Fatmagul Episode 164 - Saatnya Kerim dan Fatmagul untuk berpisah, penjaga sudah memberikan peringatan.“tapi kami baru saja sampai,“ kata Fatmagul protes. “pertemuan selesai” sahut penjaga. “secepat ini??, tapi kami menunggu sangat lama untuk bertemu” kata Fatmagul. sudah peraturan kata penjaga lagi. Fatmagul seperti mau menangis, ia berkata jika Meryem sangat mencintainya dan Kerim tidak perlu khawatir dengan mereka. kami membawakanmu pakaian ganti, juga ada makanan, kakak iparku membuat kue untukmu” kata Fatmagul
Kadir berkata jika Fatmagul menanam bunga untuknya..sungguh kata Kerim dengan wajah cerah. Fatmagul mengangguk. “aku menulis surat untukmu” kata Fatmagul.
“aku juga” sahut Kerim. mereka bertukar surat dengan sembunyi ssembunyi
Kerim menyentuh tangan Fatmagul tapi penjaga langsung berkata tidak boleh ada sentuhan.
“kau tahu hari ini akan berlalu, jaga dirimu. jangan khawatirkan aku, jangan lupa belajar, dan tulislah surat untukku apapun yang terjadi. apa saja untuk mengingatkanku suaramu ditelingaku. ini akan membuatku lebih mudah menjalani kehidupan disini. tulislah sesuatu untukku oke??.” kata Kerim.
Penjaga kembali meminta mereka segera berpisah, dia bisa datang lagi kata Kadir kemudian’katakan salamku untuk ablaku dan Rahmi abi, juga ciumku untuk murat” kata Kerim lagi
“aku menunggu kabar bagus darimu, abi” kata Kerim dan kemudian berjalan menuju pintu. Fatmagul menangis, saat hendak keluar Kerim kembali berbalik dan memanggil nama Fatmagul.selamat tinggal
“selamat tinggal” kata Fatmagul. ia duduk dibangku dan meletakkan kepalanya dimeja, tangis Fatmagul makin keras.
“ini tidak adil, mereka menghukum nya untuk kejahatan orang lain, tidak adil” kata Fatmagul. jangan menangis, ayo kita keluar dari sini kata Kadir. Fatmagul kemudian berdiri mengikuti Kadir.
Sedangkan Kerim langsung mengambil barang pemberian Fatmagul, ia tersenyum menatap kearah tanaman itu. begitu memegangnya Kerim langsung menciumnya. ia masuk kedalm sel dengan suka cita, Kerim hanya perduli pada tanaman itu, ia minta teman temannya untuk mengambil makanan yang ia bawa..
Fatmagul 191Kerim ingat dengan surat pemberian Fatmagul.
Fatmagul dan Kadir keluar dari penjara, Fatmagul tak sabar dengan surat dari Kerim. ia membuka tasnya dan mengambil surat itu
Kemudian taksi datang, saat di dalam taksi Fatmagul kembali memegang surat itu.
“hanya satu dan satu satunya cintaku, aku ada dibalik jeruji, jauh dari orang yang paling aku cintai, jauh dari orang-orang yang kusayang. mereka ingin menghukumku untuk kejahatan yang tidak aku lakukan, tapi tak ada yang menyakitkan sebanyak kerinduanku kepadamu. bukan tempat ini.tapi meninggalkanmu sendiri itulah yang tak tertahankan, kau sangat kuat Fatmagul.kau berdiri tegak melawan siapapun yang mengambil keuntungan dari situasi ini, kau tidak pernah menyerah kepada siapapun sampai sekarang dan aku yakin tidak akan pernah. bersama kita akan mengatasi ini, hal inipun akan segera berlalu..penghiburanku adalah mengetauhi bahwa kau menungguku, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu..”
Fatmagul menangis membaca surat dari Kerim, ketika selesai bait terakhir, ia menghapus air mata yang tak mau berhenti menetes.
Kerim juga membuka surat dari Fatmagul, ia kaget melihat ada hiasan bunga di dalamnya
“aku membuat hiasan ini dengan penuh kesabaran, kau menemukannya dan menyimpannya. hiasan ini adalah simbol kesabaranmu juga. ini harus menjadi milikmu sekali lagi, dan akan memberimu kekuatan untuk sabar. aku menanam bunga juga..dengan tanganku sendiri aku merawatnya, dan memberinya air.tanahnya diambil dari kebun kita di goksu, masih ada beberapa tanaman yang berada dibalik batu dan mencoba tumbuh untuk mendapatkan sinar matahari. mereka berharap akan mengakardan bunga ini adalah kenang kenangan dari moment moment itu..” kata Fatmagul dalam suratnya.
Kerim tersenyum, ia kembali mencium tanaman itu dan meletakkannya di dekat jendela, Kerim juga menyiraminya dengan air..
Kadir berkata jika Fatmagul menanam bunga untuknya..sungguh kata Kerim dengan wajah cerah. Fatmagul mengangguk. “aku menulis surat untukmu” kata Fatmagul.
“aku juga” sahut Kerim. mereka bertukar surat dengan sembunyi ssembunyi
Kerim menyentuh tangan Fatmagul tapi penjaga langsung berkata tidak boleh ada sentuhan.
“kau tahu hari ini akan berlalu, jaga dirimu. jangan khawatirkan aku, jangan lupa belajar, dan tulislah surat untukku apapun yang terjadi. apa saja untuk mengingatkanku suaramu ditelingaku. ini akan membuatku lebih mudah menjalani kehidupan disini. tulislah sesuatu untukku oke??.” kata Kerim.
Penjaga kembali meminta mereka segera berpisah, dia bisa datang lagi kata Kadir kemudian’katakan salamku untuk ablaku dan Rahmi abi, juga ciumku untuk murat” kata Kerim lagi
“aku menunggu kabar bagus darimu, abi” kata Kerim dan kemudian berjalan menuju pintu. Fatmagul menangis, saat hendak keluar Kerim kembali berbalik dan memanggil nama Fatmagul.selamat tinggal
“selamat tinggal” kata Fatmagul. ia duduk dibangku dan meletakkan kepalanya dimeja, tangis Fatmagul makin keras.
“ini tidak adil, mereka menghukum nya untuk kejahatan orang lain, tidak adil” kata Fatmagul. jangan menangis, ayo kita keluar dari sini kata Kadir. Fatmagul kemudian berdiri mengikuti Kadir.
Sedangkan Kerim langsung mengambil barang pemberian Fatmagul, ia tersenyum menatap kearah tanaman itu. begitu memegangnya Kerim langsung menciumnya. ia masuk kedalm sel dengan suka cita, Kerim hanya perduli pada tanaman itu, ia minta teman temannya untuk mengambil makanan yang ia bawa..
Fatmagul 191Kerim ingat dengan surat pemberian Fatmagul.
Fatmagul dan Kadir keluar dari penjara, Fatmagul tak sabar dengan surat dari Kerim. ia membuka tasnya dan mengambil surat itu
Kemudian taksi datang, saat di dalam taksi Fatmagul kembali memegang surat itu.
“hanya satu dan satu satunya cintaku, aku ada dibalik jeruji, jauh dari orang yang paling aku cintai, jauh dari orang-orang yang kusayang. mereka ingin menghukumku untuk kejahatan yang tidak aku lakukan, tapi tak ada yang menyakitkan sebanyak kerinduanku kepadamu. bukan tempat ini.tapi meninggalkanmu sendiri itulah yang tak tertahankan, kau sangat kuat Fatmagul.kau berdiri tegak melawan siapapun yang mengambil keuntungan dari situasi ini, kau tidak pernah menyerah kepada siapapun sampai sekarang dan aku yakin tidak akan pernah. bersama kita akan mengatasi ini, hal inipun akan segera berlalu..penghiburanku adalah mengetauhi bahwa kau menungguku, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu..”
Fatmagul menangis membaca surat dari Kerim, ketika selesai bait terakhir, ia menghapus air mata yang tak mau berhenti menetes.
Kerim juga membuka surat dari Fatmagul, ia kaget melihat ada hiasan bunga di dalamnya
“aku membuat hiasan ini dengan penuh kesabaran, kau menemukannya dan menyimpannya. hiasan ini adalah simbol kesabaranmu juga. ini harus menjadi milikmu sekali lagi, dan akan memberimu kekuatan untuk sabar. aku menanam bunga juga..dengan tanganku sendiri aku merawatnya, dan memberinya air.tanahnya diambil dari kebun kita di goksu, masih ada beberapa tanaman yang berada dibalik batu dan mencoba tumbuh untuk mendapatkan sinar matahari. mereka berharap akan mengakardan bunga ini adalah kenang kenangan dari moment moment itu..” kata Fatmagul dalam suratnya.
Kerim tersenyum, ia kembali mencium tanaman itu dan meletakkannya di dekat jendela, Kerim juga menyiraminya dengan air..
Selanjutnya : Fatmagul Episode 165
loading...
Fatmagul Episode 164 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Fatmagul Episode 164