Efsun & Bahar Episode 114, Minggu, 8 Mei 2016 - Hulya kemudian berpapasan dengan Hasret juga Efsun dan Bahar. Mereka berjalan bersama sambil melepas rindu dan tiba-tiba saja ada Hulya di depan mereka. Hulya mengajak Bahar bicara empat mata kemudian Bahar ikut dengan Hulya. Kemudian Hulya ngobrol dengan Bahar di warung sambil minum teh. Hulya membicarakan info baru ia dengar tadi. SEBUAH INFO DIMANA Ates ADALAH SEORANG PENGECUT YANG MEMANFAATKAN Efsun UNTUK BALAS DENDAM PADA KELUARGA ATTAHAN. Bahar sedih karena ucapan Hulya. Lalu Hulya meninggalkan Bahar.
Medic sudah berpisah dengan Ates. Medic jalan bersama anak buahnya dan bertemu dengan Salih di jalan. Anak buahnya hendak menghalangi Salih namun Medic menyuruh tenang. Dan mereka bertengkar hingga anak buah Medic mengusir Salih. Salih digiring keluar oleh dua pengawal Medic.
Bahar menemui Ates di kantor. Ia marah dengan Ates.
Bahar berlari sedih sampai ia menabrak tukang teh. Hasret melihatnya dan mengejar Bahar. Bahar sendiri terus menangis di jalan. ia berlari melwati pasar dan pertokoan sampai ia kehabisan tenaga dan berhenti di sebuah tempat. Kemudian Hasret berhasil menyusulnya. Ada apa Bahar! kamu kenapa? Bahar menangis dan menceritakan pada Hasret. Hasret pun memeluk Bahar yang menangis.
Kemudian Bahar bilang ke Hasret kalau Ates ternyata adalah orang yang busuk. Ia memanfaatkan Efsun untuk membalas dendam. Aku sangat mencintai Ates tapi ternyata Ates adalah orang yang salah untukku. Aku percaya padanya namun ia sebenarnya adalah orang yang busuk. Hasret pun terus menenangkan Bahar.
Di kantor polisi Efsun mendatangi Ismail. Ada si Pelontos dan dia disuruh pergi dulu. Efsun pun mengatakan kebusukan Ates pada Ismail. Efsun bilang selama ini ternyata Ates memanfaatkan aku agar aku mengejarnya dan aku mendengarnya sendiri dari Bahar. Baiklah jika kau tak percaya padaku silahkan saja. Namun Ismail mengacuhkan Efsun dan meninggalkannya sendiri. Ia pergi naik mobil.
Sementara Mehmet di kantor marah-marah setelah mengetahui kondisi perusahannya dalam keadaan pailit. Ia memanggil Kepala Direktur dan Onur. Kemudian Onur menjelaskan bahwa keadaan ini dikarenakan masalah pribadi Tuan Mehmet Emir sendiri. Kondisi keluarga atau pribadi seperti Nyonya Edibe yang dipenjara, Hulya gila, Tuan Mehmet sendiri didakwa kriminal dan itu semua jelas membuat para investor tidak percaya dan mulai menarik diri. Selain itu imbasnya pun menjadi masalah berantai di mana bank jadi sulit untuk meminjamkan uang ke perusahaan kita. Mehmet emosi dan meminta mereka mencari solusinya.
Tak lama kemudian Hasret datang dan mengatakan soal Ates dan rencananya Ates yang mau menghancurkan Mehmet dari dalam. Dari Efsun anaknya juga dari dalam perusahaan. Mehmet yang sedang kacau semakin kacau pikirannya mendengar hal itu.
Ismail menemui Ates di pinggir pelabuhan. Meski tadi ia mengacuhkan Efsun namun sepertinya itu hanya gengsi Ismail saja. Ia langsung turun mobil mendatangi Ates dan mau menghajar Ates dengan memegang kerah baju Ates. Ates sendiri masih membela dirinya. Ismail menanyakan soal rencana busuk Ates dan Ates mengakuinya meski itu adalah dulu sebelum bertemu Bahar. Perdebatan usai ketika Ismail akhirnya memilih pergi.
Bahar kembali ke rumahnya. Efsun juga tiba di rumah. Lalu Nuran memanggil Bahar yang ada di kamar. Nuran berusaha mendamaikan kedua anaknya itu. Ia sudah bilang dari awal bahwa Ates memanfaatkan kalian namun kalian tidak pernah percaya. Namun meskipun Bahar sudah tahu kebusukan Ates ia masih juga belum bisa memaafkan Efsun. Bahar pun masuk kamar dan Efsun juga keluar rumah. Efsun kembali ke rumah besar.
Di rumah besar ada Hulya di ruang tengah. Sepertinya pertarungan bibi dan keponakan ini tidak akan pernah selesai. Mereka berdebat sampai Efsun benar-benar tersinggung bahkan ia melempari Hulya dengan vas dan piring hingga pecah. Hulya bersembunyi di balik sofa.
Nuran yang tak tega melihat anaknya dimainkan oleh Ates, mendatangi rumah Ates. Sampai rumah ia masuk dan marah-marah dengan Ates. Ates juga tak terima dicaci oleh Nuran. Ates membalas perkataan Nuran.
Di Gilincik, Guleser sedang menjemur pakaian tiba-tiba ia melihat ada seorang yang mengamatinya. Ia berteriak memanggil Ilyas dan orang itu pun lari. Ilyas mengejarnya namun karena kondisi fisiknya lemah Ilyas pun tak mampu menangkap orang itu. Orang itu berhasil melarikan diri.
Ates mendatangi rumah pondok. Bahar ada di sana. Ates mengetuk namun Bahar tidak mau membuka. Satpam rumah saat itu menelepon Beyza kalau ada Ates. Beyza pun bilang ke Hulya. Hulya keluar dan mengusir Ates.
Bucela mendatangi Salih yang berada di bengkelnya dan ia marah-marah kepada Salih. Bucela mengira Salih yang mengirim mata-mata ke Gilincik. Mereka berdebat dan Bucela akan pergi. Tapi anak buah Salih terlanjur membuat teh. Akhirnya terpaksa Bucela meminum teh tersebut sambil bicara dengan Salih. Tak lama Bucela menaruh teh di meja dan ia pergi.
Di kantor Onur menemui Mehmet dan bicara tentang kondisi perusahaan di mana ia akan berusaha membujuk bank agar tetap meminjamkan modal. Onur sempat membahas tentang Ates yang juga termasuk pemegang saham.
Nuran sudah kembali ke Gilincik dia marah-marah dan bertengkar dengan Ilyas.
Di kantor Hulya datang dan saat itu akan diadakan rapat pemegang saham karena kondisi perusahaan sedang krisis. Ates pun datang. Lalu rapat dimulai. Mehmet mengatakan keadaan saham yang anjlok. Mulanya Mehmet masih memberi kesempatan pada Ates. Namun Ates tidak mau tanda tangan dan malah bicara seenaknya padahal Attahan Holding sedang bangkrut Mehmet pun tidak bisa menahan emosi. Saat Ates pergi Mehmet pun menyusulnya dan mereka bertengkar. Mehmet kemudian juga membahas soal Efsun yang dimanfaatkan oleh Ates.
Lalu setelah Bucela sampai ke Gilincik tak lama Salih datang. Ia membawa seorang yang memata-matai rumah Gilincik.
Akhirnya Ismail bertemu dengan Efsun di restoran. Ismail minta maaf karena tidak percaya dengan Efsun selama ini. Efsun mulanya enggan memaafkan namun kemudian Ismail berdiri dan bilang pada semua orang yang ada direstoran bahwa ia mencintai gadis yang ada di depannya ini. Ismail pun mencium Efsun di depan umum dan semua orang bertepuk tangan.
Efsun pun pamit pada Ismail. Ia mencium Ismail dan pergi tapi Efsun masih memegang gelas di tangannya. Ia pun balik lagi dan menaruh gelas itu.
Mehmet sedang bersama Hasret di rumah Hasret di Gilincik. Lalu Fulya mendatangi mereka. Fulya marah-marah ia menganggap mereka sudah melakukan zina. Mehmet balik marah-marah namun Fulya semakin emosi. Ia teriak-teriak agar semua orang kampung mendengar bahwa suaminya sudah melakukan zina dengan Hasret. Semua orang pun datang. Dalam pertengkaran yang ditonton orang kampung itu akhirnya Hasret masuk ke rumah dan Mehmet menyuruh Fulya pergi. Fulya pun pergi. Ia menangis di mobilnya. Hasret sendiri juga menangis karena ia merasa difitnah. Mehmet malam itu masih berada di rumah Hasret bersama Efsun.
Malam itu juga menjadi malam yang sedih bagi Ates dan Bahar. Bahar menangis mengenang kebersamaan dengan Ates. Ia tidur di kasurnya sembari menangis. Kesedihan Bahar membuat Ilyas tidak tega. Ilyas masuk ke kamar Bahar dan memeluk anaknya. Sedangkan Ates hanya memandangi foto Bahar di ruang tengah rumahnya di depan perapian.
Pagi hari, Efsun sudah berada di rumah besar ia bicara di telepon dengan Onur. Onur berada di Yayasan saat itu ada acara peresmian kios di Yayasan. Efsun kesana. saat ia mau turun ia berpapasan dengan Beyza yang menangis sedih. Efsun bingung. Kemudian Efsun melihat Hulya terduduk lesu dan sedih di tangga karena perusahaan. Efsun mengejek Hulya dan mereka bertengkar. Mehmet tahu dan melerai mereka. Hulya marah dan dia naik ke atas. Mehmet kemudian bilang ke Efsun kalau perusahaannya kini juga diambang kehancuran. Penyebab utamanya adalah Ates.
Setelah itu Efsun pamit ke luar dan mampir ke rumah pondok dulu. Sampai di rumah pondok ia menggedor pintu dan segera masuk. Ia pun bilang ke ibunya Mehmet Emir bangkrut karena Ates. Ada juga Bucela dan Hasret juga disana. Bahar langsung memakai jaket dan berlari keluar.
Medic sudah berpisah dengan Ates. Medic jalan bersama anak buahnya dan bertemu dengan Salih di jalan. Anak buahnya hendak menghalangi Salih namun Medic menyuruh tenang. Dan mereka bertengkar hingga anak buah Medic mengusir Salih. Salih digiring keluar oleh dua pengawal Medic.
Bahar menemui Ates di kantor. Ia marah dengan Ates.
Kamu memanfaatkan kami berdua hanya untuk tujuanmu semata membalas dendam dan semua sudah berhasil sekarang. Tega sekali kau Ates... KAU SUDAH BERENCANA MENDEKATI Efsun SEJAK AWAL DAN ITU UNTUK BALAS DENDAM!!!Saat itu Efsun mendengar dari balik pintu. Bahar emosi dan Efsun masuk. Bahar sendiri langsung pergi karena sangat kecewa dengan. Ates mau mengejar Bahar namun ditahan oleh Efsun. Efsun sendiri lalu terus berdebat dengan Ates dan kemudian Efsun pergi. Efsun bilang
SEKARANG AKU ADALAH MUSUHMU!Lalu Ates juga keluar karena stress. Dan dari seberang tingkat gedung Hulya senang dan menyindir Ates. Tunggulah pembalasanku Ates!!
Bahar berlari sedih sampai ia menabrak tukang teh. Hasret melihatnya dan mengejar Bahar. Bahar sendiri terus menangis di jalan. ia berlari melwati pasar dan pertokoan sampai ia kehabisan tenaga dan berhenti di sebuah tempat. Kemudian Hasret berhasil menyusulnya. Ada apa Bahar! kamu kenapa? Bahar menangis dan menceritakan pada Hasret. Hasret pun memeluk Bahar yang menangis.
Kemudian Bahar bilang ke Hasret kalau Ates ternyata adalah orang yang busuk. Ia memanfaatkan Efsun untuk membalas dendam. Aku sangat mencintai Ates tapi ternyata Ates adalah orang yang salah untukku. Aku percaya padanya namun ia sebenarnya adalah orang yang busuk. Hasret pun terus menenangkan Bahar.
Di kantor polisi Efsun mendatangi Ismail. Ada si Pelontos dan dia disuruh pergi dulu. Efsun pun mengatakan kebusukan Ates pada Ismail. Efsun bilang selama ini ternyata Ates memanfaatkan aku agar aku mengejarnya dan aku mendengarnya sendiri dari Bahar. Baiklah jika kau tak percaya padaku silahkan saja. Namun Ismail mengacuhkan Efsun dan meninggalkannya sendiri. Ia pergi naik mobil.
Sementara Mehmet di kantor marah-marah setelah mengetahui kondisi perusahannya dalam keadaan pailit. Ia memanggil Kepala Direktur dan Onur. Kemudian Onur menjelaskan bahwa keadaan ini dikarenakan masalah pribadi Tuan Mehmet Emir sendiri. Kondisi keluarga atau pribadi seperti Nyonya Edibe yang dipenjara, Hulya gila, Tuan Mehmet sendiri didakwa kriminal dan itu semua jelas membuat para investor tidak percaya dan mulai menarik diri. Selain itu imbasnya pun menjadi masalah berantai di mana bank jadi sulit untuk meminjamkan uang ke perusahaan kita. Mehmet emosi dan meminta mereka mencari solusinya.
Tak lama kemudian Hasret datang dan mengatakan soal Ates dan rencananya Ates yang mau menghancurkan Mehmet dari dalam. Dari Efsun anaknya juga dari dalam perusahaan. Mehmet yang sedang kacau semakin kacau pikirannya mendengar hal itu.
Ismail menemui Ates di pinggir pelabuhan. Meski tadi ia mengacuhkan Efsun namun sepertinya itu hanya gengsi Ismail saja. Ia langsung turun mobil mendatangi Ates dan mau menghajar Ates dengan memegang kerah baju Ates. Ates sendiri masih membela dirinya. Ismail menanyakan soal rencana busuk Ates dan Ates mengakuinya meski itu adalah dulu sebelum bertemu Bahar. Perdebatan usai ketika Ismail akhirnya memilih pergi.
Bahar kembali ke rumahnya. Efsun juga tiba di rumah. Lalu Nuran memanggil Bahar yang ada di kamar. Nuran berusaha mendamaikan kedua anaknya itu. Ia sudah bilang dari awal bahwa Ates memanfaatkan kalian namun kalian tidak pernah percaya. Namun meskipun Bahar sudah tahu kebusukan Ates ia masih juga belum bisa memaafkan Efsun. Bahar pun masuk kamar dan Efsun juga keluar rumah. Efsun kembali ke rumah besar.
Di rumah besar ada Hulya di ruang tengah. Sepertinya pertarungan bibi dan keponakan ini tidak akan pernah selesai. Mereka berdebat sampai Efsun benar-benar tersinggung bahkan ia melempari Hulya dengan vas dan piring hingga pecah. Hulya bersembunyi di balik sofa.
Nuran yang tak tega melihat anaknya dimainkan oleh Ates, mendatangi rumah Ates. Sampai rumah ia masuk dan marah-marah dengan Ates. Ates juga tak terima dicaci oleh Nuran. Ates membalas perkataan Nuran.
Di Gilincik, Guleser sedang menjemur pakaian tiba-tiba ia melihat ada seorang yang mengamatinya. Ia berteriak memanggil Ilyas dan orang itu pun lari. Ilyas mengejarnya namun karena kondisi fisiknya lemah Ilyas pun tak mampu menangkap orang itu. Orang itu berhasil melarikan diri.
Ates mendatangi rumah pondok. Bahar ada di sana. Ates mengetuk namun Bahar tidak mau membuka. Satpam rumah saat itu menelepon Beyza kalau ada Ates. Beyza pun bilang ke Hulya. Hulya keluar dan mengusir Ates.
Bucela mendatangi Salih yang berada di bengkelnya dan ia marah-marah kepada Salih. Bucela mengira Salih yang mengirim mata-mata ke Gilincik. Mereka berdebat dan Bucela akan pergi. Tapi anak buah Salih terlanjur membuat teh. Akhirnya terpaksa Bucela meminum teh tersebut sambil bicara dengan Salih. Tak lama Bucela menaruh teh di meja dan ia pergi.
Di kantor Onur menemui Mehmet dan bicara tentang kondisi perusahaan di mana ia akan berusaha membujuk bank agar tetap meminjamkan modal. Onur sempat membahas tentang Ates yang juga termasuk pemegang saham.
Nuran sudah kembali ke Gilincik dia marah-marah dan bertengkar dengan Ilyas.
Di kantor Hulya datang dan saat itu akan diadakan rapat pemegang saham karena kondisi perusahaan sedang krisis. Ates pun datang. Lalu rapat dimulai. Mehmet mengatakan keadaan saham yang anjlok. Mulanya Mehmet masih memberi kesempatan pada Ates. Namun Ates tidak mau tanda tangan dan malah bicara seenaknya padahal Attahan Holding sedang bangkrut Mehmet pun tidak bisa menahan emosi. Saat Ates pergi Mehmet pun menyusulnya dan mereka bertengkar. Mehmet kemudian juga membahas soal Efsun yang dimanfaatkan oleh Ates.
Lalu setelah Bucela sampai ke Gilincik tak lama Salih datang. Ia membawa seorang yang memata-matai rumah Gilincik.
Akhirnya Ismail bertemu dengan Efsun di restoran. Ismail minta maaf karena tidak percaya dengan Efsun selama ini. Efsun mulanya enggan memaafkan namun kemudian Ismail berdiri dan bilang pada semua orang yang ada direstoran bahwa ia mencintai gadis yang ada di depannya ini. Ismail pun mencium Efsun di depan umum dan semua orang bertepuk tangan.
Efsun pun pamit pada Ismail. Ia mencium Ismail dan pergi tapi Efsun masih memegang gelas di tangannya. Ia pun balik lagi dan menaruh gelas itu.
Mehmet sedang bersama Hasret di rumah Hasret di Gilincik. Lalu Fulya mendatangi mereka. Fulya marah-marah ia menganggap mereka sudah melakukan zina. Mehmet balik marah-marah namun Fulya semakin emosi. Ia teriak-teriak agar semua orang kampung mendengar bahwa suaminya sudah melakukan zina dengan Hasret. Semua orang pun datang. Dalam pertengkaran yang ditonton orang kampung itu akhirnya Hasret masuk ke rumah dan Mehmet menyuruh Fulya pergi. Fulya pun pergi. Ia menangis di mobilnya. Hasret sendiri juga menangis karena ia merasa difitnah. Mehmet malam itu masih berada di rumah Hasret bersama Efsun.
Malam itu juga menjadi malam yang sedih bagi Ates dan Bahar. Bahar menangis mengenang kebersamaan dengan Ates. Ia tidur di kasurnya sembari menangis. Kesedihan Bahar membuat Ilyas tidak tega. Ilyas masuk ke kamar Bahar dan memeluk anaknya. Sedangkan Ates hanya memandangi foto Bahar di ruang tengah rumahnya di depan perapian.
Pagi hari, Efsun sudah berada di rumah besar ia bicara di telepon dengan Onur. Onur berada di Yayasan saat itu ada acara peresmian kios di Yayasan. Efsun kesana. saat ia mau turun ia berpapasan dengan Beyza yang menangis sedih. Efsun bingung. Kemudian Efsun melihat Hulya terduduk lesu dan sedih di tangga karena perusahaan. Efsun mengejek Hulya dan mereka bertengkar. Mehmet tahu dan melerai mereka. Hulya marah dan dia naik ke atas. Mehmet kemudian bilang ke Efsun kalau perusahaannya kini juga diambang kehancuran. Penyebab utamanya adalah Ates.
Setelah itu Efsun pamit ke luar dan mampir ke rumah pondok dulu. Sampai di rumah pondok ia menggedor pintu dan segera masuk. Ia pun bilang ke ibunya Mehmet Emir bangkrut karena Ates. Ada juga Bucela dan Hasret juga disana. Bahar langsung memakai jaket dan berlari keluar.
Selanjutnya : Efsun & Bahar Episode 115, Senin, 9 Mei 2016
loading...
Efsun & Bahar Episode 114, Minggu, 8 Mei 2016 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Efsun & Bahar Episode 114, Minggu, 8 Mei 2016