Efsun & Bahar Episode 117, Rabu 11 Mei 2016 - Ilyas berhasil diselamatkan dari api. Kemudian Efsun dan Bucela pun membawanya sedangkan Ates sendiri batuk batuk karena kena asap. Setelah itu Ates kembali ke mobil. Ia menelepon Bahar namun tidak diangkat. Bahar sendiri oleh Ismail diajak ke rumahnya karena ia tidak mau pulang agar tidak terjadi apa-apa. Lalu Ismail memberi kunci rumahnya dan pergi lagi. Ismail bilang kamu bisa istirahat di sini dulu. Bahar berterima kasih pada Ismail.
Sedangkan Ilyas akhirnya dibawa ke rumah pondok. Ada Nuran disana. Kemudian Ilyas disidang oleh Efsun dan Nuran karena tindakannya konyol. Efsun juga ngomel-ngomel menyalahkan Bahar. Ilyas sendiri tidak terima dan terus membela Bahar.
Sementara itu Ismail kemudian pergi sebuah cafe bertemu dengan anak buahnya si pelontos. sambil makan dan minum mereka membicarakan permasalahan keluarga Attahan yang sangat rumit.
Di rumah besar sedang diadakan yasinan sepeninggal Nyonya Edibe. Ada seorang wanita yang melantunkan surat Yasin dan semua tamu mendengarkan. Semua tamu ikut berduka dan mengenakan jilbab meski sebagian besar jilbab modern yang kelihatan rambutnya. Hulya juga memakai jilbab. Fulya juga.
Saat acara berlangsung Hulya naik ke atas ia masuk ke kamar ibunya. Ia menangis mengenang ibunya. Hulya melihat foto ibunya. Ia juga mengelus baju di almari ibunya. Mencium baju ibunya dan duduk di kasur ibunya. Ia sangat sedih dan menangis.
Lalu pagi tiba. Ismail kembali ke rumahnya. Ia tadi malam tidur di kantor karena Bahar tidur di rumahnya. Wah Ismail ini orangnya sopan juga ya. Ia menghormati wanita. Ia masih memiliki tata krama ya... Ismail datang membawa roti dan makanan untuk sarapan Bahar.Ia mencentelkan makanan itu ke gagang pintu. Bahar pun membukakan pintu. Ismail bilang ini ada sarapan untukmu dan aku akan kembali ke kantor.. lalu Ismail pergi Bahar berterima kasih..
Di saat yang sama Ates di rumah. Ada bel berbunyi.. Bahar... kata Ates. Ates menyangka Bahar datang ternyata bukan Bahar tapi Efsun. Efsun langsung masuk dan memanggil Bahar ia mengira Bahar ada di rumah Ates. Ia tidak menemukan Bahar. Ates kemudian bilang ke Efsun bahwa aku sudah menghubungi Bahar namun tidak diangkat. Efsun marah-marah pada Ates lalu pergi... ini semua karenamu ujar Efsun sambil meninggalkan Ates.
Sementara itu Nuran dengan kasar menggedor rumah Hasret. Nuran mengira Bahar ada di rumah Hasret semalam. Bahar keluar... ibu mencarimu. Hasret pun bilang tidak ada Bahar disini Nuran. Kemudian Nuran dan Hasret pun malah saling debat sengit. Nuran teriak-teriak kasar di depan pintu rumah Hasret sampai Ilyas dan Bucela mendengarnya.
Ilyas mau mendatangi Nuran namun Bucela bilang biar aku saja. Bucela pun lari ke rumah Hasret dan melerai mereka. Bucela menyuruh Nuran segera pulang lalu Bucela minta maaf pada Hasret. Saat Nuran kembali sudah banyak tetangga yang berkumpul dan Nuran memaki semua tetangga. Lalu Efsun menelepon dan bilang Bahar tidak ada di rumah Ates bu.. jadi kemana Bahar.??
Sementara pagi itu Hulya terbangun di kamar ibunya. Sehabis bangun ia masih sedih namun sudah bisa mengiklaskan ibunya. Ia pun mengembalikan baju ibunya ke lemari. Lalu ia melihat sebuah kotak. Hulya pun mengangkat kotak itu dan membawanya ke tempat tidur. Ia membukanya dan sedih karena ada foto-foto ibunya sejak masa kecil hingga dewasa. Hulya juga melihat surat cinta dari ayahnya (tuan yusuf) yang masih disimpan oleh ibunya. Kemudian Hulya kaget karena ternyata di dalam kotak itu ada pistol.
Tak lama Muge masuk. Muge kaget karena ibunya membawa pistol. Lalu Hulya menelepon Ates dan mengajak ketemu. Muge bilang jangan ibu.. apa yang mau ibu lakukan.. Hulya bilang ke Muge untuk jangan kawatir aku akan membalaskan dendam ibumu. Muge menangis jangan ibu jangan ibu... namun Hulya lalu memasukkan pistol itu ke dalam sakunya.
Hulya langsung keluar rumah Muge terus menghalanginya. Hulya mencium kening Muge dan masuk mobil. Muge panik dan Fulya keluar ada apa Muge... Muge bilang ke Hulya ibunya akan balas dendam. Muge pun menyusul ibunya.
Sedangkan Nuran kemudian menemui Sakine dan bilang Bahar semalam tidak tahu batang hidungnya kemana anak itu. Kemudian ia menelepon Efsun namun Efsun juga belum menemukan Bahar.
Sementara Hulya sampai yayasan. Ia langsung berteriak memanggil Ates. Saat itu Ates bersama Medic. Lalu Ates keluar disusul Medic dan anak buahnya. Ia menemui Hulya. Saat berjalan mendekati Hulya. Hulya langsung mengeluarkan pistol ke arah Ates. Anah buah Medic segera merespon melindungi Ates namun Ates tidak apa-apa ini adalah masalahku. Di saat yang sama Muge berlari ia sudah sampai ke yayasan.
Hulya terus menodongkan pistol ke Ates. Ates bilang silahkan bunuh saja aku.. tiba-tiba Muge datang dan berlari ia langsung menghalangi ibunya bertindak konyol ia berdiri di depan ibunya. Muge bilang ibu hanya ibu sekarang yang masih tersisa aku tidak mau kehilangan ibu. Ayah sudah pergi nenek juga pergi..aku tidak mau orang yang kusayangi pergi lagi... mendengar perkataan Muge, Hulya pun menjadi sadar dan ia pun membuang pistol itu ke lantai lalu memeluk Muge. Mereka berpelukan sambil menangis. Ates kemudian pergi meninggalkan ibu dan anak ini.
Efsun datang ke kantor Ismail ia bilang kalau Bahar semalaman tak kembali. Keluarga kami sedang ada masalah dan Bahar tidak bisa dihubungi dia hilang. Kemudian Ismail mengajak Efsun ke dalam ruangannya. Ismail tidak bilang kalau Bahar di rumahnya. Efsun kemudian marah-marah dia lalu keluar... eh ia masuk lagi.. tasnya tertinggal lagi....
Bahar mendatangi suatu tempat. Ia mau cari pekerjaan namun gagal malahan baru mau ngobrol Bahar malah lemas. kayaknya ia terlalu capek dengan masalahnya. Lalu ia keluar dan duduk di taman sambil termenung.
Hulya sudah berada di kantor Ates. Ia malah dimarahi sama Mehmet karena tindakannya tadi sungguh konyol. Hulya hanya bisa menangis sedih. Mehmet kemudian mendekati adiknya itu dan menenangkan adiknya. Ia menyadarkan Hulya bahwa kita harus sabar menghadapi semua ini. Hulya pun menyandarkan kepalanya pada pundak Mehmet dan menangis.
Kembali ke Bahar. Sesudah agak kuat ia pun jalan lagi dan mau ke suatu tempat. Ia berhenti di halte bus mau naik bus. Saat ia melihat uang di kantongnya ternyata kurang Bahar tidak jadi naik bus.
Sementara itu Muge bertemu dengan Bens di restoran. Saat ia memesan makanan beberapa orang di resto malah membicarakan Muge dan keluarganya yang dikabarkan bangkrut sampai neneknya meninggal. Muge tidak tahan ia pun memilih pergi namun Bens mengejarnya dan berhasil menenangkan Muge.
Bahar sudah kembali ke rumah Ismail. Lalu Ismail datang. Bahar membuka pintu. Lalu mereka ngobrol di dalam dan Ismail bilang tadi Efsun ke kantor mencarimu. Malam itu mereka sempat diganggu tetangga Ismail yang sengaja menggoda karena mengira Bahar adalah pacar Ismail. Tetangga itu memberinya makanan.
Lalu Ismail dan Bahar makan malam bersama. Setelah selesai Ismail mau meninggalkan uang untuk Bahar. Bahar menolak namun Ismail dengan bijak bilang ga papa anggap saja hutang kau bisa membayarnya kelak jika ada uang.
Tak lama kemudian Efsun mendatangi rumah Ismail. Ia tidak tahu persisnya di mana rumah Ismail. Ia kemudian bertemu tetangga Ismail dan jadi tahu kalau ada seorang perempuan di rumah Ismail. Efsun yang saat itu statusnya belum putus sama Ismail pun langsung masuk melabrak... sesampai di dalam Efsun marah-marah melihat bekas sisa makan malam... oh jadi kau dinner ama wanita lain?
Namun Efsun kaget ternyata wanita itu adalah Bahar. Bahar muncul dan Efsun tidak menyangka ada Bahar apalagi Ismail menyembunyikan Bahar. Efsun marah dan pergi... Ismail mau menjelaskan namun Efsun tidak mau dengar.
Uttaran | Veera | Naagin | Kaali dan Gauri | Efsun dan Bahar | Anandhi | Candra Kirana | Rahasia Cinta | Anak Jalanan | Ranveer dan IshaniSedangkan Ilyas akhirnya dibawa ke rumah pondok. Ada Nuran disana. Kemudian Ilyas disidang oleh Efsun dan Nuran karena tindakannya konyol. Efsun juga ngomel-ngomel menyalahkan Bahar. Ilyas sendiri tidak terima dan terus membela Bahar.
Sementara itu Ismail kemudian pergi sebuah cafe bertemu dengan anak buahnya si pelontos. sambil makan dan minum mereka membicarakan permasalahan keluarga Attahan yang sangat rumit.
Di rumah besar sedang diadakan yasinan sepeninggal Nyonya Edibe. Ada seorang wanita yang melantunkan surat Yasin dan semua tamu mendengarkan. Semua tamu ikut berduka dan mengenakan jilbab meski sebagian besar jilbab modern yang kelihatan rambutnya. Hulya juga memakai jilbab. Fulya juga.
Saat acara berlangsung Hulya naik ke atas ia masuk ke kamar ibunya. Ia menangis mengenang ibunya. Hulya melihat foto ibunya. Ia juga mengelus baju di almari ibunya. Mencium baju ibunya dan duduk di kasur ibunya. Ia sangat sedih dan menangis.
Efsun & Bahar Episode 117, Rabu 11 Mei 2016 |
Di saat yang sama Ates di rumah. Ada bel berbunyi.. Bahar... kata Ates. Ates menyangka Bahar datang ternyata bukan Bahar tapi Efsun. Efsun langsung masuk dan memanggil Bahar ia mengira Bahar ada di rumah Ates. Ia tidak menemukan Bahar. Ates kemudian bilang ke Efsun bahwa aku sudah menghubungi Bahar namun tidak diangkat. Efsun marah-marah pada Ates lalu pergi... ini semua karenamu ujar Efsun sambil meninggalkan Ates.
Sementara itu Nuran dengan kasar menggedor rumah Hasret. Nuran mengira Bahar ada di rumah Hasret semalam. Bahar keluar... ibu mencarimu. Hasret pun bilang tidak ada Bahar disini Nuran. Kemudian Nuran dan Hasret pun malah saling debat sengit. Nuran teriak-teriak kasar di depan pintu rumah Hasret sampai Ilyas dan Bucela mendengarnya.
Ilyas mau mendatangi Nuran namun Bucela bilang biar aku saja. Bucela pun lari ke rumah Hasret dan melerai mereka. Bucela menyuruh Nuran segera pulang lalu Bucela minta maaf pada Hasret. Saat Nuran kembali sudah banyak tetangga yang berkumpul dan Nuran memaki semua tetangga. Lalu Efsun menelepon dan bilang Bahar tidak ada di rumah Ates bu.. jadi kemana Bahar.??
Sementara pagi itu Hulya terbangun di kamar ibunya. Sehabis bangun ia masih sedih namun sudah bisa mengiklaskan ibunya. Ia pun mengembalikan baju ibunya ke lemari. Lalu ia melihat sebuah kotak. Hulya pun mengangkat kotak itu dan membawanya ke tempat tidur. Ia membukanya dan sedih karena ada foto-foto ibunya sejak masa kecil hingga dewasa. Hulya juga melihat surat cinta dari ayahnya (tuan yusuf) yang masih disimpan oleh ibunya. Kemudian Hulya kaget karena ternyata di dalam kotak itu ada pistol.
Tak lama Muge masuk. Muge kaget karena ibunya membawa pistol. Lalu Hulya menelepon Ates dan mengajak ketemu. Muge bilang jangan ibu.. apa yang mau ibu lakukan.. Hulya bilang ke Muge untuk jangan kawatir aku akan membalaskan dendam ibumu. Muge menangis jangan ibu jangan ibu... namun Hulya lalu memasukkan pistol itu ke dalam sakunya.
Hulya langsung keluar rumah Muge terus menghalanginya. Hulya mencium kening Muge dan masuk mobil. Muge panik dan Fulya keluar ada apa Muge... Muge bilang ke Hulya ibunya akan balas dendam. Muge pun menyusul ibunya.
Sedangkan Nuran kemudian menemui Sakine dan bilang Bahar semalam tidak tahu batang hidungnya kemana anak itu. Kemudian ia menelepon Efsun namun Efsun juga belum menemukan Bahar.
Sementara Hulya sampai yayasan. Ia langsung berteriak memanggil Ates. Saat itu Ates bersama Medic. Lalu Ates keluar disusul Medic dan anak buahnya. Ia menemui Hulya. Saat berjalan mendekati Hulya. Hulya langsung mengeluarkan pistol ke arah Ates. Anah buah Medic segera merespon melindungi Ates namun Ates tidak apa-apa ini adalah masalahku. Di saat yang sama Muge berlari ia sudah sampai ke yayasan.
Hulya terus menodongkan pistol ke Ates. Ates bilang silahkan bunuh saja aku.. tiba-tiba Muge datang dan berlari ia langsung menghalangi ibunya bertindak konyol ia berdiri di depan ibunya. Muge bilang ibu hanya ibu sekarang yang masih tersisa aku tidak mau kehilangan ibu. Ayah sudah pergi nenek juga pergi..aku tidak mau orang yang kusayangi pergi lagi... mendengar perkataan Muge, Hulya pun menjadi sadar dan ia pun membuang pistol itu ke lantai lalu memeluk Muge. Mereka berpelukan sambil menangis. Ates kemudian pergi meninggalkan ibu dan anak ini.
Efsun datang ke kantor Ismail ia bilang kalau Bahar semalaman tak kembali. Keluarga kami sedang ada masalah dan Bahar tidak bisa dihubungi dia hilang. Kemudian Ismail mengajak Efsun ke dalam ruangannya. Ismail tidak bilang kalau Bahar di rumahnya. Efsun kemudian marah-marah dia lalu keluar... eh ia masuk lagi.. tasnya tertinggal lagi....
Bahar mendatangi suatu tempat. Ia mau cari pekerjaan namun gagal malahan baru mau ngobrol Bahar malah lemas. kayaknya ia terlalu capek dengan masalahnya. Lalu ia keluar dan duduk di taman sambil termenung.
Hulya sudah berada di kantor Ates. Ia malah dimarahi sama Mehmet karena tindakannya tadi sungguh konyol. Hulya hanya bisa menangis sedih. Mehmet kemudian mendekati adiknya itu dan menenangkan adiknya. Ia menyadarkan Hulya bahwa kita harus sabar menghadapi semua ini. Hulya pun menyandarkan kepalanya pada pundak Mehmet dan menangis.
Kembali ke Bahar. Sesudah agak kuat ia pun jalan lagi dan mau ke suatu tempat. Ia berhenti di halte bus mau naik bus. Saat ia melihat uang di kantongnya ternyata kurang Bahar tidak jadi naik bus.
Sementara itu Muge bertemu dengan Bens di restoran. Saat ia memesan makanan beberapa orang di resto malah membicarakan Muge dan keluarganya yang dikabarkan bangkrut sampai neneknya meninggal. Muge tidak tahan ia pun memilih pergi namun Bens mengejarnya dan berhasil menenangkan Muge.
Bahar sudah kembali ke rumah Ismail. Lalu Ismail datang. Bahar membuka pintu. Lalu mereka ngobrol di dalam dan Ismail bilang tadi Efsun ke kantor mencarimu. Malam itu mereka sempat diganggu tetangga Ismail yang sengaja menggoda karena mengira Bahar adalah pacar Ismail. Tetangga itu memberinya makanan.
Lalu Ismail dan Bahar makan malam bersama. Setelah selesai Ismail mau meninggalkan uang untuk Bahar. Bahar menolak namun Ismail dengan bijak bilang ga papa anggap saja hutang kau bisa membayarnya kelak jika ada uang.
Tak lama kemudian Efsun mendatangi rumah Ismail. Ia tidak tahu persisnya di mana rumah Ismail. Ia kemudian bertemu tetangga Ismail dan jadi tahu kalau ada seorang perempuan di rumah Ismail. Efsun yang saat itu statusnya belum putus sama Ismail pun langsung masuk melabrak... sesampai di dalam Efsun marah-marah melihat bekas sisa makan malam... oh jadi kau dinner ama wanita lain?
Namun Efsun kaget ternyata wanita itu adalah Bahar. Bahar muncul dan Efsun tidak menyangka ada Bahar apalagi Ismail menyembunyikan Bahar. Efsun marah dan pergi... Ismail mau menjelaskan namun Efsun tidak mau dengar.
Selanjutnya : Efsun & Bahar Episode 118, Kamis 12 Mei 2016
loading...
Efsun & Bahar Episode 117, Rabu 11 Mei 2016 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Efsun & Bahar Episode 117, Rabu 11 Mei 2016