Fatmagul Episode 62, Minggu, 15 Mei 2016 - Episode kali ini diawalai ketika Fatmagul sedang melaksanakan ujian. Ia diantar Kerim. Di kelas Fatmagul serius mengerjakan soal-soal ujian sementara Kerim cemas di luar sambil mondar-mandir.
Sementara itu Meriem dan Rahmi dibantu Murat sedang siap-siap jualan. Ia menyewa tempat di pasar kemudian mereka pasangi meja. Saat itu Murat mau membantu namun malah menjatuhkan barang dagangan dan Meriem agak kesal. Murat sendiri merasa bersalah. Mereka ini jualan obat herbal. Kemudian datanglah Emre membantu.
Sisi lain di penjara. Endorgan mandi bersama para napi lain. Meski dalam ruangan bersama namun mereka harus bergantian mendapat air. Endorgan sudah rada berani di sel ia berani menyuruh napi lain agar cepat mandinya. Lalu endorgan mandi. Selim ada di dekatnya antri setelah endorgan. Kemudian sipir memanggil dan menyuruh semua napi keluar. Semua napi diangkut pakai mobil tanpa pakaian . Saat itu nyonya perihan datang ke penjara dan melihat diam-diam anaknya Selim. Ia sangat sedih
Sedangkan Mukades duduk minum kopi kemudian ia masuk rumah dan berdandan akan pergi. Saat itu Munir datang celingak celinguk melihat situasi dan kondisi. Lalu ia mendatangi rumah Fatmagul. Mukades mau keluar dan bertemu Munir. Mukades kaget untuk mengelabuhi Munir Mukades teriak memanggil Kerim. Namun Munir langsung marah-marah pada Mukades dan menunjuk nunjuk Mukades dengan tangannya. Mukades sendiri ga mau bicara dengan Munir ia pergi meninggalkan Munir namun Munir terus mengejarnya.
Dan di pasar saat Rahmi dan Meriem jualan disaat yang sama selingkuhan Mukades dulu Salih sedang belanja bersama anak dan istrinya. Salih sedang melihat-lihat bersama anaknya kemudian istri Salih mampir ke warung Meriem. Kemudian Salih menyusul istrinya. Salih kaget ia baru sadar bahwa warung yang dibeli istrinya itu penjualnya adalah Meriem. Mukades sendiri sudah tahu Salih. Mereka bertatapan namun sama-sama diam agar tak jadi masalah.
Saat Meriem dan Salih bertatapan diam. Murat tahu siapa Salih ini. Ia takut dan bersembunyi di balik badan ayahnya. Murat lau menunjuk Salih. Itu lelaki yang memukul mama. Itu lelaki yang memukul Mama. Mulanya semua terdiam. Tiba-tiba Rahmi langsung menubruk Salih dan memukulnya berkali-kali terjadilah kegaduhan di pasar. Emre berlari mencoba melerai dibantu para pedagang lain. Istri dan anak Salih takut dan berlari ke mobil parkir.
Saat itu Mukades juga berjalan sudah mau sampai pasar Munir terus mengejarnya. Mukades melihat mobil Salih dan ia lalu tahu ada kegaduhan di pasar. Mukades langsung masuik pasar. Saat masuk ia berpapasan dengan istri Salih namun tak saling kenal. Mukades melihat Rahmi sedang ribut dengan Salih dan dipegangi oleh para pedagang lain. Mukades lalu mendatangi mereka dan setelah keadaan agak terkendali Salih pergi dengan muka lebam dan wajah emosi.
Munir melihat kejadian itu. Ia membuntuti Salih lalu mengajak bicara Salih. Mulanya Munir menawarkan sapu tangan untuk membersihkan luka Salih lalu mengajak bicara Salih. Salih ikut dengan Munir.
Dan di ujian Fatmagul. Akhirnya ujian selesai. Fatmagul keluar dengan wajah lega Kerim sudah menunggu di luar. Bagaimana ujiannya? Tanya Kerim. Ya semoga aku lulus ya doakan ya.. ya gampang gampang sulit sih jawab Fatmagul. Lalu mereka berjalan berdua meninggalkan lokasi ujian memesan taksi kan mobilnya dibawa Meriem
Uttaran | Veera | Naagin | Kaali dan Gauri | Efsun dan Bahar | Anandhi | Candra Kirana | Rahasia Cinta | Anak Jalanan | Ranveer dan IshaniSementara itu Meriem dan Rahmi dibantu Murat sedang siap-siap jualan. Ia menyewa tempat di pasar kemudian mereka pasangi meja. Saat itu Murat mau membantu namun malah menjatuhkan barang dagangan dan Meriem agak kesal. Murat sendiri merasa bersalah. Mereka ini jualan obat herbal. Kemudian datanglah Emre membantu.
Sisi lain di penjara. Endorgan mandi bersama para napi lain. Meski dalam ruangan bersama namun mereka harus bergantian mendapat air. Endorgan sudah rada berani di sel ia berani menyuruh napi lain agar cepat mandinya. Lalu endorgan mandi. Selim ada di dekatnya antri setelah endorgan. Kemudian sipir memanggil dan menyuruh semua napi keluar. Semua napi diangkut pakai mobil tanpa pakaian . Saat itu nyonya perihan datang ke penjara dan melihat diam-diam anaknya Selim. Ia sangat sedih
Sedangkan Mukades duduk minum kopi kemudian ia masuk rumah dan berdandan akan pergi. Saat itu Munir datang celingak celinguk melihat situasi dan kondisi. Lalu ia mendatangi rumah Fatmagul. Mukades mau keluar dan bertemu Munir. Mukades kaget untuk mengelabuhi Munir Mukades teriak memanggil Kerim. Namun Munir langsung marah-marah pada Mukades dan menunjuk nunjuk Mukades dengan tangannya. Mukades sendiri ga mau bicara dengan Munir ia pergi meninggalkan Munir namun Munir terus mengejarnya.
Dan di pasar saat Rahmi dan Meriem jualan disaat yang sama selingkuhan Mukades dulu Salih sedang belanja bersama anak dan istrinya. Salih sedang melihat-lihat bersama anaknya kemudian istri Salih mampir ke warung Meriem. Kemudian Salih menyusul istrinya. Salih kaget ia baru sadar bahwa warung yang dibeli istrinya itu penjualnya adalah Meriem. Mukades sendiri sudah tahu Salih. Mereka bertatapan namun sama-sama diam agar tak jadi masalah.
Saat Meriem dan Salih bertatapan diam. Murat tahu siapa Salih ini. Ia takut dan bersembunyi di balik badan ayahnya. Murat lau menunjuk Salih. Itu lelaki yang memukul mama. Itu lelaki yang memukul Mama. Mulanya semua terdiam. Tiba-tiba Rahmi langsung menubruk Salih dan memukulnya berkali-kali terjadilah kegaduhan di pasar. Emre berlari mencoba melerai dibantu para pedagang lain. Istri dan anak Salih takut dan berlari ke mobil parkir.
Saat itu Mukades juga berjalan sudah mau sampai pasar Munir terus mengejarnya. Mukades melihat mobil Salih dan ia lalu tahu ada kegaduhan di pasar. Mukades langsung masuik pasar. Saat masuk ia berpapasan dengan istri Salih namun tak saling kenal. Mukades melihat Rahmi sedang ribut dengan Salih dan dipegangi oleh para pedagang lain. Mukades lalu mendatangi mereka dan setelah keadaan agak terkendali Salih pergi dengan muka lebam dan wajah emosi.
Munir melihat kejadian itu. Ia membuntuti Salih lalu mengajak bicara Salih. Mulanya Munir menawarkan sapu tangan untuk membersihkan luka Salih lalu mengajak bicara Salih. Salih ikut dengan Munir.
Dan di ujian Fatmagul. Akhirnya ujian selesai. Fatmagul keluar dengan wajah lega Kerim sudah menunggu di luar. Bagaimana ujiannya? Tanya Kerim. Ya semoga aku lulus ya doakan ya.. ya gampang gampang sulit sih jawab Fatmagul. Lalu mereka berjalan berdua meninggalkan lokasi ujian memesan taksi kan mobilnya dibawa Meriem
Selanjutnya : Fatmagul Episode 63, Senin, 16 Mei 2016
loading...
Fatmagul Episode 62, Minggu, 15 Mei 2016 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Fatmagul Episode 62, Minggu, 15 Mei 2016