim. Kerim emosi dan masuk sementara Mukades dimarahi Meriem. Akhirnya Meriem tahu kalau Mukades secara diam-diam membaca surat di kamarnya dan membalas tanpa pertujuan dari Meriem.
Saat Kerim masuk rumah dengan emosi. Fatmagul melihatnya lalu menyusul suaminya itu. Fatmagul masuk ke rumah dan bicara dengan Kerim. Meriem menyusulnya namun Kerim masih emosi.
Kerim tidak mau bicara dengan bibinya ia masuk ke kamar. Meriem bingung dan merasa bersalah pada Kerim. Sementara di luar Mukades juga dimarahi Rahmi karena ia membuat masalah lagi. Mukades juga berontak dan masuk rumah. Di dalam rumah terjadi keributan lagi karena Fatmagul juga memarahi Mukades karena ia selalu ikut campur urusan pribadi orang. Mukades emosi ia memakai jaket dan minggat. Rahmi mencoba mengahalanginya namun Mukades tetap minggat.
Kerim di kamar akhirnya membaca surat itu. Surat yang ditujukan untuk Mukades ia ingin tahu apa yang sebenarnya mereka rahasiakan. Setelah membaca Kerim marah-marah dan masuk ke rumah utama menemui bibinya. Ia lalu berteriak memanggil Mukades. Namun Mukades sudah pergi. Kerim marah pada bibinya. Bibinya hanya bisa menangis. Lalu Kerim keluar dengan emosi. Ia mau membuang surat itu di danau namun tidak jadi dia lakukan.
Di sisi lain Mustafa termenung sendiri di rumahnya. Ia lalu masuk ke kamarnya kemudian membuka sebuah buku harian. Dalam buku harian tersebut terdapat foto Fatmagul. Mustafa masih kepikiran Fatmagul apalagi ia terus teringat saat Fatmagul memiilih Kerim. Kemudian ia juga menemukan foto Kerim, Endorgan, Selim dan vural yang dulu diambilnya dari mobil Endorgan saat masih menjadi sopir Endorgan. Mustafa meremas surat itu.
Sementara itu, ibu Meltem di balkon rumahnya curhat dengan Meltem. Ibu Meltem menangis karena tak kuat dengan keadaan yang mereka alami. Namun Meltem malah memarahinya. Lalu meltem mendapat telepon dari Mustafa. Meltem menjauh dari ibunya dan berbincang dengan Mustafa.
Mukades yang lari dari rumah pergi ke sebuah resto kecil untuk minum teh. Ia kaget tiba-tiba ada Salih dan Salih mendatanginya. Mukades hendak pergi namun Salih terlanjur mendatanginya. Salih mengajak Mukades duduk lagi dan bicara. Mulanya Mukades tidak mau namun Salih memaksa. Dan akhirnya mereka bicara berdua.
Selanjutnya : Fatmagul Episode 64, Selasa, 17 Mei 2016
loading...
Fatmagul Episode 63, Senin, 16 Mei 2016 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Fatmagul Episode 63, Senin, 16 Mei 2016