Cerita Fatmagul Episode 152 - Halide kaget mendengar keterangan Asu, persidangan apa?? asu menyesal mengatakan tentang persidangan itu. ”persidangan Fatmagul, itulah kenapa Mustafa datang??” kata Halide. Asu langsung mengucapkan selamat malam, tapi Halide mencegahnya pergi. apa kau dan Mustafa datang bersama???
“tidak, aku bertemu dengannya di persidangan, aku tidak ada lagi dalam hidupnya, aku pergi besok jika tidak malam ini, jaga diri. jangan katakan kepada Mustafa aku datang.” kata Asu dan berlalu.
Halide nampak cemas lagi, ia hanya berdiri menatap kepergian Asu.
Kadir masih berusaha mencari Kerim, kemudian Fatmagul menelepon.”Yasaran ada diistambul saat ini, aku sedang mencarinya skrng. omer juga mencari alamat Vural sekarang, Fatmagul semuanya tenang disini. aku lewat kantor polisi dan tidak ada yang berbeda. jangan khawatir aku akan menghubungimu ketika menemukannya”kata Kadir.
Fatmagul ada dikamar bersama Meryem, Meryem sendiri berkata jika ia menghubungi kantor polisi dan tidak ada laporan apapun sejauh ini. mereka nampak cemas…
Asu kembali kehotel dan memutuskan untuk meninggalkan hotel segera. sedangkan Kerim kemudian memutuskan pulang, ia menyalakan mobilnya dan malah melihat Vural. Vural berusaha menjauhtapi Kerim mengejarnya.
“Vural, kau kembali ketempat kejadian, aku tahu itu akan terjadi. aku tahu kau akan melakukan itu. mengapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya dipengadilan??” tanya Kerim geram sambil memukuli Vural.
Mustafa melihat ada perkelahian, ia kemudian mematikan lampu kapalnya dan berlabuh.
Kerim menarik tangan Vural dan berkata akan membawanya kekantor polisi..”tidak, aku tidak ingin kembali kepenjara, lebih baik aku jika kau membunuhku. bunuh aku, bunuh aku…”kata Vural, Kerim kembali memukulnya
“Vural kau berhutang kepada Fatmagul, kau harus melakukannya untuk meringankan beban dihatimu. kau harus mengaku.” kata Kerim. Vural menolak, ia berkta lebih baik mati. Kerim memohon Vural mau melakukannya demi Fatmagul..
Mustafa mendekat kearah keduanya, ia berdiri di balik pohon
“apa kau tahu, dia selalu muncul dalam mimpiku setiap malam, dia menghantuiku ssejak malam itu. bunuh aku.”kata Vural sambil mengulurkan batu kepada Kerim. tapi ketika Kerim diam saja….
“bunuh aku, bunuh aku”kata Vural putus asa, ia memukulkan batu itu kekepalanya sendiri. Kerim mencegah, ia berkata akan kekantor polisi.
“jangan Kerim, aku akan berbohong lagi, aku tidak ingin kembali kepenjara, Kerim!!!”teriak Vural tapi Kerim tetap pergi. ketika hendak menuju jalan, hampir saja sebuah mobil menabrak Kerim.
Sedangkan Vural sendiri menangis.”apa yang kau lakukan kepada Fatmagul???” kata Mustafa dan langsung berlari menuju Vural, Vural kaget, dia menyongsong Mustafa . keduanya saling berbenturan dan Vural terjatuh hingga kepalanya menyentuh batu dan botol hingga pecah
Vural tergeletak bersimbah darah.
Mustafa hanya memandanginya lalui ia berlari meninggalkan Vural menuju mobilnya, dasar pengecut!!!!
Kerim berpapasan dengan Kadir, mereka berdua turun dan bertemu. darimana saja kau?? tanya Kadir, ia kaget melihat tangan Vural berdarah dan juga bajunya..
Kerim menjelaskan jika ia habis berkelahi dengan Vural, Kadir langsung memarahinya.
Kerim mengaku memukuli Vural juga, ”kita harus ke kantor polisi abi, kali ini dia akan bicara” kata Kerim.
“anakku, apa kau sadar betapa ini akan menyakiti Fatmagul?? cukup sudah Kerim, jangan biarkan emosi menguasaimu, gunakan kepalamu jangan pikiranmu” kata Kadir kesal sekali melihat ulah Kerim. Kerim berkata akan ke kantor polisi sendiri tapi Kadir melarang.
“kau bersikap seperti anak kecil Kerim, sekarang langsung kembali ke hotel, jangan melihatku seperti itu, kita akan menemui Fatmagul. aku yakin mereka sudah disana membuat keluhan tentangmu. pergi sekarang jangan membuat Fatmagul menunggu, dia cemas sekali padamu.” ujar Kadir.
Mustafa kembali kekapalnya, ketika akan pergi beberapa nelayan mengajaknya minum tapi Mustafa menolak. ia berkata jika ibunya menunggu. ia hanya berkeliling dengan kapal dan kembali.
Fatmagul tampak duduk disebuah perahu, kemudian Kerim datang.. ”kenapa tidak tidur?? ini hampir pagi” kata Kerim. aku berfikir ujar Fatmagul. Fatmagul berkata jika putus asa dan ingin menyerah saja, aku lelah katanya. Kerim mencoba membujuk.
“tidak, aku bertemu dengannya di persidangan, aku tidak ada lagi dalam hidupnya, aku pergi besok jika tidak malam ini, jaga diri. jangan katakan kepada Mustafa aku datang.” kata Asu dan berlalu.
Halide nampak cemas lagi, ia hanya berdiri menatap kepergian Asu.
Kadir masih berusaha mencari Kerim, kemudian Fatmagul menelepon.”Yasaran ada diistambul saat ini, aku sedang mencarinya skrng. omer juga mencari alamat Vural sekarang, Fatmagul semuanya tenang disini. aku lewat kantor polisi dan tidak ada yang berbeda. jangan khawatir aku akan menghubungimu ketika menemukannya”kata Kadir.
Fatmagul ada dikamar bersama Meryem, Meryem sendiri berkata jika ia menghubungi kantor polisi dan tidak ada laporan apapun sejauh ini. mereka nampak cemas…
Asu kembali kehotel dan memutuskan untuk meninggalkan hotel segera. sedangkan Kerim kemudian memutuskan pulang, ia menyalakan mobilnya dan malah melihat Vural. Vural berusaha menjauhtapi Kerim mengejarnya.
“Vural, kau kembali ketempat kejadian, aku tahu itu akan terjadi. aku tahu kau akan melakukan itu. mengapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya dipengadilan??” tanya Kerim geram sambil memukuli Vural.
Mustafa melihat ada perkelahian, ia kemudian mematikan lampu kapalnya dan berlabuh.
Kerim menarik tangan Vural dan berkata akan membawanya kekantor polisi..”tidak, aku tidak ingin kembali kepenjara, lebih baik aku jika kau membunuhku. bunuh aku, bunuh aku…”kata Vural, Kerim kembali memukulnya
“Vural kau berhutang kepada Fatmagul, kau harus melakukannya untuk meringankan beban dihatimu. kau harus mengaku.” kata Kerim. Vural menolak, ia berkta lebih baik mati. Kerim memohon Vural mau melakukannya demi Fatmagul..
Mustafa mendekat kearah keduanya, ia berdiri di balik pohon
“apa kau tahu, dia selalu muncul dalam mimpiku setiap malam, dia menghantuiku ssejak malam itu. bunuh aku.”kata Vural sambil mengulurkan batu kepada Kerim. tapi ketika Kerim diam saja….
“bunuh aku, bunuh aku”kata Vural putus asa, ia memukulkan batu itu kekepalanya sendiri. Kerim mencegah, ia berkata akan kekantor polisi.
“jangan Kerim, aku akan berbohong lagi, aku tidak ingin kembali kepenjara, Kerim!!!”teriak Vural tapi Kerim tetap pergi. ketika hendak menuju jalan, hampir saja sebuah mobil menabrak Kerim.
Sedangkan Vural sendiri menangis.”apa yang kau lakukan kepada Fatmagul???” kata Mustafa dan langsung berlari menuju Vural, Vural kaget, dia menyongsong Mustafa . keduanya saling berbenturan dan Vural terjatuh hingga kepalanya menyentuh batu dan botol hingga pecah
Vural tergeletak bersimbah darah.
Mustafa hanya memandanginya lalui ia berlari meninggalkan Vural menuju mobilnya, dasar pengecut!!!!
Kerim berpapasan dengan Kadir, mereka berdua turun dan bertemu. darimana saja kau?? tanya Kadir, ia kaget melihat tangan Vural berdarah dan juga bajunya..
Kerim menjelaskan jika ia habis berkelahi dengan Vural, Kadir langsung memarahinya.
Kerim mengaku memukuli Vural juga, ”kita harus ke kantor polisi abi, kali ini dia akan bicara” kata Kerim.
“anakku, apa kau sadar betapa ini akan menyakiti Fatmagul?? cukup sudah Kerim, jangan biarkan emosi menguasaimu, gunakan kepalamu jangan pikiranmu” kata Kadir kesal sekali melihat ulah Kerim. Kerim berkata akan ke kantor polisi sendiri tapi Kadir melarang.
“kau bersikap seperti anak kecil Kerim, sekarang langsung kembali ke hotel, jangan melihatku seperti itu, kita akan menemui Fatmagul. aku yakin mereka sudah disana membuat keluhan tentangmu. pergi sekarang jangan membuat Fatmagul menunggu, dia cemas sekali padamu.” ujar Kadir.
Mustafa kembali kekapalnya, ketika akan pergi beberapa nelayan mengajaknya minum tapi Mustafa menolak. ia berkata jika ibunya menunggu. ia hanya berkeliling dengan kapal dan kembali.
Fatmagul tampak duduk disebuah perahu, kemudian Kerim datang.. ”kenapa tidak tidur?? ini hampir pagi” kata Kerim. aku berfikir ujar Fatmagul. Fatmagul berkata jika putus asa dan ingin menyerah saja, aku lelah katanya. Kerim mencoba membujuk.
Selanjutnya : Cerita Fatmagul Episode 153
loading...
Cerita Fatmagul Episode 152 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Cerita Fatmagul Episode 152