Cerita Fatmagul Episode 138 - Di dalam sel, tampak Vural hanya tiduran saja. ia melihat Erdugan dan Selim memasak. juga melihat tentang perdebatan Erdugan dengan salah satu napi hanya karena makanan, tiba-tiba seorang napi mendekati Vural dan mengganggunya, Vural kesal sekali dan hampir terjadi perkelahian.
Erdugan menyuruh Vural untuk tidak memperhatikan mereka semua ”aku akan gila di sini, jika aku keluar dari sini, aku tidak akan semenitpun tinggal di kota ini." kata Vural.
“aku tahu jelas apa yang harus aku lakukan juga, setelah aku keluar.” guman Selim.
Kerim masih duduk di halaman belakang, kemudian Fatmagul mendekat. mereka bicara tentang Asu, Fatmagul berkata jika mereka punya Emre sebagai saksi. aku akan bicara dengannya, dia kan teman kita kata Kerim kemudian. Meryem sendiri sedang mengantarkan Kadir untuk pulang. ia berpesan kepada Kadir agar minta Mustafa untuk membuat Asu diam ”oke aku akan mengatakannya” kata Kadir.
Ketika Rahmi masuk ke dalam, Murat mulai rewel dan menanyakan tentang ibunya lagi, ia memaksa Rahmi untuk menghubungi Mukades tapi Rahmi menolak, Murat kemudian lari ke kamarnya. ”lihat? dia telah memanipulasi pikiran Murat. aku tidak ingin dia menelepon lagi. aku takut kehilangan Murat saja” kata Rahmi. Fatmagul berkata jika Murat hanya merindukan ibunya saja.
Kerim berhasil membujuk bocah mungil itu dan mengajaknya kepada Rahmi. mereka berdua saling memaafkan.
Malam itu Salih sedang bersama Mukades, mereka sudah sampai di Istambul. Salih berkata akan mengantar Mukades ke hotel. Mukades terseyum. ”aku bisa melihat hidup seperti apa yang menanti kita, kau akan ada di antara dua rumah seperti yang kau inginkan, berlari kesana dan kemari” kata Mukades sinis. Salih berkata jika ia tidak menjanjikan apapun kepadanya.
“kau sudah mulai bawel. aku saja yang selalu berkorban, benar kan??” kata Mukades. Salih balik bertanya apakah karena dia menyuruhnya aborsi?? dan sekarang marah kepadanya??
“Gunakan pikiranmu. kita sudah punya banyak masalah, dan kau ingin menambahkan bayi itu di dalamnya, lihat, jika kau bisa mengurusnya, lahirkan saja bayi itu tapi jangan percaya kepadaku. aku tidak bisa menghadapinya” kata Salih lagi. aku memang tidak percaya kepadamu kata Mukades dan langsung pergi.
Munir ada di rumah Asu, Munir berkata jika pengacara Fatmagul sudah tahu tentang identiasnya, ia berkata jika itu lebih baik untuk mereka.
Munir kemudian mulai berulah, ia mendekati Asu. ia bertanya apakah ada minuman?? tapi Asu tahu gelagat apa yang dinginkan Munir. Asu kemudian mengusir pria itu, tapi Munir memang tidak tahu malu ia berkata jika Asu takut dengan Mustafa. Asu benar-benar hilang kesabaran, ketika pria itu mendekat dan akan mennciumnya, ia menendang kemaluan Munir hingga pria itu mengaduh kesakitan.
Asu langsung membuka pintu.”kau sudah membeli apa yang bisa kau beli dengan uangmu” kata Asu. aku akan membuatmu bermasalah sekarang tapi terima kasih untuk persidangan. kata Munir.
“jangan macam-macam denganku, atau aku tidak akan muncul di persidangan” kata Asu kemudian. Munir keluar dan menggebrak pintu dengan kesal.
Di rumahnya, Yasaran memanggil istrinya. ternyata Perihan ada di ruang belajar. ia mengumpulkan foto-foto masa kecil Selim. jangan seperti ini kata Rezat kepada istrinya.
“aku tidak ingin percaya jika anakku adalah orang jahat, aku tidak bisa terima dia ada di penjara.
Aku berharap dia ada di sini seperti dalam salah satu foto ini. aku berharap dia tidak menyakiti siapapun, dan tetap menjadi Selim yang dicintai banyak orang.” kata Perihan.
Rezat memegang tangan istrinya dan berkata jika semua ini karena ular yang bernama Erdugan, Selim bukanlah anak seperti itu kata Rezat kemudian. aku ingin anakku” kata Perihan sambil merebahkan kepalanya di pangkuan suaminya.
Di dalam penjara, tampak Selim melamun dan Erdugan kembali melingkari tanggal menuju persidangan yang tinggal 10 hari lagi.
Erdugan menyuruh Vural untuk tidak memperhatikan mereka semua ”aku akan gila di sini, jika aku keluar dari sini, aku tidak akan semenitpun tinggal di kota ini." kata Vural.
“aku tahu jelas apa yang harus aku lakukan juga, setelah aku keluar.” guman Selim.
Kerim masih duduk di halaman belakang, kemudian Fatmagul mendekat. mereka bicara tentang Asu, Fatmagul berkata jika mereka punya Emre sebagai saksi. aku akan bicara dengannya, dia kan teman kita kata Kerim kemudian. Meryem sendiri sedang mengantarkan Kadir untuk pulang. ia berpesan kepada Kadir agar minta Mustafa untuk membuat Asu diam ”oke aku akan mengatakannya” kata Kadir.
Ketika Rahmi masuk ke dalam, Murat mulai rewel dan menanyakan tentang ibunya lagi, ia memaksa Rahmi untuk menghubungi Mukades tapi Rahmi menolak, Murat kemudian lari ke kamarnya. ”lihat? dia telah memanipulasi pikiran Murat. aku tidak ingin dia menelepon lagi. aku takut kehilangan Murat saja” kata Rahmi. Fatmagul berkata jika Murat hanya merindukan ibunya saja.
Kerim berhasil membujuk bocah mungil itu dan mengajaknya kepada Rahmi. mereka berdua saling memaafkan.
Malam itu Salih sedang bersama Mukades, mereka sudah sampai di Istambul. Salih berkata akan mengantar Mukades ke hotel. Mukades terseyum. ”aku bisa melihat hidup seperti apa yang menanti kita, kau akan ada di antara dua rumah seperti yang kau inginkan, berlari kesana dan kemari” kata Mukades sinis. Salih berkata jika ia tidak menjanjikan apapun kepadanya.
“kau sudah mulai bawel. aku saja yang selalu berkorban, benar kan??” kata Mukades. Salih balik bertanya apakah karena dia menyuruhnya aborsi?? dan sekarang marah kepadanya??
“Gunakan pikiranmu. kita sudah punya banyak masalah, dan kau ingin menambahkan bayi itu di dalamnya, lihat, jika kau bisa mengurusnya, lahirkan saja bayi itu tapi jangan percaya kepadaku. aku tidak bisa menghadapinya” kata Salih lagi. aku memang tidak percaya kepadamu kata Mukades dan langsung pergi.
Munir ada di rumah Asu, Munir berkata jika pengacara Fatmagul sudah tahu tentang identiasnya, ia berkata jika itu lebih baik untuk mereka.
Munir kemudian mulai berulah, ia mendekati Asu. ia bertanya apakah ada minuman?? tapi Asu tahu gelagat apa yang dinginkan Munir. Asu kemudian mengusir pria itu, tapi Munir memang tidak tahu malu ia berkata jika Asu takut dengan Mustafa. Asu benar-benar hilang kesabaran, ketika pria itu mendekat dan akan mennciumnya, ia menendang kemaluan Munir hingga pria itu mengaduh kesakitan.
Asu langsung membuka pintu.”kau sudah membeli apa yang bisa kau beli dengan uangmu” kata Asu. aku akan membuatmu bermasalah sekarang tapi terima kasih untuk persidangan. kata Munir.
“jangan macam-macam denganku, atau aku tidak akan muncul di persidangan” kata Asu kemudian. Munir keluar dan menggebrak pintu dengan kesal.
Di rumahnya, Yasaran memanggil istrinya. ternyata Perihan ada di ruang belajar. ia mengumpulkan foto-foto masa kecil Selim. jangan seperti ini kata Rezat kepada istrinya.
“aku tidak ingin percaya jika anakku adalah orang jahat, aku tidak bisa terima dia ada di penjara.
Aku berharap dia ada di sini seperti dalam salah satu foto ini. aku berharap dia tidak menyakiti siapapun, dan tetap menjadi Selim yang dicintai banyak orang.” kata Perihan.
Rezat memegang tangan istrinya dan berkata jika semua ini karena ular yang bernama Erdugan, Selim bukanlah anak seperti itu kata Rezat kemudian. aku ingin anakku” kata Perihan sambil merebahkan kepalanya di pangkuan suaminya.
Di dalam penjara, tampak Selim melamun dan Erdugan kembali melingkari tanggal menuju persidangan yang tinggal 10 hari lagi.
Selanjutnya : Cerita Fatmagul Episode 139
loading...
Cerita Fatmagul Episode 138 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Cerita Fatmagul Episode 138