Efsun & Bahar Episode 112, Jumat, 6 Mei 2016 - Ates mengajak Bahar ke rumah mereka untuk menunjukkan bukti tentang video mengapa Ates harus melaporkan Nyonya Edibe. Bahar melihat video itu dengan seksama. Meski ia tahu luka Ates, Namun hati Bahar masih mengganjal.
Sementara Mehmet pulang naik mobil dalam keadaan mabuk. Ia menyetir dan meluncur dengan cepat di jalan. Sampai rumah pun ia masih terus melaju kencang hingga akhirnya menabrak kolamdi depan rumah. Untunglah mobil Mehmet mobil canggih. Meski bagian depan mobil hancur remuk, Mehmet tidak apa-apa hanya terluka sedikit. Balon udara pelindung dalam mobil berhasil menyelamatkan Mehmet.
Semua orang pun kaget ketika mendengar suara keras diluar. Kemudian Mehmet turun dari mobil ia masih dalam keadaan setengah sadar dan mengigau nama Hasret. Melihat ini Fulya tampak sedih. Kemudian Efsun memapah ayahnya ke kamar. Di kamar Mehmet masih memanggil nama Hasret dan Fulya mendengarkan dari balik pintu dengan hati yang teriris. Efsun pun mengelus kening papanya sampai tertidur.
Paginya Efsun mengajak keluarganya ke Yayasan karena Nuran akan mendapat jatah toko di Yayasan untuk sebuah usaha. Tiba-riba mereka mendengar suara Mehmet dan Ates bertengkar. Bahar pun langsung berlari mendatangi mereka. Saat Bahar datang Mehmet langsung pergi. Bahar nampak tidak senang karena Ates terlalu kasar pada Mehmet. Namun Bahar juga bingung harus berbuat apa karena di sisi lain Ates adalah calon suaminya dan di sisi lainnya Mehmet adalah orang yang selalu membantunya. Lalu Bahar pun turun ia semakin bingung kemudian menelepon Hasret dan curhat dengan kondisinya.
Kemudian Ates kembali masuk kantor Yayasan dan bicara dengan Medic. Tiba-tiba saja Salih datang. Kemudian Ates langsung memegang kerah baju Salih dan hendak menghajarnya. namun Medic yang berada di sana segera mengingatkan agar Ates tenang dulu. Salih tak pernah takut pada Ates, ia menunjuk-nunjuk Mehmet kemudian pergi.
Muge dan Arda menjenguk ibunya di RSJ. Meski belum pulih benar namun Hulya sudah menunjukkan perkembangan sehingga membuat Muge dan Arda senang. Hulya menanyakan soal Efsun. Efsun saat itu sedang on air untuk suatu acara di radio ternama di Turki. Arda kemudian membuka aplikasi streaming on air Efsun. Awalnya mereka mendengarkan dengan senang namun kemudian mereka terkejut dengan Efsun yang membicarakan soal bibinya Hulya yang menjadi gila karena ditinggal suaminya. Bahkan dari situ Hulya jadi tahu kalau ibunya dipenjara. Hulya pun menjadi kalap dan kambuh gilannya dan dia mau membebaskan ibunya. Arda segera memegangi ibunya itu, kemudian perawat masuk. Karena Hulya terus berontak, akhirnya ia disuntik obat penenang.
Tak lama kemudian Mehmet pun datang. Ia memeluk Muge sebentar kemudian ia masuk ke kamar Hulya. Hulya masih menangisi ibunya yang ditangkap. Mehmet pun langsung membelai rambut adiknya dan menenangkannya. Mehmet mencium rambut Hulya dan Hulya terus menangis. Hulya meminta kakaknya untuk balas dendam pada Ates. Mehmet kemudian pergi.
Malam harinya Efsun pulang dari on air. Tak lama Nuran datang ke rumah besar dengan membawa handuk. Ia mau mandi dan Efsun pun menyuruhnya mandi di bak dalam lama milik Hulya.
Sementara itu info tentang Nyonya Edibe yang ditangkap polisi membuat Hulya bisa berpikiran waras. Semangat balas dendamnya membuat otaknya berpikir lagi. Hulya pun dengan cerdik berhasil menipu penjaga dan menguncinya di kamar. Hulya kemudian berhasil keluar dari RSJ. Di jalan ia berlari sambil menangis memanggil ibunya.
Mehmet sedang memeriksa berkas di kantor kemudian sekretaris memberi kabar ada tamu. Nyonya Hasret. Mehmet kaget dan juga senang. Ia berbalik dan melihat Hasret mendatanginya. Ia tak menyangka kemudian ia memeluk Hasret. Hasret kembali karena Bahar menelepon kemarin dan memberi tahu keadaan keluarga Attahan yang semakin hancur.
Uttaran | Veera | Naagin | Kaali dan Gauri | Efsun dan Bahar | Anandhi | Candra Kirana | Rahasia Cinta | Anak Jalanan | Ranveer dan IshaniSementara Mehmet pulang naik mobil dalam keadaan mabuk. Ia menyetir dan meluncur dengan cepat di jalan. Sampai rumah pun ia masih terus melaju kencang hingga akhirnya menabrak kolamdi depan rumah. Untunglah mobil Mehmet mobil canggih. Meski bagian depan mobil hancur remuk, Mehmet tidak apa-apa hanya terluka sedikit. Balon udara pelindung dalam mobil berhasil menyelamatkan Mehmet.
Semua orang pun kaget ketika mendengar suara keras diluar. Kemudian Mehmet turun dari mobil ia masih dalam keadaan setengah sadar dan mengigau nama Hasret. Melihat ini Fulya tampak sedih. Kemudian Efsun memapah ayahnya ke kamar. Di kamar Mehmet masih memanggil nama Hasret dan Fulya mendengarkan dari balik pintu dengan hati yang teriris. Efsun pun mengelus kening papanya sampai tertidur.
Efsun & Bahar Episode 112, Jumat, 6 Mei 2016 |
Paginya Efsun mengajak keluarganya ke Yayasan karena Nuran akan mendapat jatah toko di Yayasan untuk sebuah usaha. Tiba-riba mereka mendengar suara Mehmet dan Ates bertengkar. Bahar pun langsung berlari mendatangi mereka. Saat Bahar datang Mehmet langsung pergi. Bahar nampak tidak senang karena Ates terlalu kasar pada Mehmet. Namun Bahar juga bingung harus berbuat apa karena di sisi lain Ates adalah calon suaminya dan di sisi lainnya Mehmet adalah orang yang selalu membantunya. Lalu Bahar pun turun ia semakin bingung kemudian menelepon Hasret dan curhat dengan kondisinya.
Kemudian Ates kembali masuk kantor Yayasan dan bicara dengan Medic. Tiba-tiba saja Salih datang. Kemudian Ates langsung memegang kerah baju Salih dan hendak menghajarnya. namun Medic yang berada di sana segera mengingatkan agar Ates tenang dulu. Salih tak pernah takut pada Ates, ia menunjuk-nunjuk Mehmet kemudian pergi.
Muge dan Arda menjenguk ibunya di RSJ. Meski belum pulih benar namun Hulya sudah menunjukkan perkembangan sehingga membuat Muge dan Arda senang. Hulya menanyakan soal Efsun. Efsun saat itu sedang on air untuk suatu acara di radio ternama di Turki. Arda kemudian membuka aplikasi streaming on air Efsun. Awalnya mereka mendengarkan dengan senang namun kemudian mereka terkejut dengan Efsun yang membicarakan soal bibinya Hulya yang menjadi gila karena ditinggal suaminya. Bahkan dari situ Hulya jadi tahu kalau ibunya dipenjara. Hulya pun menjadi kalap dan kambuh gilannya dan dia mau membebaskan ibunya. Arda segera memegangi ibunya itu, kemudian perawat masuk. Karena Hulya terus berontak, akhirnya ia disuntik obat penenang.
Tak lama kemudian Mehmet pun datang. Ia memeluk Muge sebentar kemudian ia masuk ke kamar Hulya. Hulya masih menangisi ibunya yang ditangkap. Mehmet pun langsung membelai rambut adiknya dan menenangkannya. Mehmet mencium rambut Hulya dan Hulya terus menangis. Hulya meminta kakaknya untuk balas dendam pada Ates. Mehmet kemudian pergi.
Malam harinya Efsun pulang dari on air. Tak lama Nuran datang ke rumah besar dengan membawa handuk. Ia mau mandi dan Efsun pun menyuruhnya mandi di bak dalam lama milik Hulya.
Sementara itu info tentang Nyonya Edibe yang ditangkap polisi membuat Hulya bisa berpikiran waras. Semangat balas dendamnya membuat otaknya berpikir lagi. Hulya pun dengan cerdik berhasil menipu penjaga dan menguncinya di kamar. Hulya kemudian berhasil keluar dari RSJ. Di jalan ia berlari sambil menangis memanggil ibunya.
Mehmet sedang memeriksa berkas di kantor kemudian sekretaris memberi kabar ada tamu. Nyonya Hasret. Mehmet kaget dan juga senang. Ia berbalik dan melihat Hasret mendatanginya. Ia tak menyangka kemudian ia memeluk Hasret. Hasret kembali karena Bahar menelepon kemarin dan memberi tahu keadaan keluarga Attahan yang semakin hancur.
Selanjutnya : Efsun & Bahar Episode 113, Sabtu, 7 Mei 2016
loading...
Efsun & Bahar Episode 112, Jumat, 6 Mei 2016 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Efsun & Bahar Episode 112, Jumat, 6 Mei 2016