Sinopsis Catatan Hati Seorang Istri 2 eps 1 / CHSI 2 eps 1 : Hana telah membuka kantor barunya, yang diberi nama Tabloid Rosi yang berarti, Renungan Doa Pada Sang Ilahi. Hana sangat senang, dan berterima kasih pada kelima karyawannya yang telah membantu dalam mewujudkan impiannya. Visi dan misi dalam Tabloid Rosi, untuk memberikan ilham pada wanita dalam memahami Ajaran Syariah Islam yang benar.
Dina memberi surprise pada Hana, dengan datang ke kantor barunya. Tentunya Hana sangat senang, memperkenalkan Dina pada kelima karyawannya. Ternyata keadaan Dina tak sebaik Hana, yang sudah bisa move on. Dina punya masalah dengan suaminya, Irfan, yang hendak menceraikan, karena mau menikah dengan wanita lain. Hana-pun merasa prihatin.
Bram yang baru datang dari luar negeri, dijemput Helmy. Mereka mengobrol seputar kehidupan Bram, yang telah bercerai dengan Karin dan akan menetap di Jakarta, karena sudah diterima kerja sebagai Manajer Marketing. Sementara Helmy cerita kalau sudah lost contact dengan Hana, sejak Hana pindah ke Surabaya. Bram yang mendengar cerita Helmy, merasa bersalah, telah menyia-nyiakan Hana dan kedua anaknya, Rosi dan Zahra yang telah tiada. Bram pun meminta Helmy untuk menemaninya untuk ziarah ke makam kedua anaknya.
Saat Bram sampai ke makam, ternyata Hana pun baru saja ziarah ke sana bersama Irfan, teman dekatnya. Bram syok saat tahu dari penjaga makam, kalau Hana dan seorang pria baru datang Ziarah ke makam Rosi dan Zahra. Bram-pun berniat mencari Hana, tapi dilarang Helmy. Helmy meminta Bram untuk mengikhlaskan jika Hana sudah dengan pria lain. Bram jadi sedih.
Pak Handoko, pemilik majalah Laila, merasa punya saingan berat, dengan kehadiran tabloid Rosi milik Hana. Pak Handoko meminta Bella, selaku managernya, agar bisa membuat wacana yang baik sebaik Hana. Bella jadi tertantang, akan melakukan berbagai cara, untuk mengalahkan tabloid Rosi.
Bram dan Irfan ternyata bekerja di satu perusahaan. Mereka saling berkenalan satu sama lain, tapi Irfan merasa sudah tidak asing lagi dengan wajah Bram. Ternyata kecurigaan Irfan benar, setelah membuka buku Hana tentang CHSI, terdapat foto Bram di sana. Irfan jadi tahu, kalau dulunya Bram suami Hana. Irfan syok dan pergi.
Hana mendapat surat dari Najwa, yang berisi harapan, agar Hana mau lagi menulis blog di CHSI. Tapi Hana belum bisa mengabulkan permintaan Najwa. Hana-pun segera bergegas pergi, menuju ke kantor pak Handoko, yang berniat mengajaknya kerja sama. Tapi nantinya Hana menolak kerja sama itu, lantaran merugikan bagi perusahaannya. Pak Handoko jadi kecewa. Sementara Bella, melihat Hana datang ke kantornya, merasa tak suka, berniat menghancurkan dengan mencemoohnya. Dengan berkata, kalau dirinya telah gagal dalam berumah tangga, tak pantas mengisi blog CHSI. Hana berusaha sabar menghadapi cacian Bella, berlalu pergi. Bella jadi kesal.
Bram memeriksa blog CHSI, apa sudah dipegang Hana, ternyata tidak. Blob CHSI masih dipegang Najwa. Bram jadi sedih dan menuliskan pesan buat Hana lewat blog CHSI, yang berisi agar Hana melupakan masa lalunya, dan menjadikannya sahabat.
Bram yang sedang meeting dengan Bella di kantor majalah Laila, masih kepikiran Hana. Bram melamunkan Hana hingga tersenyum sendri. Bella melihat, Bram tersenyum, jadi ge-er, dikira menyukainya. Bella-pun berupaya mendekati Bram, dengan minta nomor telepon Bram pada sekertarisnya.
Ternyata Dina dan Hana bertemu, di cafe deket kantor Irfan. Hana jadi ingin bercerita ke Dina, tentang Irfan orang yang spesial buatnya. Tapi Dina yang lagi galau, tak ingin mendengarkan cerita Hana. Rahasia tentang Irfan-pun masih tersimpan, kalau sebenarnya Irfan suami Dina.
Irfan masih galau, apa yang harus dilakukannya, untuk mendapatkan Hana. Apa Irfan harus jujur pada Hana, kalau sudah punya istri yang akan diceraikannya. Irfan takut, kalau cerita jujur, Hana bakal menolak. Tapi mang Amir yang sering diajak curhat sama Irfan, memberi nasehat, kalau kejujuran itu lebih baik, walau-pun hasilnya bakalan pahit. Irfan jadi berpikir, berniat menemui Hana.
Irfan berniat berkata jujur tentang statusanya sama Hana, tapi di saat bersamaan Bram hendak masuk ke Restoran yang sama dengannya. Sontak Irfan panik, takut kalau Bram dan Hana bertemu. Tapi untungnya Bram tak jadi masuk, karena salah Restoran, setelah ditelepon Bella. Irfan, yang takut Hana kembali sama Bram, jadi tak berkata jujur. Irfan malah mengatakan, ingin menikahi Hana. Hana kaget mendengar pengakuan Irfan.
Dina memberi surprise pada Hana, dengan datang ke kantor barunya. Tentunya Hana sangat senang, memperkenalkan Dina pada kelima karyawannya. Ternyata keadaan Dina tak sebaik Hana, yang sudah bisa move on. Dina punya masalah dengan suaminya, Irfan, yang hendak menceraikan, karena mau menikah dengan wanita lain. Hana-pun merasa prihatin.
Bram yang baru datang dari luar negeri, dijemput Helmy. Mereka mengobrol seputar kehidupan Bram, yang telah bercerai dengan Karin dan akan menetap di Jakarta, karena sudah diterima kerja sebagai Manajer Marketing. Sementara Helmy cerita kalau sudah lost contact dengan Hana, sejak Hana pindah ke Surabaya. Bram yang mendengar cerita Helmy, merasa bersalah, telah menyia-nyiakan Hana dan kedua anaknya, Rosi dan Zahra yang telah tiada. Bram pun meminta Helmy untuk menemaninya untuk ziarah ke makam kedua anaknya.
Saat Bram sampai ke makam, ternyata Hana pun baru saja ziarah ke sana bersama Irfan, teman dekatnya. Bram syok saat tahu dari penjaga makam, kalau Hana dan seorang pria baru datang Ziarah ke makam Rosi dan Zahra. Bram-pun berniat mencari Hana, tapi dilarang Helmy. Helmy meminta Bram untuk mengikhlaskan jika Hana sudah dengan pria lain. Bram jadi sedih.
Pak Handoko, pemilik majalah Laila, merasa punya saingan berat, dengan kehadiran tabloid Rosi milik Hana. Pak Handoko meminta Bella, selaku managernya, agar bisa membuat wacana yang baik sebaik Hana. Bella jadi tertantang, akan melakukan berbagai cara, untuk mengalahkan tabloid Rosi.
Bram dan Irfan ternyata bekerja di satu perusahaan. Mereka saling berkenalan satu sama lain, tapi Irfan merasa sudah tidak asing lagi dengan wajah Bram. Ternyata kecurigaan Irfan benar, setelah membuka buku Hana tentang CHSI, terdapat foto Bram di sana. Irfan jadi tahu, kalau dulunya Bram suami Hana. Irfan syok dan pergi.
Hana mendapat surat dari Najwa, yang berisi harapan, agar Hana mau lagi menulis blog di CHSI. Tapi Hana belum bisa mengabulkan permintaan Najwa. Hana-pun segera bergegas pergi, menuju ke kantor pak Handoko, yang berniat mengajaknya kerja sama. Tapi nantinya Hana menolak kerja sama itu, lantaran merugikan bagi perusahaannya. Pak Handoko jadi kecewa. Sementara Bella, melihat Hana datang ke kantornya, merasa tak suka, berniat menghancurkan dengan mencemoohnya. Dengan berkata, kalau dirinya telah gagal dalam berumah tangga, tak pantas mengisi blog CHSI. Hana berusaha sabar menghadapi cacian Bella, berlalu pergi. Bella jadi kesal.
Bram memeriksa blog CHSI, apa sudah dipegang Hana, ternyata tidak. Blob CHSI masih dipegang Najwa. Bram jadi sedih dan menuliskan pesan buat Hana lewat blog CHSI, yang berisi agar Hana melupakan masa lalunya, dan menjadikannya sahabat.
Bram yang sedang meeting dengan Bella di kantor majalah Laila, masih kepikiran Hana. Bram melamunkan Hana hingga tersenyum sendri. Bella melihat, Bram tersenyum, jadi ge-er, dikira menyukainya. Bella-pun berupaya mendekati Bram, dengan minta nomor telepon Bram pada sekertarisnya.
Ternyata Dina dan Hana bertemu, di cafe deket kantor Irfan. Hana jadi ingin bercerita ke Dina, tentang Irfan orang yang spesial buatnya. Tapi Dina yang lagi galau, tak ingin mendengarkan cerita Hana. Rahasia tentang Irfan-pun masih tersimpan, kalau sebenarnya Irfan suami Dina.
Irfan masih galau, apa yang harus dilakukannya, untuk mendapatkan Hana. Apa Irfan harus jujur pada Hana, kalau sudah punya istri yang akan diceraikannya. Irfan takut, kalau cerita jujur, Hana bakal menolak. Tapi mang Amir yang sering diajak curhat sama Irfan, memberi nasehat, kalau kejujuran itu lebih baik, walau-pun hasilnya bakalan pahit. Irfan jadi berpikir, berniat menemui Hana.
Irfan berniat berkata jujur tentang statusanya sama Hana, tapi di saat bersamaan Bram hendak masuk ke Restoran yang sama dengannya. Sontak Irfan panik, takut kalau Bram dan Hana bertemu. Tapi untungnya Bram tak jadi masuk, karena salah Restoran, setelah ditelepon Bella. Irfan, yang takut Hana kembali sama Bram, jadi tak berkata jujur. Irfan malah mengatakan, ingin menikahi Hana. Hana kaget mendengar pengakuan Irfan.
Selanjutnya : Sinopsis CHSI 2 eps 2
loading...
Sinopsis CHSI 2 eps 1 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Sinopsis CHSI 2 eps 1