Cerita Fatmagul Episode 132 - Kerim dan Fatmagul masuk kegedung bioskop, mereka duduk berdua. kemudian Kerim keluar untuk membeli popcorn. Fatmagul teringat ketika melihat film di
bioskop dengan kakaknya dan juga Mustafa. Ia menangis berurai air mata melihat kesedihan dalam film itu. Tiba ketika sedang asyik menonton, Mukades
mulas hendak melahirkan.jadilah mereka semua meninggalkan gedung dengan kepanikan.
“Mustafa.!!” teriak Fatmagul panik. Fatmagul, aku bersamamu kata Mustafa kala itu. Lamunan Fatmagul buyar ketika Kerim datang, ia menghapus air matanya.
Kerim bertanya apa yang terjadi saat melihat Fatmagul mengusap air matanya, tapi Fatmagul bilang tidak ada apa-apa.
Fatmagul akhirnya menceritakan terakhir dia menonton film, “siapa lagi yang ada bersamamu saat itu?? apakah dia?? tentu saja dia.” kata Kerim pada dirinya sendiri. karena Fatmagul sama sekali tidak menjawab pertanyaannya.
“apa aku menyinggung perasaanmu??’ tanya Kerim. tidak, aku tidak tersinggung sama sekali ujar Fatmagul.
Sedangkan di Izmir, Kadir dan Meryem sudah ada di restoran dan mulai memesan makanan. Meryem memesan raki untuk minum” aku tidak ingin minuman
berakohol“ kata Kadir. melihat itu, Meryem pun mengganti pesanan minumannya.
Kemudian datang seorang gadis penjual bunga, Kadir membelinya setangkai dan memberikannya kepada Meryem. Kemudian mereka bicara dari hati ke hati,
terutama Kadir. ia menceritakan banyak hal tentang dirinya juga tentang istrinya kepada Meryem.
“sangat mudah bagi tiap orang untuk menyalahkan dirinya sendiri, tapi memaafkan adalah tindakan seorang pria sejati yang pemberani. aku percaya jika
ada sesuatu yang disebut takdir. semuanya terjadi karena sebuah alasan. kehilangan dalam hidup dan menemukan dirimu kembali” kata Meryem.
“dan telp darimu hari itu adalah hari terburukku.” kata Kadir. itu juga hari terburukku, inilah hidup tapi siapa yang tahu ada kejutan yang menunggu kita kata Meryem
Semoga kejutan yang indah kata Kadir, semoga sahut Meryem. akhirnya pesanan makanan mereka tiba juga.
Kerim dan Fatmagul masih di gedung bioskop, keduanya tampak aneh ketika adegan beralih ke scene romantis. Kerim melirik ke arah Fatmagul tapi
Fatmagul sendiri pura-pura tidak melihat.
Akhirnya Fatmagul tertidur, sampai filmnya berakhir. Orang-orang mulai keluar, ia terbangun ketika seorang pengunjung menyenggol kakiknya” apa aku
tertidur”katanya. kau lelah sahut Kerim. aku melewatkan bagian akhirnya kata Fatmagul.
“hanya bagian akhir??” kata Kerim tersenyum menggoda.. kemudian keduanya keluar dari gedung bioskop.
Di Izmir, Kadir dan Meryem dalam perjalanan pulang. Kadir memberikan jasnya kepada Meryem agar dia tidak kedinginan.”ini adalah malam yang indah
untukku” kata Kadir.“ aku juga. aku jadi lebih mengenalmu ‘sahut Meryem.
“aku merasa kau sangat dekat denganku, sungguh. aku melihat Fatmagul seperti anakku sendiri dan aku sangat ingin memenangkan kasus ini” kata Kadir. kau akan menang, kita akan melakukannya bersama ujar Meryem.
Saat di kamarnya Meryem mencium mawar pemberian Kadir dengan penuh perasaan, entah mengapa hatinya menjadi berbunga-bunga.
Kerim dan Fatmagul sudah sampai rumah, Fatmagul kaget ketika menemukan secarik kertas di dekat pintu.”Semuanya sangat enak, kita akan bertemu lagi”.
Fatmagul tampak tegang, itu adalah nota di restoran tadi. ia mulai khawatir, Kerim sendiri melihat kegalauan di wajah Fatmagul.
Fatmagul melihat kehalaman belakang untuk melihat jika ada yang mencurigakan, ia juga minta Kerim untuk tidur di kamar Meryem saja..” tentu, aku akan
mengambil pakaianku dulu” sahut Kerim.
Fatmagul sendiri masih di dapur menunggu Kerim keluar dari gudangnya. Kerim merasa ada sesuatu yang Fatmagul sembunyikan, ada yang terjadi??” tanya
Kerim, tidak ada sahut Fatmagul berbohong.
“mimpi yang indah, semoga Tuhan memberimu tidur nyenyak malam ini” kata Kerim, kau juga sahut Fatmagul.
Ia kemudian pergi keruangannya sendiri dan mengunci pintu. tangannya masih memegang nota dari Mustafa.
Mustafa sedang dalam perjalanan pulang, ketika matanya melihat seorang PSK yang berdiri di pinggir jalan mirip dengan Asude.
Mustafa memundurkan mobilnya, PSK itu langsung menyapanya” Selamat malam, pria ganteng, apa kau ingin bersenang senang??” tanya PSK itu.
“aku pikir kau seseorang yang aku kenal, maaf” kata Mustafa. aku bisa menjadi siapa saja sayang sahut PSK itu. Mustafa tidak menjawab dan langsung
kabur dari tempat itu.
bioskop dengan kakaknya dan juga Mustafa. Ia menangis berurai air mata melihat kesedihan dalam film itu. Tiba ketika sedang asyik menonton, Mukades
mulas hendak melahirkan.jadilah mereka semua meninggalkan gedung dengan kepanikan.
“Mustafa.!!” teriak Fatmagul panik. Fatmagul, aku bersamamu kata Mustafa kala itu. Lamunan Fatmagul buyar ketika Kerim datang, ia menghapus air matanya.
Kerim bertanya apa yang terjadi saat melihat Fatmagul mengusap air matanya, tapi Fatmagul bilang tidak ada apa-apa.
Fatmagul akhirnya menceritakan terakhir dia menonton film, “siapa lagi yang ada bersamamu saat itu?? apakah dia?? tentu saja dia.” kata Kerim pada dirinya sendiri. karena Fatmagul sama sekali tidak menjawab pertanyaannya.
“apa aku menyinggung perasaanmu??’ tanya Kerim. tidak, aku tidak tersinggung sama sekali ujar Fatmagul.
Sedangkan di Izmir, Kadir dan Meryem sudah ada di restoran dan mulai memesan makanan. Meryem memesan raki untuk minum” aku tidak ingin minuman
berakohol“ kata Kadir. melihat itu, Meryem pun mengganti pesanan minumannya.
Kemudian datang seorang gadis penjual bunga, Kadir membelinya setangkai dan memberikannya kepada Meryem. Kemudian mereka bicara dari hati ke hati,
terutama Kadir. ia menceritakan banyak hal tentang dirinya juga tentang istrinya kepada Meryem.
“sangat mudah bagi tiap orang untuk menyalahkan dirinya sendiri, tapi memaafkan adalah tindakan seorang pria sejati yang pemberani. aku percaya jika
ada sesuatu yang disebut takdir. semuanya terjadi karena sebuah alasan. kehilangan dalam hidup dan menemukan dirimu kembali” kata Meryem.
“dan telp darimu hari itu adalah hari terburukku.” kata Kadir. itu juga hari terburukku, inilah hidup tapi siapa yang tahu ada kejutan yang menunggu kita kata Meryem
Semoga kejutan yang indah kata Kadir, semoga sahut Meryem. akhirnya pesanan makanan mereka tiba juga.
Kerim dan Fatmagul masih di gedung bioskop, keduanya tampak aneh ketika adegan beralih ke scene romantis. Kerim melirik ke arah Fatmagul tapi
Fatmagul sendiri pura-pura tidak melihat.
Akhirnya Fatmagul tertidur, sampai filmnya berakhir. Orang-orang mulai keluar, ia terbangun ketika seorang pengunjung menyenggol kakiknya” apa aku
tertidur”katanya. kau lelah sahut Kerim. aku melewatkan bagian akhirnya kata Fatmagul.
“hanya bagian akhir??” kata Kerim tersenyum menggoda.. kemudian keduanya keluar dari gedung bioskop.
Di Izmir, Kadir dan Meryem dalam perjalanan pulang. Kadir memberikan jasnya kepada Meryem agar dia tidak kedinginan.”ini adalah malam yang indah
untukku” kata Kadir.“ aku juga. aku jadi lebih mengenalmu ‘sahut Meryem.
“aku merasa kau sangat dekat denganku, sungguh. aku melihat Fatmagul seperti anakku sendiri dan aku sangat ingin memenangkan kasus ini” kata Kadir. kau akan menang, kita akan melakukannya bersama ujar Meryem.
Saat di kamarnya Meryem mencium mawar pemberian Kadir dengan penuh perasaan, entah mengapa hatinya menjadi berbunga-bunga.
Kerim dan Fatmagul sudah sampai rumah, Fatmagul kaget ketika menemukan secarik kertas di dekat pintu.”Semuanya sangat enak, kita akan bertemu lagi”.
Fatmagul tampak tegang, itu adalah nota di restoran tadi. ia mulai khawatir, Kerim sendiri melihat kegalauan di wajah Fatmagul.
Fatmagul melihat kehalaman belakang untuk melihat jika ada yang mencurigakan, ia juga minta Kerim untuk tidur di kamar Meryem saja..” tentu, aku akan
mengambil pakaianku dulu” sahut Kerim.
Fatmagul sendiri masih di dapur menunggu Kerim keluar dari gudangnya. Kerim merasa ada sesuatu yang Fatmagul sembunyikan, ada yang terjadi??” tanya
Kerim, tidak ada sahut Fatmagul berbohong.
“mimpi yang indah, semoga Tuhan memberimu tidur nyenyak malam ini” kata Kerim, kau juga sahut Fatmagul.
Ia kemudian pergi keruangannya sendiri dan mengunci pintu. tangannya masih memegang nota dari Mustafa.
Mustafa sedang dalam perjalanan pulang, ketika matanya melihat seorang PSK yang berdiri di pinggir jalan mirip dengan Asude.
Mustafa memundurkan mobilnya, PSK itu langsung menyapanya” Selamat malam, pria ganteng, apa kau ingin bersenang senang??” tanya PSK itu.
“aku pikir kau seseorang yang aku kenal, maaf” kata Mustafa. aku bisa menjadi siapa saja sayang sahut PSK itu. Mustafa tidak menjawab dan langsung
kabur dari tempat itu.
Selanjutnya : Cerita Fatmagul Episode 133
loading...
Cerita Fatmagul Episode 132 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Cerita Fatmagul Episode 132