Cerita Fatmagul Episode 151 - Mustafa sendiri tiba dipantai, ia teringat saat dulu Fatmagul menjemputnya dari laut. mereka berdua bertatapan penuh cinta. teman temannya bersikap ramah kepadanya dan sekarang
“apa yang membuatmu datang kesini??” tanya si teman. aku mengunjungi orang tuaku jawab Mustafa
“hanya itu?? hati hati jangan mmebuat bajumu kotor disini”katanya. apa salahku?? kenapa kau menjauh?? tanya Mustafa.
Pria itu berkata tentang kabar yang tersebar tentang Fatmagul dan juga tindakan salah Mustafa, Mustafa berusaha mengelak dengan berkata jika itu tidak benar.
“sebenarnya kita semua salah, karena tidak mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. kami mendengar jika dia meminta keadilan, dan dia berkat tentang anak Yasaran. dan sekarang kau bekerja dengan mereka. aku dapat katakan kau sudah sama dengan mereka, berpakaian keren.”
Mustafa menyalahkan Kerim, tapi si teman menyudahi pembicaraan. ia juga tidak mau menemani Mustafa yang ingin melaut.
“dan mobil ini punyamu juga??” tanya si teman membuat Mustafa merasa tidak nyaman.
Di kamarnya, Vural hanya tiduran tapi matanya masih terbuka. Semsi senang karena Vural mau menghabiskan makanannya. Leman mendekat, ia berkata jika Vural tinggal lebih lama disini akan merasa lebih baik. Semsi berkata jika dia akan membantu Vural untuk pergi tapi Leman tidak setuju karena jika itu terjadi maka itu akan menunjukkan dia bersalah.
Leman berkata agar membawa Vural ke psikolog. Semsi berkata jika ia takut Vural akan membuktikan ancamannya untuk bunuh diri.”biarkan dia pergi dan merasa bebas” kata Semsi. kalian berdua mencoba berbohong kepada diri sendiri kata Leman akhirnya.
Direstoran, Rahmi bicara tentang kehamilan mukades. ia memutuskan untuk melakukan tes dna. ia berkata bagaimana jika itu memang anaknya??? Fatmagul berkata jika ia tak mau bicara soal itu.sepertinya kau sdh membuat keputusan kata Meryem. Fatmagul langsung berkata jika ia tak mau tinggal seatap dengan mukades lagi
Rahmi tampak kecewa, akhirnya Meryem berkata jika mereka yang akan mencari tempat baru.
Fatmagul lalu bicara tentang Kerim, kenapa dia tidak kembali..Meryem mencoba menghubungi tapi tidak bisa, Fatmagul takut Kerim berkelahi dengan mereka lagi. Fatmagul tampak cemas.
Kerim sendiri ada ditempat kejadian, ia duduk di balik pohon. sedangkan Mustafa melaut dengan kapalnya, ia juga melihat ke arah pantai dan tiba tiba menangis..
Di rumahnya, selim sangat marah. ia sibuk menyobek nyobek semua foto meltem.sedangkan Erdugan menikmati berendam di kamar mandi sambil minum wiski. ibunya berkata agar segera keluar , dia sudah sejam disana.”mom, biarkan saja, aku merasa nyaman di sini” kata Erdugan.
Hilmiye lalu berkata jika mereka harus segera pergi kerumah pamannya untuk bicara tentang penjualan rumah….”sori mom, aku tidak akan membiarkan siapapun menjual rumah ini, dia bisa menjual rumahnya sendiri jika dia mau. sementara dia bisa menjadi tamu kita. aku tidak akan meninggalkan rumah ini, mom. aku akan bicara dengan Rezat Yasaran, jangan khawatir. tidak boleh siapapun menyuruh kita melakukan sesuatu dengan paksaan”kata Erdugan.
Malam itu, Vural kembali bermimpi buruk, ia selalu merasa Fatmagul datang kepadanya dan mencekik lehernya. ia bangun dengan nafas terengah engah dan peluh diwajahnya. ia kemudian berjalan keluar.
Di restoran, Rahmi ingat dengan pria yang ditemuinya tadi dipengadilan. mukades sendiri keluar dan mulai ikut bicara.tapi Fatmagul dan Meryem tidak mengindahkannya. mereka cemas karena Kerim tak kunjung kembali. Kadir berkata jika ia akan mencari kerim..
Kadir sendiri bicara dengan omer dimobil, ia mendapatkan info jika hanya Vural dan Mustafa yang tinggal di Izmir
Leman ingin melihat Vural dikamarnya tapi Semsi melarang, ia ingin putranya tidur sampai pagi. mereka tidak tahu jika Vural sudah tidak ada di kamar, ia berjalan menuju pantai
Asu sendiri masih berjalan-jalan, akhirnya ia sampai di rumah Mustafa. ia melihat Halide lalu Asu segera pergi, sayang Halide terlanjur melihatnya dan memanggil. Asu akhirnya berbalik Halide curiga Asu mencari putranya.”tidak, aku tidak bermaksud menggangu siapapun, Mustafa mengatakan indahnya tempat ini membuatku penasaran. aku ingin melihatnya. aku datang untuk persidangan, aku akan kembali besok” kata Asu.
“apa yang membuatmu datang kesini??” tanya si teman. aku mengunjungi orang tuaku jawab Mustafa
“hanya itu?? hati hati jangan mmebuat bajumu kotor disini”katanya. apa salahku?? kenapa kau menjauh?? tanya Mustafa.
Pria itu berkata tentang kabar yang tersebar tentang Fatmagul dan juga tindakan salah Mustafa, Mustafa berusaha mengelak dengan berkata jika itu tidak benar.
“sebenarnya kita semua salah, karena tidak mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. kami mendengar jika dia meminta keadilan, dan dia berkat tentang anak Yasaran. dan sekarang kau bekerja dengan mereka. aku dapat katakan kau sudah sama dengan mereka, berpakaian keren.”
Mustafa menyalahkan Kerim, tapi si teman menyudahi pembicaraan. ia juga tidak mau menemani Mustafa yang ingin melaut.
“dan mobil ini punyamu juga??” tanya si teman membuat Mustafa merasa tidak nyaman.
Di kamarnya, Vural hanya tiduran tapi matanya masih terbuka. Semsi senang karena Vural mau menghabiskan makanannya. Leman mendekat, ia berkata jika Vural tinggal lebih lama disini akan merasa lebih baik. Semsi berkata jika dia akan membantu Vural untuk pergi tapi Leman tidak setuju karena jika itu terjadi maka itu akan menunjukkan dia bersalah.
Leman berkata agar membawa Vural ke psikolog. Semsi berkata jika ia takut Vural akan membuktikan ancamannya untuk bunuh diri.”biarkan dia pergi dan merasa bebas” kata Semsi. kalian berdua mencoba berbohong kepada diri sendiri kata Leman akhirnya.
Direstoran, Rahmi bicara tentang kehamilan mukades. ia memutuskan untuk melakukan tes dna. ia berkata bagaimana jika itu memang anaknya??? Fatmagul berkata jika ia tak mau bicara soal itu.sepertinya kau sdh membuat keputusan kata Meryem. Fatmagul langsung berkata jika ia tak mau tinggal seatap dengan mukades lagi
Rahmi tampak kecewa, akhirnya Meryem berkata jika mereka yang akan mencari tempat baru.
Fatmagul lalu bicara tentang Kerim, kenapa dia tidak kembali..Meryem mencoba menghubungi tapi tidak bisa, Fatmagul takut Kerim berkelahi dengan mereka lagi. Fatmagul tampak cemas.
Kerim sendiri ada ditempat kejadian, ia duduk di balik pohon. sedangkan Mustafa melaut dengan kapalnya, ia juga melihat ke arah pantai dan tiba tiba menangis..
Di rumahnya, selim sangat marah. ia sibuk menyobek nyobek semua foto meltem.sedangkan Erdugan menikmati berendam di kamar mandi sambil minum wiski. ibunya berkata agar segera keluar , dia sudah sejam disana.”mom, biarkan saja, aku merasa nyaman di sini” kata Erdugan.
Hilmiye lalu berkata jika mereka harus segera pergi kerumah pamannya untuk bicara tentang penjualan rumah….”sori mom, aku tidak akan membiarkan siapapun menjual rumah ini, dia bisa menjual rumahnya sendiri jika dia mau. sementara dia bisa menjadi tamu kita. aku tidak akan meninggalkan rumah ini, mom. aku akan bicara dengan Rezat Yasaran, jangan khawatir. tidak boleh siapapun menyuruh kita melakukan sesuatu dengan paksaan”kata Erdugan.
Malam itu, Vural kembali bermimpi buruk, ia selalu merasa Fatmagul datang kepadanya dan mencekik lehernya. ia bangun dengan nafas terengah engah dan peluh diwajahnya. ia kemudian berjalan keluar.
Di restoran, Rahmi ingat dengan pria yang ditemuinya tadi dipengadilan. mukades sendiri keluar dan mulai ikut bicara.tapi Fatmagul dan Meryem tidak mengindahkannya. mereka cemas karena Kerim tak kunjung kembali. Kadir berkata jika ia akan mencari kerim..
Kadir sendiri bicara dengan omer dimobil, ia mendapatkan info jika hanya Vural dan Mustafa yang tinggal di Izmir
Leman ingin melihat Vural dikamarnya tapi Semsi melarang, ia ingin putranya tidur sampai pagi. mereka tidak tahu jika Vural sudah tidak ada di kamar, ia berjalan menuju pantai
Asu sendiri masih berjalan-jalan, akhirnya ia sampai di rumah Mustafa. ia melihat Halide lalu Asu segera pergi, sayang Halide terlanjur melihatnya dan memanggil. Asu akhirnya berbalik Halide curiga Asu mencari putranya.”tidak, aku tidak bermaksud menggangu siapapun, Mustafa mengatakan indahnya tempat ini membuatku penasaran. aku ingin melihatnya. aku datang untuk persidangan, aku akan kembali besok” kata Asu.
Selanjutnya : Cerita Fatmagul Episode 152
loading...
Cerita Fatmagul Episode 151 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Cerita Fatmagul Episode 151