Bagi kalian yang belum sempat melihat episode-episode sebelumnya, berikut sedikit ulasan dari Anak Jalanan yang disiarkan oleh RCTI.
BOY (Stefann William) adalah seorang remaja berpenampilan urakan dan cuek tetapi juga saleh dan tampan. Gaya Boy yang keren dan gagah saat mengendarai motor dan sering memenangkan balapan, membuat ia digilai gadis-gadis seusianya. Sikapnya yang penuh kharisma khas anak muda, membuatnya ditunjuk sebagai ketua perkumpulan anak motor Warrior. Tidak hanya di area balap, di sekolah pun Boy menjadi idola. Sikapnya yang ramah, cuek tapi pintar dan atletis, membuatnya selalu menjadi pusat perhatian.
Tentu saja Boy tidak terlalu menanggapi perasaan gadis-gadis yang memujanya. Di hatinya hanya ada 1 wanita, ADRIANA (Cut Meyriska), mantan pacarnya yang sangat ia sayangi, yang kemudian meninggalkannya karena memilih bersama pria yang jauh lebih tua dan kaya. Sikap Adriana yang seperti itu menyisakan luka yang dalam di hati Boy.
Sampai akhirnya Boy bertemu dengan REVA (Natasha Wilona) , gadis yang ditolongnya, karena sempat terlibat kejar-kejaran dengan geng motor lain. Awalnya Boy terkejut saat tahu pengendara motor yang ditolongnya adalah seorang gadis cantik. Boy pun kagum dengan kelihaian Reva mengendalikan motornya. Sayangnya Reva kesal sekali dengan Boy dan geng motornya, karena telah menyebabkannya terlibat perselisihan antar geng motor. Geng Motor pimpinan MONDY (Immanuel Caesar Hito) menyangka Reva adalah anggota Warrior. Boy tertohok dengan perkataan Reva. Ia jadi merasa bersalah, karena bisa saja korban kesalahpahaman ini telah terjadi pada banyak orang, bukan hanya Reva. Boy pun berencana membubarkan geng motornya. Tentu saja hal ini ditentang oleh teman-temannya. Beberapa teman Boy berusaha memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil alih kepemimpinan Boy. Geng Warrior pun mulai terpecah.
Reva sendiri adalah anak pengusaha kaya, BEI (Adipura), yang memilih kebut-kebutan dengan motornya sebagai bentuk pemberontakan terhadap sikap ayahnya yang menikah lagi dengan gadis yang tidak beda jauh dari umurnya. Reva pun selalu merasa istri baru papanya adalah penyebab kematian ibunya. Ibu Tiri Reva ini adalah Adriana. Adriana selalu berusaha menjalankan berbagai macam cara untuk memenangkan hati Reva, tetapi Reva sikap benci Reva pada Adriana tidak tergoyahkan.
Sama-sama menjadikan jalanan sebagai rumah kedua mereka, dengan menghabiskan waktu mengendarai motor motor, membuat Boy dan Reva dekat. Motivasi mereka pun sama, sama-sama menjadikannya pelarian dari sikap frustasi mereka terhadap kondisi keluarga mereka masing-masing. Boy sangat kaget saat tahu bahwa ibu tiri Reva adalah Adriana, mantan pacarnya. Sedangkan Adriana memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil hati Reva.
Saat Boy latihan bersama om Bagas, Boy diajarkan beberapa trik bagaimana gerakan bela diri yang baik. Sementara itu, Ray Moraga juga latihan bersama Roger dan anak-anak Black Kobra yang saat itu berencana memberi pelajaran kepada Ian dan Dado, tetapi ketika mereka di ajak latihan oleh Ray Moraga, mereka langsung meluncur ke Dojo BC dan mengikuti latihan bersama Ray Moraga.
Diwaktu pulang sekolah, Reva diajak teman-temannya untuk menonton pertandingan Boy, tetapi Reva tak menghiraukan ajakan teman-temannya. Sepertinya Reva berusaha untuk tidak peduli lagi dengan Boy. Reva langsung pergi meninggalkan mereka dan langsung bergegas pulang tanpa memikirkan Boy.
Sementara itu, Raya menelpon Abah Rama utk meminta izin kalau dirinya akan pulang telat karena ingin nonton pertandingan Boy Lawan Ray Moraga. Abah Rama memberi Nasihat agar neng Raya didampingi Mondy. Tetapi sayang, Raya dengan Mondy masih belum akur lantaran Mondy terus-terusan membela abah dan mendukung abah nikah lagi. Hal ini membuat sang abah sedikit pusing, Ia akan berusaha membantu mereka supaya hubungan mereka kembali baik.
Abah Rama juga memiliki rencana untuk menyaksikan pertandingan Boy lawan Ray Moraga. Oam Dang, Ding, Dung juga akan ikut bersama abah dan siap mendukung Boy bertanding. Padahal abah Rama mempunyai janji akan makan siang bersama teteh Rengganis.
Kemudian Abah Rama menghubungi teteh Rengganis untuk membatalkan makan siangnya. Sedangkan Teteh Rengganis sudah menunggu abah Rama dari tadi.
Mendengar bahwa makan siangnya dibatalkan, teteh jadi sangat kecewa dan mulai meragukan abah Rama. Teteh Rengganis teringat dengan ucapan Nadia, Asistenya, "Jangan terlalau percaya dengan omongan lelaki yang mudah membatalkan Janji".
Abah Rama menjadi pusing tujuh keliling karena dihadapkan diantara 2 pilihan yang sama sama berat. Yaitu memilih membantu Raya dengan mengorbankan Teteh, atau sebaliknya. Abah tak ingin kehilangan mereka berdua. Tapi bagaimana caranya, ia tak tahu.
Sedangkan sohib-sohibnya pun mendukung untuk memilih neng Raya karena neng Raya adalah anak kandung abah Rama dan darah daging abah Rama. Abahh Rama pun semakin kebingungan karena sohibnya pun sama sekali tidak mendukun abah Rama dengan teteh Rengganis, padahal sahabatnya itu tidak ingin Raya dan Mondy menjadi putus karena abah Rama akan menikah dengan mamanya Mondy.
Mereka pun tak lama berangkat menuju pertandingan karena tidak ingin telat menyaksikan Boy bertanding. Tetapi ketika diperjalanan, gerombolan anak-anak BC menghalangi perjalanan abah dan om Dang, Ding, Dung. Anak-anak BC menantang abah Rama dan memperingatkan untuk tidak ikut campur dengan urusan anak muda.
Tetapi tak lama Ray Moraga dan Bu Devi datang dan memperingati Alex untuk tidak macam-macam dengan orangtua. Dan Ray Moraga mempersilahkan untuk abah dan teman-temannya melanjutkan perjalanannya. Abah Rama dan sohib-sohibnya pun memuji Ray Moraga yang baik tidakseperti Alex dan teman-temannya itu.
Disisi lain pun bi Irah dan Sri telah siap-siap dan standby di depan televisi, karena pertandingan Boy da Ray Moraga akan ditayangkan live di RCTI, makanya mereka ingin menonton dan tidak ingin kelewat pertandingan Boy dengan ray Moraga, meskipun awalnya sempat sedikit berantem dengan Sri, karena Sri sedang menonton Sinetron.
Tak kalah dengan pak Amir yang menggerakan seluruh anak didiknya untuk mendukung pertandingan Boy melawan Ray Moraga, mereka berangkat menuju pertandingan sampai satu Bis untuk mensyuport Boy agar bisa semangat dan memenangkan pertandingan yang melawan orang yang meraik tiga kali juara MMA. Sehingga Boy banyak yang mensyuport.
Mamanya Boy tak ingin kalah untuk mendukung Boy. Ammanya boy tidak ingin seperti dulu yang hanya mnonton Boy hanya di TV mobil saja. Beda halnya dengan sekarang, ketika mamanya Boy telah selesai di pekerjaan kantornya, mamanya Boy akan segera berangkat ke pertandingan.
Ttetapi ada assitennya yang mengatkan ada tamu dari singapura yang ingin menemui mamanya Boy, sesuai komitmennya, mamanya Boy menolak dan menyuruh assistennya itu untuk mengatasi semua maslahnnya.
Tak kalah juga dengan papanya Boy, yang sore itu telah selesai menyelesaikan pekerjaan kantornya. Dan papanya Boy sama didatangi assistennya, tetapi papanya Boy langsung meminta assistennya untuk tidak mengganggu dirinya karena dirinya akan ada acara penting yang tidak bisa diganggu yaitu menonton pertandingan Boy melawan Ray Moraga.
Ketika di area pertandingan, mamanya Boy yang paling duluan sampe area pertandingan. Mamanya Boy sangat kebingungan kerena di area pertandingan tidak ada siapa-siapa, area parkir pun sangat kosong. Mamanya Boy bertanya-tanya,dan lansung menelpon Boy. Tetapi ketika mamanya bOy mencoba menelpon Boy, Boy tidak menjawab telpon mamanya, mungkin Boy sedang dalam perjalanan.
Tak lama ada seorang panitia, mamanya Boy menanyakan mengenai pertandingannya, dan ternyata pertandingan baru akan dimulai dua jam yang akan datang. Mamanya Boy kaget, itu tandanya mamanya Boy paling pertama datang ke area pertandingan itu, mamanya Boy untuk kali ini benar-benar ingin menjadi penonto yang duudk paling depan dan mensyuport Boy agar bisa memenangkan pertandingan ini.
Tak Lama Kemudian papa datang menghampiri mamanya Boy, Mama menceritakan untuk memprioritaskan menonton Boy dan meninggalkan semuanya sampai - sampai mamanya Boy datang paling pertama. Papanya Boy lebih bijaksana dan sangat senang melihat mamanya Boy yang sekarang lebih perhatian dan menjalankan tugas sebagai Ibu.
Karena pertandingan masih 2 jam lagi, Mereka pun mengunjungi warung yang dekat area pertandingan, meskipun warung sederhana dengan makanan sederhana tapi semua itu membuat mereka lebih romanti lagi dan sangat akur, karena mereka mengingat kenangan-kenangan sewaktu pacaran, yang serba sederhana tetapi kesedrhanaan itu membuat rasa sayang mereka semakin lengket.
Tak lama Bro Jun datang menghampiri mama dan papanya Boy yangs sedang makan berdua di warung itu. Ketika mereka sedang berbincang-bincang, tiba-tiba ada gerombolan anak-anak BC menghampiri papa dan mamanya Boy. Alex sempat meledek Boy di depan orangtuanya Boy, dan malah mengingatkan untuk Menyewa Ambulance segera.
Tetapi mamanya Boy tidak terima dan mamanya Biy sangat Yakin kalau anaknya Boy pasti menang. Papanya berusaha untuk tidak mendengar ucapan mereka dan menghiraukan ucapan mereka. Semakin lama Alex semakin kurang ajar. Tak lama mereka melihat Rau Moraga datang, mereka takut diomelin oleh Ray Moraga, maknay mereka langsung meninggalkan mama dan papanya Boy.
Tak lama mereka melihat Boy datang bersama dengan babeh, Chandra, Haikal dan teman-teman perempuannya. Awalnya mereka bersama-sama bersama anak-anak AJ yang lain, tetapi ketik adalam perjalanan ada telpon untuk Oky, dan ternyata rumahnya Oky kebakaran, maka dari itu sebagian mengikuti Boy ke area pertandingan dan sebagian membantu Oky untuk balik ke rumahnya Oky.
Boy pun sangat senang melihat mama dan papanya Boy datang untuk menonton Boy. Mamanya Boy ingin sekali menyemangati anaknya Boy. Mereka pun langsung masuk ke area pertandingan, dan ketika mereka sedang berjalan menuju panggung, tiba-tiba disepanjang jalan ada gerombolan anak-anak Bc dan mereka mencari maslah.
Mereka malah meledekin Boy, kalau Boy anak mamih lah, malah ada yang bilang jangan lupa dengan popoknya. Mungkin karena Boy ditemani oleh mama dan papanya Boy selalu diingatkan oleh Babeh, Chandra, papahnya untuk tetap menjaga Emosi dan jangan sampai emosi mengendalikan Boy. Tetapi mereka terus-terusan memancin emosi Boy dengan ledekannya itu.
Tetapi kettika mereka semakin meledek Boy, teman-temannya Boy tidak tinggal diam, seperti Meli, Haikal, Chandra bahkn mamanya Boy, karena mereka sangat keterlaluan makanya Boy meledek Alex seperti Cepot yang mukanya merah. Ketika Alex mendengar ledekan itu, Alex tidak terima dan langsung membalasnya dengan mengatakan mamanya Boy seperti nenek Rempong yang tak usah ngurusin urusannya bilangnya.
Mungkin Boy kemarin-kemarin tidak pernah melayani omongan mereka, dan Boy berusaha untuk tidak kepancing emosi. Mungkin ketika Boy mendengar mama yang dicintainya diperlakukan seperti itu, Boy benar-benar tidak terima. Boy Lnagsung memanggil Alex dengan keras dan penuh emosi kemudian menghampiri Alex.
Boy sangat marah karena mamanya diperlakukan seperti itu oleh Alex, Boy langsung mendekati Alex sampai Boy mau memukul Alex karena Boy sangat Marat, tetapi Mamanya berteriak dan langsung memeluk Boy. Ammanya mengatkan kalao dirinya tidak kenap-kenapa, dirinya mengatkan kalau dirinya sangat menyayangi Boy, begitupun dengan papanya. Papanya selalu berpesan untuk selalu mengendalikan Emosi dan jangan sampai emosi mengendalikan diri.
Boy pun sedikit Reda emosinya karena suport dari mama dan papanya yang begitu menyayangi Boy . Boy pun pamit untuk mengganti baju dan mempersiapkan pertandingan. Merekapun langsung memasuki area pertandingan dan mulai menduduki kursi penonton. Boy Pun langsung mengganti Baju dan sedikit pemanasan terlebih dahulu.
BOY (Stefann William) adalah seorang remaja berpenampilan urakan dan cuek tetapi juga saleh dan tampan. Gaya Boy yang keren dan gagah saat mengendarai motor dan sering memenangkan balapan, membuat ia digilai gadis-gadis seusianya. Sikapnya yang penuh kharisma khas anak muda, membuatnya ditunjuk sebagai ketua perkumpulan anak motor Warrior. Tidak hanya di area balap, di sekolah pun Boy menjadi idola. Sikapnya yang ramah, cuek tapi pintar dan atletis, membuatnya selalu menjadi pusat perhatian.
Tentu saja Boy tidak terlalu menanggapi perasaan gadis-gadis yang memujanya. Di hatinya hanya ada 1 wanita, ADRIANA (Cut Meyriska), mantan pacarnya yang sangat ia sayangi, yang kemudian meninggalkannya karena memilih bersama pria yang jauh lebih tua dan kaya. Sikap Adriana yang seperti itu menyisakan luka yang dalam di hati Boy.
Sampai akhirnya Boy bertemu dengan REVA (Natasha Wilona) , gadis yang ditolongnya, karena sempat terlibat kejar-kejaran dengan geng motor lain. Awalnya Boy terkejut saat tahu pengendara motor yang ditolongnya adalah seorang gadis cantik. Boy pun kagum dengan kelihaian Reva mengendalikan motornya. Sayangnya Reva kesal sekali dengan Boy dan geng motornya, karena telah menyebabkannya terlibat perselisihan antar geng motor. Geng Motor pimpinan MONDY (Immanuel Caesar Hito) menyangka Reva adalah anggota Warrior. Boy tertohok dengan perkataan Reva. Ia jadi merasa bersalah, karena bisa saja korban kesalahpahaman ini telah terjadi pada banyak orang, bukan hanya Reva. Boy pun berencana membubarkan geng motornya. Tentu saja hal ini ditentang oleh teman-temannya. Beberapa teman Boy berusaha memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil alih kepemimpinan Boy. Geng Warrior pun mulai terpecah.
Reva sendiri adalah anak pengusaha kaya, BEI (Adipura), yang memilih kebut-kebutan dengan motornya sebagai bentuk pemberontakan terhadap sikap ayahnya yang menikah lagi dengan gadis yang tidak beda jauh dari umurnya. Reva pun selalu merasa istri baru papanya adalah penyebab kematian ibunya. Ibu Tiri Reva ini adalah Adriana. Adriana selalu berusaha menjalankan berbagai macam cara untuk memenangkan hati Reva, tetapi Reva sikap benci Reva pada Adriana tidak tergoyahkan.
Sama-sama menjadikan jalanan sebagai rumah kedua mereka, dengan menghabiskan waktu mengendarai motor motor, membuat Boy dan Reva dekat. Motivasi mereka pun sama, sama-sama menjadikannya pelarian dari sikap frustasi mereka terhadap kondisi keluarga mereka masing-masing. Boy sangat kaget saat tahu bahwa ibu tiri Reva adalah Adriana, mantan pacarnya. Sedangkan Adriana memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil hati Reva.
Berikut Sinopsis Anak Jalanan Episode 266-267, Minggu 13 Maret 2016
Saat Boy latihan bersama om Bagas, Boy diajarkan beberapa trik bagaimana gerakan bela diri yang baik. Sementara itu, Ray Moraga juga latihan bersama Roger dan anak-anak Black Kobra yang saat itu berencana memberi pelajaran kepada Ian dan Dado, tetapi ketika mereka di ajak latihan oleh Ray Moraga, mereka langsung meluncur ke Dojo BC dan mengikuti latihan bersama Ray Moraga.
Diwaktu pulang sekolah, Reva diajak teman-temannya untuk menonton pertandingan Boy, tetapi Reva tak menghiraukan ajakan teman-temannya. Sepertinya Reva berusaha untuk tidak peduli lagi dengan Boy. Reva langsung pergi meninggalkan mereka dan langsung bergegas pulang tanpa memikirkan Boy.
Sementara itu, Raya menelpon Abah Rama utk meminta izin kalau dirinya akan pulang telat karena ingin nonton pertandingan Boy Lawan Ray Moraga. Abah Rama memberi Nasihat agar neng Raya didampingi Mondy. Tetapi sayang, Raya dengan Mondy masih belum akur lantaran Mondy terus-terusan membela abah dan mendukung abah nikah lagi. Hal ini membuat sang abah sedikit pusing, Ia akan berusaha membantu mereka supaya hubungan mereka kembali baik.
Abah Rama juga memiliki rencana untuk menyaksikan pertandingan Boy lawan Ray Moraga. Oam Dang, Ding, Dung juga akan ikut bersama abah dan siap mendukung Boy bertanding. Padahal abah Rama mempunyai janji akan makan siang bersama teteh Rengganis.
Kemudian Abah Rama menghubungi teteh Rengganis untuk membatalkan makan siangnya. Sedangkan Teteh Rengganis sudah menunggu abah Rama dari tadi.
Mendengar bahwa makan siangnya dibatalkan, teteh jadi sangat kecewa dan mulai meragukan abah Rama. Teteh Rengganis teringat dengan ucapan Nadia, Asistenya, "Jangan terlalau percaya dengan omongan lelaki yang mudah membatalkan Janji".
Abah Rama menjadi pusing tujuh keliling karena dihadapkan diantara 2 pilihan yang sama sama berat. Yaitu memilih membantu Raya dengan mengorbankan Teteh, atau sebaliknya. Abah tak ingin kehilangan mereka berdua. Tapi bagaimana caranya, ia tak tahu.
Sedangkan sohib-sohibnya pun mendukung untuk memilih neng Raya karena neng Raya adalah anak kandung abah Rama dan darah daging abah Rama. Abahh Rama pun semakin kebingungan karena sohibnya pun sama sekali tidak mendukun abah Rama dengan teteh Rengganis, padahal sahabatnya itu tidak ingin Raya dan Mondy menjadi putus karena abah Rama akan menikah dengan mamanya Mondy.
Mereka pun tak lama berangkat menuju pertandingan karena tidak ingin telat menyaksikan Boy bertanding. Tetapi ketika diperjalanan, gerombolan anak-anak BC menghalangi perjalanan abah dan om Dang, Ding, Dung. Anak-anak BC menantang abah Rama dan memperingatkan untuk tidak ikut campur dengan urusan anak muda.
Tetapi tak lama Ray Moraga dan Bu Devi datang dan memperingati Alex untuk tidak macam-macam dengan orangtua. Dan Ray Moraga mempersilahkan untuk abah dan teman-temannya melanjutkan perjalanannya. Abah Rama dan sohib-sohibnya pun memuji Ray Moraga yang baik tidakseperti Alex dan teman-temannya itu.
Disisi lain pun bi Irah dan Sri telah siap-siap dan standby di depan televisi, karena pertandingan Boy da Ray Moraga akan ditayangkan live di RCTI, makanya mereka ingin menonton dan tidak ingin kelewat pertandingan Boy dengan ray Moraga, meskipun awalnya sempat sedikit berantem dengan Sri, karena Sri sedang menonton Sinetron.
Tak kalah dengan pak Amir yang menggerakan seluruh anak didiknya untuk mendukung pertandingan Boy melawan Ray Moraga, mereka berangkat menuju pertandingan sampai satu Bis untuk mensyuport Boy agar bisa semangat dan memenangkan pertandingan yang melawan orang yang meraik tiga kali juara MMA. Sehingga Boy banyak yang mensyuport.
Mamanya Boy tak ingin kalah untuk mendukung Boy. Ammanya boy tidak ingin seperti dulu yang hanya mnonton Boy hanya di TV mobil saja. Beda halnya dengan sekarang, ketika mamanya Boy telah selesai di pekerjaan kantornya, mamanya Boy akan segera berangkat ke pertandingan.
Ttetapi ada assitennya yang mengatkan ada tamu dari singapura yang ingin menemui mamanya Boy, sesuai komitmennya, mamanya Boy menolak dan menyuruh assistennya itu untuk mengatasi semua maslahnnya.
Tak kalah juga dengan papanya Boy, yang sore itu telah selesai menyelesaikan pekerjaan kantornya. Dan papanya Boy sama didatangi assistennya, tetapi papanya Boy langsung meminta assistennya untuk tidak mengganggu dirinya karena dirinya akan ada acara penting yang tidak bisa diganggu yaitu menonton pertandingan Boy melawan Ray Moraga.
Ketika di area pertandingan, mamanya Boy yang paling duluan sampe area pertandingan. Mamanya Boy sangat kebingungan kerena di area pertandingan tidak ada siapa-siapa, area parkir pun sangat kosong. Mamanya Boy bertanya-tanya,dan lansung menelpon Boy. Tetapi ketika mamanya bOy mencoba menelpon Boy, Boy tidak menjawab telpon mamanya, mungkin Boy sedang dalam perjalanan.
Tak lama ada seorang panitia, mamanya Boy menanyakan mengenai pertandingannya, dan ternyata pertandingan baru akan dimulai dua jam yang akan datang. Mamanya Boy kaget, itu tandanya mamanya Boy paling pertama datang ke area pertandingan itu, mamanya Boy untuk kali ini benar-benar ingin menjadi penonto yang duudk paling depan dan mensyuport Boy agar bisa memenangkan pertandingan ini.
Tak Lama Kemudian papa datang menghampiri mamanya Boy, Mama menceritakan untuk memprioritaskan menonton Boy dan meninggalkan semuanya sampai - sampai mamanya Boy datang paling pertama. Papanya Boy lebih bijaksana dan sangat senang melihat mamanya Boy yang sekarang lebih perhatian dan menjalankan tugas sebagai Ibu.
Karena pertandingan masih 2 jam lagi, Mereka pun mengunjungi warung yang dekat area pertandingan, meskipun warung sederhana dengan makanan sederhana tapi semua itu membuat mereka lebih romanti lagi dan sangat akur, karena mereka mengingat kenangan-kenangan sewaktu pacaran, yang serba sederhana tetapi kesedrhanaan itu membuat rasa sayang mereka semakin lengket.
Tak lama Bro Jun datang menghampiri mama dan papanya Boy yangs sedang makan berdua di warung itu. Ketika mereka sedang berbincang-bincang, tiba-tiba ada gerombolan anak-anak BC menghampiri papa dan mamanya Boy. Alex sempat meledek Boy di depan orangtuanya Boy, dan malah mengingatkan untuk Menyewa Ambulance segera.
Tetapi mamanya Boy tidak terima dan mamanya Biy sangat Yakin kalau anaknya Boy pasti menang. Papanya berusaha untuk tidak mendengar ucapan mereka dan menghiraukan ucapan mereka. Semakin lama Alex semakin kurang ajar. Tak lama mereka melihat Rau Moraga datang, mereka takut diomelin oleh Ray Moraga, maknay mereka langsung meninggalkan mama dan papanya Boy.
Tak lama mereka melihat Boy datang bersama dengan babeh, Chandra, Haikal dan teman-teman perempuannya. Awalnya mereka bersama-sama bersama anak-anak AJ yang lain, tetapi ketik adalam perjalanan ada telpon untuk Oky, dan ternyata rumahnya Oky kebakaran, maka dari itu sebagian mengikuti Boy ke area pertandingan dan sebagian membantu Oky untuk balik ke rumahnya Oky.
Boy pun sangat senang melihat mama dan papanya Boy datang untuk menonton Boy. Mamanya Boy ingin sekali menyemangati anaknya Boy. Mereka pun langsung masuk ke area pertandingan, dan ketika mereka sedang berjalan menuju panggung, tiba-tiba disepanjang jalan ada gerombolan anak-anak Bc dan mereka mencari maslah.
Mereka malah meledekin Boy, kalau Boy anak mamih lah, malah ada yang bilang jangan lupa dengan popoknya. Mungkin karena Boy ditemani oleh mama dan papanya Boy selalu diingatkan oleh Babeh, Chandra, papahnya untuk tetap menjaga Emosi dan jangan sampai emosi mengendalikan Boy. Tetapi mereka terus-terusan memancin emosi Boy dengan ledekannya itu.
Tetapi kettika mereka semakin meledek Boy, teman-temannya Boy tidak tinggal diam, seperti Meli, Haikal, Chandra bahkn mamanya Boy, karena mereka sangat keterlaluan makanya Boy meledek Alex seperti Cepot yang mukanya merah. Ketika Alex mendengar ledekan itu, Alex tidak terima dan langsung membalasnya dengan mengatakan mamanya Boy seperti nenek Rempong yang tak usah ngurusin urusannya bilangnya.
Mungkin Boy kemarin-kemarin tidak pernah melayani omongan mereka, dan Boy berusaha untuk tidak kepancing emosi. Mungkin ketika Boy mendengar mama yang dicintainya diperlakukan seperti itu, Boy benar-benar tidak terima. Boy Lnagsung memanggil Alex dengan keras dan penuh emosi kemudian menghampiri Alex.
Boy sangat marah karena mamanya diperlakukan seperti itu oleh Alex, Boy langsung mendekati Alex sampai Boy mau memukul Alex karena Boy sangat Marat, tetapi Mamanya berteriak dan langsung memeluk Boy. Ammanya mengatkan kalao dirinya tidak kenap-kenapa, dirinya mengatkan kalau dirinya sangat menyayangi Boy, begitupun dengan papanya. Papanya selalu berpesan untuk selalu mengendalikan Emosi dan jangan sampai emosi mengendalikan diri.
Boy pun sedikit Reda emosinya karena suport dari mama dan papanya yang begitu menyayangi Boy . Boy pun pamit untuk mengganti baju dan mempersiapkan pertandingan. Merekapun langsung memasuki area pertandingan dan mulai menduduki kursi penonton. Boy Pun langsung mengganti Baju dan sedikit pemanasan terlebih dahulu.
Ikuti update Juragan Sinopsis setiap hari lewat Twitter di @Rujakdulit
Selanjutnya: Sinopsis Anak Jalanan Episode 268-269, Senin 14 Maret 2016
loading...
Anak Jalanan Episode 266-267, Minggu 13 Maret 2016 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Anak Jalanan Episode 266-267, Minggu 13 Maret 2016