Cerita Fatmagul Episode 144 - Mustafa tampak sedang menunggu kapal yang ia sewa ketika Munir menelepon. Munir sendiri ada dirumah kakaknya, ia memberitahu mereka semua tentang Mustafa dan Meltem. Rezat sangat kesal mendengarnya. rasanya ingin sekali dia menghukum Mustafa. tapi Hilmiye dan Perihan agak kurang percaya
“kita harus tenang sampai persidangan.”kata Munir.
“aku tidak percaya Meltem melakukan hal serendah itu. mungkinkah dia punya alasan lain?? “kata Hilmiye. kenapa kau selalu berpikir buruk tanya Perihan kepada suaminya.
“ayolah kita semua tahu Meltem” kata Hilmiye,
“apa yang kau bicarakan Hilmiye, katakan padaku, bukankah kita juga tahu anak anak kita?? tidak ada lagi yang bisa mengejutkanku”kata Rezat kemudian. Hilmiye akhirnya diam.
Sedangkan di dalam selnya, Erdugan kembali melingkari tanggalan. persidangan mereka tinggal beberapa hari lagi.
Fatmagul kembali ketempat dudukny ketika musik telah selesai mengalun, kemudian seseorang datang memberikan kartu untuk Fatmagul. Kerim segera mengambil kartu itu, ia kesal sekali. lagi lagi Mustafa!!! Mustafa berkata jika ia akan mengirimkan hadiah terbaiknya tepat pukul 10.
Kemudian tak berapa lama, muncullah kembang api bersahutan diatas udara dan sangat indah, membentuk lambang lambang cinta. Mustafa tampak puas melihatnya sedangkan Fatmagul menatap dingin kearah langit, Kerim sendiri memendam kecemburuan luar biasa kepada Mustafa.
“ayah lihat, indah sekali”sahut Murat
“kerim abi, jadi ini hadiahmu??”kata Emre.
Kerim melihat kapal yang mengeluarkan kembang api itu dan mencoba menghentikan mereka, tapi mereka sudah jauh
Fatmagul menangis, Meryem menenangkannya.” ulang tahunku selalu kacau, kenapa selalu begini?? akankah kebahagiaanku tidak pernah sampai” kata Fatmagul. jangan pernah patah semangat Fatmagul, hari yang indah akan menantimu, hasil tes mu akan segera diumumkan, kau akan sukses lebih dari itu ujar Meryem. Kerim melihat Fatmagul menangis
Di kamarnya, Rahmi sedang membaca cerita untuk Murat
Meryem telah seelesai mengemasi barang barang, ia kemudian mengajak Kerim kembali kerumah, selamat malam kata Kerim mendahului mereka dan tampak sekali jika dia sedang kesal. Fatmagul tahu itu dan memanggilnya.
Meryem sendiri langsung masuk kedalam rumah.
“terima kasih, kau melakukan banyak persiapan sejak pagi. itu pasti melelahkan tapi semuanay sangat indah”kata Fatmagul. Kerim berkata jika ia memang bekerja keras hingga tak memikirkan tentang kembang api.
“Kerim, jangan berkata begitu.”kata Fatmagul
“sialan dia. aku akan membuatnya membayar untuk semua ini”ujar Kerim.”kerim kumohon, ini jelas mengapa dia melakukannya, jangan melakukan apapun kumohon.”kata Fatmagul
“dengarkan aku, sekali saja. tidakkah kau lihat dia berusaha memprovokasiku. apakah aku harus pura pura tidak terjadi sesuatu??”kata Kerim. Fatmagul berkata jika appaun yang akan Kerim lakukan dengan kemarahan hanya akan mempersulit persidangan mereka nanti.
“kumohon, jangan lakukan sesuatu yang bisa membahayakan kasus kita, ini lah yang dia inginkan, dia melakukannay karena depresi. karena dia kesepian.
“Tak berdaya dan sadar jika sudah kehilangan segalanya. dia sebenarnya balas dendam kepada dirinya sendiri. dia ingin menyakiti dirinya sendiri”kata Fatmagul
“aku bisa membantunya untuk mendapatkan pEnderitaan, dia pamer, hanya untuk membuatmu terkesan.”kata Kerim
“dia bukan siapapun bagiku, meski dia menurunkan bintang dari langit. kau pikir dia bisa membuatku terkesan dengan uang dari Yasaran?? dia adalah jiwa yang kesepian. kau tidak perlu cemburu kepadanya”kata Fatmagul.
“aku tidak cemburu Fatmagul, aku takut, bajingan kotor dan rendah seperti mereka akan melakukan sesuatu, aku takut kehilangan dirimu.”kata Kerim
“kalo begitu jangan, “sahut Fatmagul.
“aku sangat mencintaimu.”kata Kerim, wajahnya mendekat kepada Fatmagul dan hendak mencium gadis itu tapi Fatmagul segera mundur dan berlalu masuk kedalam rumah. Fatmagul memegang pipinya yang panas dan jantungnya yang berdegup tidak beraturan.
Keesokan paginya direstoran, Fatmagul dan Meryem sedang menunggu pengumuman hasil ujian Fatmagul. mereka tampak gelisah karena akses web yang lambat, akhirnay hasil tes keluar, Fatmagul lulus!! Meryem memeluknya, mereka bertiga tersenyum gembira, Fatmagul berkali kali mencium kakaknya Rahmi.
“kita harus tenang sampai persidangan.”kata Munir.
“aku tidak percaya Meltem melakukan hal serendah itu. mungkinkah dia punya alasan lain?? “kata Hilmiye. kenapa kau selalu berpikir buruk tanya Perihan kepada suaminya.
“ayolah kita semua tahu Meltem” kata Hilmiye,
“apa yang kau bicarakan Hilmiye, katakan padaku, bukankah kita juga tahu anak anak kita?? tidak ada lagi yang bisa mengejutkanku”kata Rezat kemudian. Hilmiye akhirnya diam.
Sedangkan di dalam selnya, Erdugan kembali melingkari tanggalan. persidangan mereka tinggal beberapa hari lagi.
Fatmagul kembali ketempat dudukny ketika musik telah selesai mengalun, kemudian seseorang datang memberikan kartu untuk Fatmagul. Kerim segera mengambil kartu itu, ia kesal sekali. lagi lagi Mustafa!!! Mustafa berkata jika ia akan mengirimkan hadiah terbaiknya tepat pukul 10.
Kemudian tak berapa lama, muncullah kembang api bersahutan diatas udara dan sangat indah, membentuk lambang lambang cinta. Mustafa tampak puas melihatnya sedangkan Fatmagul menatap dingin kearah langit, Kerim sendiri memendam kecemburuan luar biasa kepada Mustafa.
“ayah lihat, indah sekali”sahut Murat
“kerim abi, jadi ini hadiahmu??”kata Emre.
Kerim melihat kapal yang mengeluarkan kembang api itu dan mencoba menghentikan mereka, tapi mereka sudah jauh
Fatmagul menangis, Meryem menenangkannya.” ulang tahunku selalu kacau, kenapa selalu begini?? akankah kebahagiaanku tidak pernah sampai” kata Fatmagul. jangan pernah patah semangat Fatmagul, hari yang indah akan menantimu, hasil tes mu akan segera diumumkan, kau akan sukses lebih dari itu ujar Meryem. Kerim melihat Fatmagul menangis
Di kamarnya, Rahmi sedang membaca cerita untuk Murat
Meryem telah seelesai mengemasi barang barang, ia kemudian mengajak Kerim kembali kerumah, selamat malam kata Kerim mendahului mereka dan tampak sekali jika dia sedang kesal. Fatmagul tahu itu dan memanggilnya.
Meryem sendiri langsung masuk kedalam rumah.
“terima kasih, kau melakukan banyak persiapan sejak pagi. itu pasti melelahkan tapi semuanay sangat indah”kata Fatmagul. Kerim berkata jika ia memang bekerja keras hingga tak memikirkan tentang kembang api.
“Kerim, jangan berkata begitu.”kata Fatmagul
“sialan dia. aku akan membuatnya membayar untuk semua ini”ujar Kerim.”kerim kumohon, ini jelas mengapa dia melakukannya, jangan melakukan apapun kumohon.”kata Fatmagul
“dengarkan aku, sekali saja. tidakkah kau lihat dia berusaha memprovokasiku. apakah aku harus pura pura tidak terjadi sesuatu??”kata Kerim. Fatmagul berkata jika appaun yang akan Kerim lakukan dengan kemarahan hanya akan mempersulit persidangan mereka nanti.
“kumohon, jangan lakukan sesuatu yang bisa membahayakan kasus kita, ini lah yang dia inginkan, dia melakukannay karena depresi. karena dia kesepian.
“Tak berdaya dan sadar jika sudah kehilangan segalanya. dia sebenarnya balas dendam kepada dirinya sendiri. dia ingin menyakiti dirinya sendiri”kata Fatmagul
“aku bisa membantunya untuk mendapatkan pEnderitaan, dia pamer, hanya untuk membuatmu terkesan.”kata Kerim
“dia bukan siapapun bagiku, meski dia menurunkan bintang dari langit. kau pikir dia bisa membuatku terkesan dengan uang dari Yasaran?? dia adalah jiwa yang kesepian. kau tidak perlu cemburu kepadanya”kata Fatmagul.
“aku tidak cemburu Fatmagul, aku takut, bajingan kotor dan rendah seperti mereka akan melakukan sesuatu, aku takut kehilangan dirimu.”kata Kerim
“kalo begitu jangan, “sahut Fatmagul.
“aku sangat mencintaimu.”kata Kerim, wajahnya mendekat kepada Fatmagul dan hendak mencium gadis itu tapi Fatmagul segera mundur dan berlalu masuk kedalam rumah. Fatmagul memegang pipinya yang panas dan jantungnya yang berdegup tidak beraturan.
Keesokan paginya direstoran, Fatmagul dan Meryem sedang menunggu pengumuman hasil ujian Fatmagul. mereka tampak gelisah karena akses web yang lambat, akhirnay hasil tes keluar, Fatmagul lulus!! Meryem memeluknya, mereka bertiga tersenyum gembira, Fatmagul berkali kali mencium kakaknya Rahmi.
Selanjutnya : Cerita Fatmagul Episode 145
loading...
Cerita Fatmagul Episode 144 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Cerita Fatmagul Episode 144