-->

Efsun & Bahar Episode 119, Jumat 13 Mei 2016

Efsun & Bahar Episode 119, Jumat 13 Mei 2016 - Ates mendatangi rumah Ismail lagi dan Bahar membukakan pintu. Bolehkan aku masuk tanya Ates dan Bahar mengijinkannya. Lalu mereka bicara berdua Ates menjelaskan mengapa ia melakukan balas dendam  semuanya ada alasannnya. Namun Bahar masih belum bisa menerina apapun yang Ates katakan faktanya nyonya edibe sudah meninggal. Keburukan tak bisa dibalas dengan keburukan dan Bahar tidak menerima itu. Akhirnya Ates memberikan cincin untuk pernikahan kepada Bahar dan Ates meninggalkan Bahar.

Sementara itu di rumah besar semua keluarga berkumpul kecuali Efsun. Hulya berencana membeberkan kebobrokan Efsun yang selama ini ia pendam. Hulya bilang ia punya bukti rekaman yang dibawa Beyza namun belum saatnya ia bocorkan. Tak lama kemudian Efsun datang. Dan akhirnya Hulya mengatakan bahwa Efsun  memiliki rencana busuk pada keluarga kita. Mehmet memandangi Efsun dengan penuh curiga.

Kemudian saat Ates pergi dari rumah Ismail ia berjumpa dengan Ismail di luar yang baru saja membelikan hp untuk Bahar. Mereka saling bertatapan namun tidak bicara lalu Ates pergi dengan mobilnya. Ismail masuk dan memberikan hp baru pada Bahar. Ismail melihat ada cincin di meja namun Ismail ga mau tanya lebih jauh.

Kembali ke rumah besar. Hulya akhirnya berdebat dengan Efsun yang masih tidak mau mengaku. Hal itu membuat Hulya semakin emosi dan memaki Efsun. Mehmet melihat Hulya begitu kemudian memilih membela Efsun dan semuanya bubar. Hulya masih menyimpan rahasia Efsun.

Sementara di Gilincik Ilyas tak terima Salih mau melamar kakaknya ia marah-marah dan mau menghajar Salih. Ilyas mengusir lelaki yang tidak tahu diri itu. lelaki yang mencintai kakaknya. Salih dengan terpaksa keluar bahkan Ilyas kemudian membuang bunga yang dibawa Salih untuk Bucela. Lalu mereka ribut di luar namun tiba-tiba penyakit jantung Ilyas kambuh. Ilyas jatuh kemudian semua orang panik. Salih kemudian menggotong Ilyas untuk dibawa ke rs dan Bucela ikut bersama mereka menuju rumah sakit. Yang tinggal di rumah hanya Guleser.

Di rumah besar meski tadi Mehmet membela Efsun namun ia kemudian memarahi Efsun dengan tegas. Efsun berlari keluar ia menangis di air mancur depan rumah. Saat itu Nuran keluar dari rumah pondok melihat Efsun nangis. Ia mendatangi Efsun. satpam juga melihatnya. Nuran kemudian memeluk Efsun dan menenangkan Efsun. Efsun bicara dengan Nuran sambil menangis. Saat itu satpam mendengarkan pembicaraan mereka dan sepertinya satpam  mau mengambil kesempatan. Lalu hp satpam berbunyi. satpam mencari alasan namun tetap dimaki-maki sama Nuran dan Efsun. Lalu Efsun diajak masuk ke rumah pondok.

Di rumah Ismail. Bahar dan Ismail makan malam bersama sambil berbicara. Ismail membicarakan soal tuan Yusuf kepada Bahar. Bahar sudah tahu siapa pelaku pembasmi tuan Yusuf namun ia tidak mengatakan kepada Ismail. Mereka lalu lanjut makan.

Usai makan HP Ismail bunyi. Efsun menelepon. Ada apa Efsun kata Ismail. Ini bukan Efsun tapi aku Nuran. Nuran bilang aku mau bicara dengan anakku. Kemudian Ismail memberikan hpnya kepada Bahar. Nuran bicara dengan Bahar sedangkan Efsun hanya mendengarkan sambil memberi kode kepada ibunya.

Di rumah sakit Ilyas sudah mendapat pertolongan. Di luar Bucela berbicara dengan Salih. Salih meminta maaf namun ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak bermaksud buruk. Dia benar-benar tulus mencinti Bucela sejak dulu sejak pertama kali bertemu sampai detik ini. Bucela hanya diam. Kemudian Salih mau memegang tangan Bucela namun Bucela agak menghindar. Salih hanya menyentuh pucuk jilbab Bucela. Lalu Salih pergi. Setelah Salih pergi Bucela kembali memegangi pucuk jilbabnya yang tadi disentuh oleh Salih.

Di rumah besar. Efsun masuk ke kamar Beyza. Beyza kaget dan Efsun menyuruhnya duduk. Efsun mengingatkan bezya jangan macam-macam denganku. Kau mau berakhir seperti Hatice. Beyza ketakutan dan menangis bahkan Efsun menjambak Beyza dan mengancam. Lalu Efsun keluar.

Saat Efsun keluar ada nyonya Adibe mau masuk. Efsun pergi dan ibu Beyza masuk ke kamar. Beyza mengatakan pada ibunya kalau Efsun mengamcamku. Ibunya bilang makanya kita tidak usah ikut campur urusan mereka.

Lalu paginya di rumah Attahan semua kumpul di ruang makan. Hulya bersedih melihat kursi yang biasa diduduki ibunya. Tak lama Efsun datang bergabung dengan senyam-senyum mencari muka. Namun semua orang tampak mengacuhkan Efsun dan hanya Hulya yang menatap Efsun tajam. Efsun terus bicara sehingga Mehmet memilih membaca koran. Efsun tidak betah lalu ia pergi tak jadi sarapan. Saat pergi ia melirik pada Beyza dan Hulya memperhatikan itu.

Saat keluar Efsun melihat Bahar datang ke rumah pondok. Bahar melihat Efsun namun ia tak mau menyapa Efsun. Bahar mengetuk pintu dan Nuran membukanya lalu langsung memeluk Bahar. Bahar masih berwajah dingin. Efsun saat itu ga masuk ke rumah pondok ia langsung pergi.

Kembali ke ruang makan Attahan. Beyza bicara dengan kakaknya lalu masuk kamar. Tak lama Fulya mendapat telepon dari temannya. Ia pergi agar bicaranya tidak didengar semua orang. Sepertinya ada sesuatu yang dirahasiakan Fulya. Mehmet sempat agak curiga.

Di rumah pondok Nuran meminta Bahar kembali dan jangan menginap di rumah Ismail karena Ismail menjalin hubungan dengan Efsun. Namun Bahar tidak terima karena Ismail hanya membantu dan dia sudah tidak ada hubungan dengan Efsun. Aku dan Ismail tidak melakukan apa-apa. Bahar marah Nuran juga marah. Mereka saling bentak dan Bahar mau pergi. Nuran murka dan menggeret Bahar lalu mendorong Bahar masuk ruang tengah hingga Bahar terjatuh. Nuran mengunci pintu dan Bahar marah berteriak suruh membuka pintu.

Bahar yang sudah stress semakin emosi dan tidak kontrol. Ia mendobrak pintu namun tidak kuat akhirnya ia melempar jendela kaca dengan vas hingga kaca terpecah. Bahar yang emosi dan mengobrak abrik ruang tamu. Bahar mau keluar dari jendela namun tangannya tergores kaca hingga berdarah. Ia tidak jadi keluar dan terus berteriak agar ibunya membuka pintu.

Saat itu Mehmet yang mau masuk kerja mendengar kaca pecah dan teriakan Bahar. Ia berlari ke rumah pondok dan menyuruh Nuran membuka pintu. Nuran tidak bisa apa-apa ia membukakan pintu. Mehmet masuk dan akhirnya pintu ruang tengah dibuka. Bahar bisa keluar dengan tangannya yang berdarah. Ada apa teriak Mehmet. Kenapa kau Bahar? Nuran berusaha menjelaskan namun ditentang Bahar.
Efsun & Bahar Episode 119, Jumat 13 Mei 2016
Efsun & Bahar Episode 119, Jumat 13 Mei 2016

Bahar mengambil tasnya dan keluar rumah bersama Mehmet. Bahar kemudian ikut Mehmet naik mobilnya. Di dalam mobil Mehmet mengelap luka tangan Bahar dengan tisu. Bahar tampak kesakitan.

Ates berbincang dengan Medic sebuah lokasi berlatar belakang pegunungan. Mereka membicarakan hubungan Bahar dengan Ates. Ates bilang tidak apa-apa. Lalu mereka kemudian kembali fokus pada rencana balas dendam pada Mehmet Emir Attahan. Medic adalah orang yang mengompor-ngompori Ates untuk menghancurkan Mehmet.

Bahar kemudian diantar ke RS oleh Mehmet. Lukanya kemudian diobati dan di perban. Setelah itu Mehmet menanyakan ada apa sebenarnya hingga kau jadi seperti ini. Bahar belum bisa jujur pada Mehmet. Bahar kemudian berterima kasih pada ayah kandungnya itu. Lalu Bahar pergi. Tiba-tiba Mehmet memanggilnya Bahar!!!

Di rumah Gilincik Ilyas sudah kembali. Ia diistirahatkan di sofa ditidurkan agar bisa istirahat. Efsun datang ke sana dan bilang kenapa dengan ayahku. Jantungnya kambuh lagi? Kenapa bisa kambuh tanya Efsun. Guleser yang menjawab bahwa itu karena Salih yang datang ke sini semalam. Efsun marah-marah terutama kepada Bucela. Ada Sakine juga disitu yang hanya ikut-ikutan ngomong tak jelas. Namun tingkah Sakine bisa mendinginkan suasana. Efsun pergi dan Sakine langsung berlari mengejar Efsun. Mereka bicara sebentar lalu Efsun pergi mau kembali ke rumah besar.

Di kantor Attahan holding. Bahar dikenalkan pada kepala Direktur oleh Mehmet. Mehmet bilang Bahar akan kembali lagi bekerja di sini. Di bawah Ates baru saja datang ia berpapasan dengan Arda. Mereka malah ribut berdua di ruang publik di dalam kantor meski tak lama. Kemudian Ates mau ke ruangannya dan ia berpapasan dengan Bahar bersama Mehmet.

Ates kaget kenapa ada Bahar di sini. Dan Ates melihat tangan Bahar luka ada apa tanya Ates? Bahar menjawab tidak kenapa-kenapa lalu pergi. Ates bertanya kepada Mehmet dan Mehmet menjawab seadanya apa yang ia tahu karena Mehmet tidak paham juga masalah Bahar ia hanya bilang kalau kejadian terjadi di rumah pondok. Kemudian Ates masuk.

Di rumah Attahan, Beyza bicara dengam Hulya di halaman. Efsun baru saja pulang dan melihat Hulya dan Beyza lagi berbicara dari jauh. Hulya bilang ke Beyza kau harus membantuku menghancurkan Efsun dan Beyza manggut-manggut. Efsun dari jauh kemudian memandang Hulya dan ia kembali berbalik tidak jadi ke rumah besar ia masuk ke rumah pondok.

Kemudian Hulya masuk mobil. Saat akan keluar satpam membukakan pintu. Satpam segera berlari mendekati Hulya. Nyonya Hulya.. satpam mendatangi Hulya dan mengatakan bahwa ia mendengar pecakapan Efsun dengan Nuran tadi malam. Hulya kemudian menyuruh satpam untuk terus mengawasi mereka. Lalu Hulya pergi.

Di rumah pondok Efsun kaget rumahnya hancur. Nuran bilang kalau tadi adikmu Bahar ngamuk. Aku juga tidak bisa menghalanginya. Sekarang ia pergi bersama Mehmet Emir. Lalu saat Nuran sedang cerita datanglah Ates. Ates ingin tahu apa yang terjadi pada Bahar. Efsun langsung ngomel pada Ates. Diam kau Efsun balas Ates. Mereka kemudian adu mulut dan Ates mengancam jika terjadi apa-apa dengan Bahar maka kalian akan berurusan denganku. Ates kemudian pergi lagi. Sepeninggal Ates, Efsun dan Nuran prengat-prengut kemudian mereka masuk ke rumah pondok.

Uttaran | Veera | Naagin | Kaali dan Gauri | Efsun dan Bahar | Anandhi | Candra Kirana | Rahasia Cinta | Anak Jalanan | Ranveer dan Ishani

loading...

Efsun & Bahar Episode 119, Jumat 13 Mei 2016 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Efsun & Bahar Episode 119, Jumat 13 Mei 2016

Sinopsis Sebelumnya
« Sinopsis Sebelumnya
Sinopsis Selanjutnya
Sinopsis Selanjutnya »

🔎Cari Sinopsis Film