Efsun dan Bahar Episode 143 - Malam itu Mehmet menelepon efsun. Efsun sendiri enggan mengangkat karena takut dimarahin mehmet. (padahal mehmet ga mau memarahi efsun). Kemudian hulya mendatangi kakaknya itu. Ia pun mencoba menghibur kakaknya. Malam pun usai.
Pagi harinya bahar tidur di sofa rumah ates. Ates sudah bangun kemudian mengelus rambut bahar. Bahar pun bangun. Selamat pagi kata ates. Lalu ates ke dapur menyiapkan sarapan. Dan sarapan sudah siap di balkon. Bahar habis mandi keluar lalu mereka makan bersama. Kondisi bahar sendiri masih lemas saat itu. Bahar mau jatuh. Bahar tak kuat makan di meja sepertinya kemudian ates mengajak bahar makan di sofa. Kemudian sembari berselimut bahar kemudian disuapi sup oleh ates.
Sementara di rumah attahan. Hulya turun dari tangga. Beyza memberikan Hulya ada kiriman pos. Hulya senang. Dia memandang Beyza ngapaian kamun disini. Lalu Beyza ke dapur. Hulya kemudian membuka berkas kiriman itu. Ia tersenyum senang dan berkata ini akhir dari nasibmu efsun.
Dan di rumah gilincik rafika membawa sarapan untuk keluarga gilincik dan semuanya pun makan pagi bersama. Dan saat sedang makan itu Kakak Nuran keluar dan membuat suasanan jadi kisruh. Ia malah berdebat dengan Ilyas hingga membuat ilyas mau keluar rumah. Kakak Hulya malah terus menyindir Ilyas hingga kemudian bucela pun ikut campur. Namun kakak nuran ini lebih halus dan lebih licik ia bahkan lebih cerdik ia tak pernah emosi namun omongannya tajam dan langsung menusuk hati lawannnya. Bucela pun sampai tak bisa menjawab. Ilyas segera keluar rumah dan bucela menyusulnya.
Di luar akhirnya Ilyas bicara dengan kakaknya. Bucela bilang kamu tidak boleh emosi Ilyas ini rumahmu jangan sampai kakak nuran menguasai rumah ini. Ilyas kemudian tetap pergi keluar. Nah jadi begini sih prediksinya kayaknya sekarang sosok Nuran bakal digantikan kakaknya.
Pagi harinya bahar tidur di sofa rumah ates. Ates sudah bangun kemudian mengelus rambut bahar. Bahar pun bangun. Selamat pagi kata ates. Lalu ates ke dapur menyiapkan sarapan. Dan sarapan sudah siap di balkon. Bahar habis mandi keluar lalu mereka makan bersama. Kondisi bahar sendiri masih lemas saat itu. Bahar mau jatuh. Bahar tak kuat makan di meja sepertinya kemudian ates mengajak bahar makan di sofa. Kemudian sembari berselimut bahar kemudian disuapi sup oleh ates.
Sementara di rumah attahan. Hulya turun dari tangga. Beyza memberikan Hulya ada kiriman pos. Hulya senang. Dia memandang Beyza ngapaian kamun disini. Lalu Beyza ke dapur. Hulya kemudian membuka berkas kiriman itu. Ia tersenyum senang dan berkata ini akhir dari nasibmu efsun.
Dan di rumah gilincik rafika membawa sarapan untuk keluarga gilincik dan semuanya pun makan pagi bersama. Dan saat sedang makan itu Kakak Nuran keluar dan membuat suasanan jadi kisruh. Ia malah berdebat dengan Ilyas hingga membuat ilyas mau keluar rumah. Kakak Hulya malah terus menyindir Ilyas hingga kemudian bucela pun ikut campur. Namun kakak nuran ini lebih halus dan lebih licik ia bahkan lebih cerdik ia tak pernah emosi namun omongannya tajam dan langsung menusuk hati lawannnya. Bucela pun sampai tak bisa menjawab. Ilyas segera keluar rumah dan bucela menyusulnya.
Di luar akhirnya Ilyas bicara dengan kakaknya. Bucela bilang kamu tidak boleh emosi Ilyas ini rumahmu jangan sampai kakak nuran menguasai rumah ini. Ilyas kemudian tetap pergi keluar. Nah jadi begini sih prediksinya kayaknya sekarang sosok Nuran bakal digantikan kakaknya.
Selanjutnya : Efsun dan Bahar Episode 144
loading...
Efsun dan Bahar Episode 143 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Efsun dan Bahar Episode 143