Cerita Fatmagul Episode 123 - Perihan berjalan menuju kamar Meltem, dia berusaha membujuk Meltem agar menunda keputusannya. berikan dia kesempatan lagi kata Perihan.”kumohon jangan lakukan ini, kau tahu semuanya benar.”kata Meltem. kemudian Ender masuk dan meminta Perihan untuk tidak membuat putrinya lelah.
Perihan menangis, aku tidak ingin kehilangan dirimu kata Perihan.
“hanya kau keberuntunganku dalam pernikahan ini, aku mencintaimu meski apapun yang terjadi. tpi semuany sudah berakhir. aku tidak menyalahkanmu Perihan Hanim, kau seorang ibu. kau tidak mungkin bereaksi berbeda. kau akan berusaha keras membantu Selim, aku akan hargai itu. hanya kau dalam keluargamu yang tidak akan menyakitiku.” kata Meltem.
“kita berdua seorang ibu, kita mengerti satu sama lain dengan baik. tapi gadis itu juga punya keluarga. bayangkan bagaimana mereka menghadapi situasi ini, yang sangat sulit ditanggung bahkan oleh kita. itulah mengapa kami tidak ingin terlibat, Perihan Hanim jangan lagi menekan Meltem, aku meminta kepadamu sebagai seorang ibu” kata Ender.
Di ruang tamu, Rezat tidak bisa berkutik lagi kalo dia harus membayarkan sejumlah uang yang cukup besar kepada Turaner.” seperti yang aku katakan, kita akan bertemu di perusahaan jam 2. dan kami akan membeli saham yang kami berikan kepada Meltem Hanim sebagai hadiah”kata Rezat dengan lemah.
“Persiapkan semuanya, sehingga kami tidak perlu tinggal lama” kata Turaner. tentu sahut Rezat.
Kerim dan Rahmi juga Fatmagul sedang berusaha menutup jendela dengan menggunakan nilon, karena kehabisan nilon, Rahmi lalu membelinya. saat hanya berdua saja. keduanya mulai beradu mulut tentang siapa pelaku perusakan itu. ”ini bukan perbuatannya, aku tidak melindungi Mustafa, atau membelanya. tapi ini jelas bukan perbuatannya. kenapa dia harus datang dan melempari jendela kita??” tanya Fatmagul.
Kerim mengingatkan Fatmagul jika Mustafa pernah melakukan itu di rumah bibinya. tapi Fatmagul terus memberikan pembelaan untuk Mustafa.
“cukup Fatmagul, cukup!!! jangan menyebut namanya lagi" teriak Kerim. Kerim berkata jika Mustafa hanyalah sampah yang bekerja untuk Yasaran, kau tidak bisa berharap darinya. Fatmagul menjawab jika sangat mungkin ini adlaah ulah Yasaran tapi yang jelas bukan Mustafa.
Kerim berkata kepada Fatmagul sepertinya ini belum berakhir baginya, kau punya Mustafa dalam pikiranmu kata Kerim. jangan bodoh bantah Fatmagul.
“Kau masih saja melindunginya dan berpikir jika dia tidak bersalah. Kerim malah menuduh saat mereka dipinggir pantai bertiga, apa yang dikatakan Fatmagul kala itu sebenarnya hanya untuk melindungi Mustafa saja, ”agar aku tidak menyakitinya. dan aku percaya kepadamu seperti orang bodoh” kata Kerim kesal sekali.
Meryem masuk kedalam rumah dan langsung menghardik Mukades, bagaimana bisa dia menyembunyikan kebenaran. semua tetangga tahu jika yang datang adalah seorang wanita, Fatmagul langsung melirik kearah Kerim . Kerim sendiri hanya diam tak bersuara, karena telah salah menduga.
“maafkan aku, aku takut kalian curiga lagi kepadaku”kata mukades sambil menunduk.
Meryem berkata betapa egoisnya Mukades, mereka telah salah memberikan laporan kepada polisi. ini akan menjadi masalah untuk mereka nanti dipersidangan.
Vural melarikan diri tapi polisi berhasil menangkapnya. ketika dia hendak keluar dari RS ”ternyata kau cukup sehat untuk berjalan pergi" kata polisi. tepat saat itu Leman dan Semsi datang,
“ayah tolong aku, aku tidak ingin masuk penjara" kata Vural.
Kerim sedang menemani Fatmagul belanja di pasar, mereka hanya saling diam karena soal semalam. Kerim mulai merasa bersalah.
Sedangkan Meryem datang ke resto untuk mempersiapkan sesuatunya lebih awal.
Rahmisendiri pulang kerumah, ia membawa beberapa tukang untuk memperbaiki kaca rumah mereka. ia mencari cari Mukades dirumah tapi Mukades tidak ada.
Rahmi kemudian melihat sekelebat istrinya dan berjalan mengikuti, ternyata Mukades sedang menelepon Salih.
“apa kau mendengarku??” tanya Mukades.
“aku baru saja bangun Mukades, keluargaku juga mendengar" kata Salih
“mereka semua memberiku wajah masam seharian ini. aku merasa sangat malu. mereka selalu mencari sesuatu
untuk mereka salahkan padaku dan sekarang mereka menemukannya. katakan kepada istrimu agar jangan dtng lagi.
aku harap kau tidak mempermainkanku.awasi istrimu, aku tidak bisa tinggal disini jika mereka mendengar kita masih saling bertemu satu sama lain kau dengar aku???" kata Mukades.
Perihan menangis, aku tidak ingin kehilangan dirimu kata Perihan.
“hanya kau keberuntunganku dalam pernikahan ini, aku mencintaimu meski apapun yang terjadi. tpi semuany sudah berakhir. aku tidak menyalahkanmu Perihan Hanim, kau seorang ibu. kau tidak mungkin bereaksi berbeda. kau akan berusaha keras membantu Selim, aku akan hargai itu. hanya kau dalam keluargamu yang tidak akan menyakitiku.” kata Meltem.
“kita berdua seorang ibu, kita mengerti satu sama lain dengan baik. tapi gadis itu juga punya keluarga. bayangkan bagaimana mereka menghadapi situasi ini, yang sangat sulit ditanggung bahkan oleh kita. itulah mengapa kami tidak ingin terlibat, Perihan Hanim jangan lagi menekan Meltem, aku meminta kepadamu sebagai seorang ibu” kata Ender.
Di ruang tamu, Rezat tidak bisa berkutik lagi kalo dia harus membayarkan sejumlah uang yang cukup besar kepada Turaner.” seperti yang aku katakan, kita akan bertemu di perusahaan jam 2. dan kami akan membeli saham yang kami berikan kepada Meltem Hanim sebagai hadiah”kata Rezat dengan lemah.
“Persiapkan semuanya, sehingga kami tidak perlu tinggal lama” kata Turaner. tentu sahut Rezat.
Kerim dan Rahmi juga Fatmagul sedang berusaha menutup jendela dengan menggunakan nilon, karena kehabisan nilon, Rahmi lalu membelinya. saat hanya berdua saja. keduanya mulai beradu mulut tentang siapa pelaku perusakan itu. ”ini bukan perbuatannya, aku tidak melindungi Mustafa, atau membelanya. tapi ini jelas bukan perbuatannya. kenapa dia harus datang dan melempari jendela kita??” tanya Fatmagul.
Kerim mengingatkan Fatmagul jika Mustafa pernah melakukan itu di rumah bibinya. tapi Fatmagul terus memberikan pembelaan untuk Mustafa.
“cukup Fatmagul, cukup!!! jangan menyebut namanya lagi" teriak Kerim. Kerim berkata jika Mustafa hanyalah sampah yang bekerja untuk Yasaran, kau tidak bisa berharap darinya. Fatmagul menjawab jika sangat mungkin ini adlaah ulah Yasaran tapi yang jelas bukan Mustafa.
Kerim berkata kepada Fatmagul sepertinya ini belum berakhir baginya, kau punya Mustafa dalam pikiranmu kata Kerim. jangan bodoh bantah Fatmagul.
“Kau masih saja melindunginya dan berpikir jika dia tidak bersalah. Kerim malah menuduh saat mereka dipinggir pantai bertiga, apa yang dikatakan Fatmagul kala itu sebenarnya hanya untuk melindungi Mustafa saja, ”agar aku tidak menyakitinya. dan aku percaya kepadamu seperti orang bodoh” kata Kerim kesal sekali.
Meryem masuk kedalam rumah dan langsung menghardik Mukades, bagaimana bisa dia menyembunyikan kebenaran. semua tetangga tahu jika yang datang adalah seorang wanita, Fatmagul langsung melirik kearah Kerim . Kerim sendiri hanya diam tak bersuara, karena telah salah menduga.
“maafkan aku, aku takut kalian curiga lagi kepadaku”kata mukades sambil menunduk.
Meryem berkata betapa egoisnya Mukades, mereka telah salah memberikan laporan kepada polisi. ini akan menjadi masalah untuk mereka nanti dipersidangan.
Vural melarikan diri tapi polisi berhasil menangkapnya. ketika dia hendak keluar dari RS ”ternyata kau cukup sehat untuk berjalan pergi" kata polisi. tepat saat itu Leman dan Semsi datang,
“ayah tolong aku, aku tidak ingin masuk penjara" kata Vural.
Kerim sedang menemani Fatmagul belanja di pasar, mereka hanya saling diam karena soal semalam. Kerim mulai merasa bersalah.
Sedangkan Meryem datang ke resto untuk mempersiapkan sesuatunya lebih awal.
Rahmisendiri pulang kerumah, ia membawa beberapa tukang untuk memperbaiki kaca rumah mereka. ia mencari cari Mukades dirumah tapi Mukades tidak ada.
Rahmi kemudian melihat sekelebat istrinya dan berjalan mengikuti, ternyata Mukades sedang menelepon Salih.
“apa kau mendengarku??” tanya Mukades.
“aku baru saja bangun Mukades, keluargaku juga mendengar" kata Salih
“mereka semua memberiku wajah masam seharian ini. aku merasa sangat malu. mereka selalu mencari sesuatu
untuk mereka salahkan padaku dan sekarang mereka menemukannya. katakan kepada istrimu agar jangan dtng lagi.
aku harap kau tidak mempermainkanku.awasi istrimu, aku tidak bisa tinggal disini jika mereka mendengar kita masih saling bertemu satu sama lain kau dengar aku???" kata Mukades.
Selanjutnya : Cerita Fatmagul Episode 124
loading...
Cerita Fatmagul Episode 123 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Cerita Fatmagul Episode 123