Cerita Fatmagul Episode 139 - Di dapur Fatmagul sedang bersih-bersih, ia cemas melihat Kerim masih diam di halaman belakang, Meryem berkata akan bicara dengannya. ketika hendak meletakkan gelas di meja kamar Meryem, Fatmagul melihat bunga mawar yang sudah layu dalam gelas.
Ia bertanya dari siapa bunga itu?? Meryem nampak bingung dan mencoba mengalihkan pembicaraan. tapi Fatmagul terus mengejarnya dengan berbagai pertanyaan. akhirnya Meryem mengaku dan bercerita tentang Kadir "dia pria yang kesepian, maksudku kesepian di tengah kebisingan, dia naif." kata Meryem."aku rasa dia tidak kesepian lagi sekarang,“ kata Fatmagul.
“kau tahu dia juga berkata hal yang sama, dia bilang kita seperti keluarga baginya, Fatmagul seperti anakku sendiri dia bilang begitu,“ kata Meryem. itu bagus sahut Fatmagul. keduanya saling merangkul. “kita tidak akan selalu kecewa dalam hidup, selalu saja ada hal baik yang terjadi” kata Fatmagul, Semoga sahut Meryem. tiba tiba Kerim masuk ke dapur, Fatmagul segera menuju kamarnya.
Kerim menutup pintu dan berkata jika sebentar lagi Fatmagul ulang tahun, Meryem senang sekali karena dia pikir Kerim akan meengatakan hal yang lain.” aku melihat tanggal lahirnya saat di kantor jaksa, aku ingat 8 juni, tapi aku yakin jika pria itu pasti ingat juga, bagaimana jika dia melakukan sesuatu” kata Kerim.
Meryem meyakinkan jika Mustafa tidak akan melakukannya, karena Kadir akan bicara kepadanya, dia seharusnya takut aku tidak yakin sahut Kerim. kemudian mereka saling mengucapkan selamat malam.
Keesokan paginya, Rahmi mengantarkan Murat sampai di sekolah, ia berpesan lagi kepada guru agar tidak ada seorangpun yang membawa anaknya kecuali dia!! tapi ternyata Mukades sudah ada di dalam kelas Murat, ia memeluk putranya itu dengan erat.
Mukades berkaca-kaca karena bisa melihat Murat lagi, Semoga Tuhan tidak akan memisahkan kita lagi sahut Mukades. Mukades minta Murat untuk merahasiakan tetnang pertemuan mereka. ia berkata jika waktunya tiba dia akan membawa Murat bersamanya dengan baik-baik.
Ia lalu bertanya tentang apa yang terjadi di Izmir. Murat berkata jika ayahnya sangat marah kepadanya, apa yang mereka bilang tentang aku tanya Mukades. “dia bilang, kita tidak membutuhkan dia lagi” kata Murat. kita akan lihat siapa yang membutuhkan siapa sahut Mukades kemudian.
Meryem menelepon tempat Kerim kerja karena Kerim tidak bisa dihubungi, hpnya mati. Kerim sendiri sedang ada di mobilnya. Fatmagul berkata kepada Meryem jika ia sangat ketakutan kemarin. ”aku sangat takut hingga ingin menelepon Kerim segera. aku pikir dia akan membahayakanku, Mustafa menjadi pria yang aneh, dia meyakinkan dirinya jika aku berselingkuh darinya.” kata Fatmagul. itu dilakukannya untuk membodohi dirinya sendiri, untuk melupakan kesalahannya kata Meryem.
“aku setuju, pandangan matanya sangat aneh, dia juga sangat nekat mengancamku di saat ada pelanggan di sini. Bahkan saat hendak pergi, dia masih mengancamku.." kata Fatmagul lagi. dia hanya ingin membuatmu khawatir sahut Meryem.
“Kerim tidak akan pergi kepadanya kan??” tanya Fatmagul khawatir. jangan khawatir, jangan berpikir yang bukan-bukan kata Meryem kemudian.
Mustafa tiba di pangkalan, Yasar mendekat dan berkata jika ada seseorang menunggunya. aku melihatnay di restoran saat itu kata Yasar. Mustafa bergegas melangkah karena berpikir jika yang datang Kerim tapi ternyata Kadir” selamat pagi Mustafa“ kata Kadir.
“dia tidak punya nyali untuk datang, dia mengirimu.”sahut Mustafa. jangan menembak pembawa pesan kata Kadir kemudian.
Sedangkan Kerim sendiri ternyata memang mencari Mustafa, ia bertanya kepada satpam di mana Mustafa Nacali. satpam itu menunjuk ke pangkalan truk. Kerim segera menuju kesana. Munir dan Rezat sampai di perusahaan, mereka melihat mobil Kerim dan mengikutinya.
Ia bertanya dari siapa bunga itu?? Meryem nampak bingung dan mencoba mengalihkan pembicaraan. tapi Fatmagul terus mengejarnya dengan berbagai pertanyaan. akhirnya Meryem mengaku dan bercerita tentang Kadir "dia pria yang kesepian, maksudku kesepian di tengah kebisingan, dia naif." kata Meryem."aku rasa dia tidak kesepian lagi sekarang,“ kata Fatmagul.
“kau tahu dia juga berkata hal yang sama, dia bilang kita seperti keluarga baginya, Fatmagul seperti anakku sendiri dia bilang begitu,“ kata Meryem. itu bagus sahut Fatmagul. keduanya saling merangkul. “kita tidak akan selalu kecewa dalam hidup, selalu saja ada hal baik yang terjadi” kata Fatmagul, Semoga sahut Meryem. tiba tiba Kerim masuk ke dapur, Fatmagul segera menuju kamarnya.
Kerim menutup pintu dan berkata jika sebentar lagi Fatmagul ulang tahun, Meryem senang sekali karena dia pikir Kerim akan meengatakan hal yang lain.” aku melihat tanggal lahirnya saat di kantor jaksa, aku ingat 8 juni, tapi aku yakin jika pria itu pasti ingat juga, bagaimana jika dia melakukan sesuatu” kata Kerim.
Meryem meyakinkan jika Mustafa tidak akan melakukannya, karena Kadir akan bicara kepadanya, dia seharusnya takut aku tidak yakin sahut Kerim. kemudian mereka saling mengucapkan selamat malam.
Keesokan paginya, Rahmi mengantarkan Murat sampai di sekolah, ia berpesan lagi kepada guru agar tidak ada seorangpun yang membawa anaknya kecuali dia!! tapi ternyata Mukades sudah ada di dalam kelas Murat, ia memeluk putranya itu dengan erat.
Mukades berkaca-kaca karena bisa melihat Murat lagi, Semoga Tuhan tidak akan memisahkan kita lagi sahut Mukades. Mukades minta Murat untuk merahasiakan tetnang pertemuan mereka. ia berkata jika waktunya tiba dia akan membawa Murat bersamanya dengan baik-baik.
Ia lalu bertanya tentang apa yang terjadi di Izmir. Murat berkata jika ayahnya sangat marah kepadanya, apa yang mereka bilang tentang aku tanya Mukades. “dia bilang, kita tidak membutuhkan dia lagi” kata Murat. kita akan lihat siapa yang membutuhkan siapa sahut Mukades kemudian.
Meryem menelepon tempat Kerim kerja karena Kerim tidak bisa dihubungi, hpnya mati. Kerim sendiri sedang ada di mobilnya. Fatmagul berkata kepada Meryem jika ia sangat ketakutan kemarin. ”aku sangat takut hingga ingin menelepon Kerim segera. aku pikir dia akan membahayakanku, Mustafa menjadi pria yang aneh, dia meyakinkan dirinya jika aku berselingkuh darinya.” kata Fatmagul. itu dilakukannya untuk membodohi dirinya sendiri, untuk melupakan kesalahannya kata Meryem.
“aku setuju, pandangan matanya sangat aneh, dia juga sangat nekat mengancamku di saat ada pelanggan di sini. Bahkan saat hendak pergi, dia masih mengancamku.." kata Fatmagul lagi. dia hanya ingin membuatmu khawatir sahut Meryem.
“Kerim tidak akan pergi kepadanya kan??” tanya Fatmagul khawatir. jangan khawatir, jangan berpikir yang bukan-bukan kata Meryem kemudian.
Mustafa tiba di pangkalan, Yasar mendekat dan berkata jika ada seseorang menunggunya. aku melihatnay di restoran saat itu kata Yasar. Mustafa bergegas melangkah karena berpikir jika yang datang Kerim tapi ternyata Kadir” selamat pagi Mustafa“ kata Kadir.
“dia tidak punya nyali untuk datang, dia mengirimu.”sahut Mustafa. jangan menembak pembawa pesan kata Kadir kemudian.
Sedangkan Kerim sendiri ternyata memang mencari Mustafa, ia bertanya kepada satpam di mana Mustafa Nacali. satpam itu menunjuk ke pangkalan truk. Kerim segera menuju kesana. Munir dan Rezat sampai di perusahaan, mereka melihat mobil Kerim dan mengikutinya.
Selanjutnya : Cerita Fatmagul Episode 140
loading...
Cerita Fatmagul Episode 139 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Cerita Fatmagul Episode 139