Sinopsis Catatan Hati Seorang Istri 2 eps 4 : Hana menemui psikiater, untuk minta tambahan dosis obat penenangnya. Tapi psikiater tak mau memberikan demi kesehatan Hana. Psikiater malah menyarankan agar Hana kembali ke pesantren untuk menenangkan diri. Hana lantas berniat menelpon ustad Faizal, tapi di saat bersamaan Liana, sekertaris Dina datang. Hana jadi membatalkan niatnya untuk telpon, lantaran Liana memberitahu, kalau Dina lagi di rawat di rumah sakit ini, karena menderita kanker. Hana segera mengajak Liana pergi ke kamar Dina. Irfan panik melihat Hana masuk kamar Dina. Irfan-pun sembunyi di toilet dan nyaris ketahuan Hana tatkala HPnya bunyi. Tapi Dina bisa mengalihkan perhatian Hana, agar tak masuk kamar mandi. Dina merasa bersalah pada Hana, karena tak cerita tentang Irfan. Sementara, Irfan ternyata dapat telepon dari pengacaranya, memberitahu jadwal sidang cerainya. Irfan jadi bingung, tak tega melihat kondisi Dina yang lemah.
Kedok Bella yang hendak menghancurkan Hana, terbongkar di depan Bram, lantaran sekertaris Bella yang keceplosan ngomong. Bram marah sama Bella, karena berniat menghancurkan Hana. Tapi Bella tak putus asa, akan berbuat sesuatu.
Indra kesal pada Irfan, karena tak bisa menjaga Hana yang sedang sakit. Sedangkan Hana tak mempermasalahkan, kalau Irfan tak bisa menjaganya, karena Hana sudah tahu alasannya. Irfan melihat sikap Hana yang baik, jadi merasa bersalah telah membohonginya. Setelah Irfan pergi, Hana menulis e-mail pada ustad Faizal, konsultasi tentang depresi yang tak bisa dihilangkan. Hana berniat bertemu dengan ustad Faizal.
Bella sesampainya di apartemennya masih kesal dengan kejadian yang menimpanya tadi. Bella sungguhan pusing, apalagi ibunya yang sakit memberitahu, kalau kakinya harus diamputasi. Bella tak tega, kalau sampai ibunya tak punya kaki. Salah satu jalan kata ibunya, harus berobat ke Tiongkok biar tak diamputasi. Bella jadi bingung, harus cari uang ke mana?
Hana berangkat ke kantor seperti biasa. Indra yang tak mau Hana diganggu Bram, pergi ke kantor Bram untuk mengecek, kalau Bram tak pergi ke mana-mana. Indra dan Bram kembali cekcok, masalah Rosi yang dulu hendak ikut Bram ke Malaysia. Bram-pun berkata, kalau Rosi ikut dirinya tak bakal meninggal dulu. Indra semakin marah dan kacau pikirannya, karena Bram juga menginfokan kalau Irfan lagi cuti, bukan workshop.
Bella kembali mendekati Bram, untuk mendapatkan perhatiannya lagi. Bella-pun berbohong, hendak menghancurkan Hana demi Bram. Bram sedikit percaya dengan ucapan Bella, tapi tetap pergi meninggalkannya.
Bella melihat Irfan sedang bersama Dina, lalu membututinya. Lewat obrolan Dina dan Irfan, Bella tahu, kalau pacar Hana suami Dina. Bella-pun tersenyum kemenangan hendak melakukan sesuatu, dengan mendekati sekertaris Dina, untuk mengorek keterangan.
Dina kembali masuk rumah sakit, karena drop lagi. Dina-pun menghubungi Irfan agar menemaninya. Irfan mau pergi, lantaran ada yang mau ditanyakan. Irfan telah menuduh Dina, memakai Bella untuk bilang ke Hana, tentang statusnya. Dina menyangkal tak melakukan itu. Irfan tak percaya.
Hana yang lagi di makam Rosi dan Zahra, kembali bertemu dengan Bram. Bram-pun bertanya kronologis kematian kedua anaknya. Spontan Hana trauma dan sakit kepala.
Kedok Bella yang hendak menghancurkan Hana, terbongkar di depan Bram, lantaran sekertaris Bella yang keceplosan ngomong. Bram marah sama Bella, karena berniat menghancurkan Hana. Tapi Bella tak putus asa, akan berbuat sesuatu.
Indra kesal pada Irfan, karena tak bisa menjaga Hana yang sedang sakit. Sedangkan Hana tak mempermasalahkan, kalau Irfan tak bisa menjaganya, karena Hana sudah tahu alasannya. Irfan melihat sikap Hana yang baik, jadi merasa bersalah telah membohonginya. Setelah Irfan pergi, Hana menulis e-mail pada ustad Faizal, konsultasi tentang depresi yang tak bisa dihilangkan. Hana berniat bertemu dengan ustad Faizal.
Bella sesampainya di apartemennya masih kesal dengan kejadian yang menimpanya tadi. Bella sungguhan pusing, apalagi ibunya yang sakit memberitahu, kalau kakinya harus diamputasi. Bella tak tega, kalau sampai ibunya tak punya kaki. Salah satu jalan kata ibunya, harus berobat ke Tiongkok biar tak diamputasi. Bella jadi bingung, harus cari uang ke mana?
Hana berangkat ke kantor seperti biasa. Indra yang tak mau Hana diganggu Bram, pergi ke kantor Bram untuk mengecek, kalau Bram tak pergi ke mana-mana. Indra dan Bram kembali cekcok, masalah Rosi yang dulu hendak ikut Bram ke Malaysia. Bram-pun berkata, kalau Rosi ikut dirinya tak bakal meninggal dulu. Indra semakin marah dan kacau pikirannya, karena Bram juga menginfokan kalau Irfan lagi cuti, bukan workshop.
Bella kembali mendekati Bram, untuk mendapatkan perhatiannya lagi. Bella-pun berbohong, hendak menghancurkan Hana demi Bram. Bram sedikit percaya dengan ucapan Bella, tapi tetap pergi meninggalkannya.
Bella melihat Irfan sedang bersama Dina, lalu membututinya. Lewat obrolan Dina dan Irfan, Bella tahu, kalau pacar Hana suami Dina. Bella-pun tersenyum kemenangan hendak melakukan sesuatu, dengan mendekati sekertaris Dina, untuk mengorek keterangan.
Dina kembali masuk rumah sakit, karena drop lagi. Dina-pun menghubungi Irfan agar menemaninya. Irfan mau pergi, lantaran ada yang mau ditanyakan. Irfan telah menuduh Dina, memakai Bella untuk bilang ke Hana, tentang statusnya. Dina menyangkal tak melakukan itu. Irfan tak percaya.
Hana yang lagi di makam Rosi dan Zahra, kembali bertemu dengan Bram. Bram-pun bertanya kronologis kematian kedua anaknya. Spontan Hana trauma dan sakit kepala.
Selanjutnya : Sinopsis CHSI 2 eps 5
loading...
Sinopsis CHSI 2 eps 4 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Sinopsis CHSI 2 eps 4