Fatmagul Episode 50, Selasa, 3 Mei 2016 - Malam itu akhirnya Kerim boleh pulang. Mereka pun pulang ke rumah dan semua masuk rumah. Di dalam, Kerim berdebat dengan Mukades. Fatmagul lalu mengambil jaket dan berjalan keluar ke pondok. Ia menangis. Kerim menyusul Fatmagul dan duduk di depannya. Mereka kemudian berbincang. Lalu Kerim mengambil cincin yang ada disakunya dan memberikannya pada Fatmagul. Ia berharap Fatmagul mau memakainya kembali. Kerim meletakkan cincin itu di meja. Dan Fatmagul mengambilnya kemudian langsung memakainya. Meski wajah Fatmagul masih acuh namun hal itu sudah cukup membuat Kerim senang.
Saat Kerim dan Fatmagul sedang ngobrol ternyata Selim dan Endorgan ke rumah Fatmagul. Mereka berhenti parkir sedikit jauh dan melihat Fatmagul sedang ngobrol dengan Kerim. Tak lama kemudian Kerim melihat mereka. Kerim emosi dan langsung berlari ke arah mobil Selim. Kerim berteriak agar mereka tidak pergi. Namun Selim langsung pergi. Kerim terus berusaha mengejar merkeka tapi sudah terlambat. Kerim kemudian berbalik melihat Fatmagul.
Fatmagul tampak panik melihat dua orang itu lagi. Ia segera masuk ke rumah disusul Kerim. Di rumah, Kerim langsung marah pada Mukades dan mengira Mukades ada hubungannya. Mengapa mereka bisa tahu kondisi kita saat ini?. Debat sengit pun terjadi. Kemudian akhirnya tenang dengan sendirinya. Saat itu Kerim juga bicara pada Fatmagul agar mempercayainya namun Fatmagul marah.
Di rumah seeorang pengacara, seorang yang cukup tua sedang bersedih duduk sendirian di ruangan rumahnnya dengan lampu remang-remang. dia adalah pemeran kakek Rahmi di Cansu dan Hazal. Kakek ini bersedih setelah kematian istrinya. Kakek ini adalah teman lama Meriem dan pada akhirnya kakek ini nanti juga akan menjadi suami dari bibi Meriem.
Saat pagi, Kerim keluar dari kamarnya dan menuju dapur. Selamat pagi semua ucap Kerim. Kemudian Kerim pun akan mengantar Fatmagul kerja sekalian Murad yang hendak berangkat sekolah. Rahmi ikut bersama mereka dan mereka pun segera bergegas pergi.
Selim dan meltem sedang sarapan. Meltem menanyakan kenapa Vural menabrakkan mobilnya, pasti ada alasan lain selain masalah ibunya. Selim menjelaskan agar Meltem tak terlalu banyak nanya. Selim pamit setelah mencium istrinya ia pun pergi.
Di RS, Vural masih belum sadar dan dibantu dengan alat pernafasan. Ayah Vural berbincang dengan dokter mengenai perkembangan anaknya yang sepertinya tidak bisa sembuh dengan cepat dan harus menunggu Vural sadar. Sementara nyonya Leman tinggal di rumah Yasaran agar ia bisa lebih tenang. Dan saat nyonya Leman sedang sarapan bersama Perihan dan ibu Endorgan datanglah Munir. Raut Wajah mereka mendadak berubah saat Munir datang. Munir kaget karena ada nyonya Leman. Munir mau pergi namun nyonya Leman memanggilnya. Semua sudah terbongkar kata nyonya Leman jadi sekarang kita harus selesaikan masalah kita.
Fatmagul sampai di tempat kerjanya. Murad juga sudah diantar sekolah. Fatmagul turun dan Kerim juga ikut turun. Kerim bicara dengan Fatmagul namun Fatmagul menjawab dengan sekedarnya. Kemudian Fatmagul masuk. Rahmi turun dan bilang ke Kerim kalau biar aku yang bicara dengan Fatmagul. Rahmi masuk ke restoran Fatmagul dari belakang dan kemudian Kerim beranjak pergi dengan mobilnya.
Si pengacara Kadibe yang juga pemeran kakek Rahmi dalam cansu dan hazal menjenguk makam istrinya. Ia bersama anak buahnya. Anak buahnya bilang bahwa ia harus segera bangkit dan berpikir logis agar bisa bekerja lagi. Jangan telarut dalam kesedihan.
Meriem di rumah browsing dengan laptopnya. Kemudian ia menelepon pengacara itu. Kalau tidak salah namanya Kadibe. Kadibe minta maaf karena belum bisa memberi kabar karena saat ini ia masih berduka. Meriem kaget dan turut mengucap duka cita pada Kadibe. Kadibe berjanji akan menemui Meriem nanti.
Kadibe kemudian mendatangi rumah Meriem. Ia kemudian bicara dengan semua keluarga Fatmagul. Untuk membela Fatmagul maka ia butuh keterangan yang sebenar-benarnya dari Fatmagul. Fatmagul mau pergi namun si pengacara memanggilnya. Si pengacara ini bicara dengan penuh karisma sehingga Fatmagul mau mendengarkan. Mereka sepakat agar berjuang demi kebenaran.
Gaye sedang dalam peresmian. Gaye berfoto bersama Ayahnya tuan Turaner dengan memegang majalah bercover perangko. Meltem juga ada disana. Semua makan bersama. Saat makan, Selim menelepon Meltem. Selim saat itu juga sedang rapat bersama pemegang saham Yasaran holding. Selim bilang Gaye lagi ada peluncuran buku. Munir dan Endorgan saling bertatapan begitu Selim mengucap nama Gaye. Rapat pun dilanjutkan. Saat rapat, Munir emosi dan keluar ruangan.
Resat pun mengikuti Munir. Saat itu Munir berpapasan dengan Mustafa yang datang ke kantor. Munir bersalaman dengan Mustafa bagaimana kabarmu sudah baikan? Iya jawab Mustafa. Kemudian Resat juga menyalami Mustafa. Mustafa mau bertemu dengan Endorgan saat itu. Mustafa pun masuk ke ruangan Endorgan ia berterima kasih karena Asude sudah dibebaskan dari penjual gadis.
Selim, Munir dan Resat masuk ke ruangan Resat mereka merasa aneh kenapa Mustafa menemui Endorgan. Mereka pun mencari tahu melalui Ismail yang tak lain adalah kepala keamanan.
Fatmagul pergi bersama Meriem. Mereka berhenti sejenak ke tempat Kerim bekerja. Fatmagul tadinya tidak mau namun Meriem memaksa sekaligus menggoda. Dan akhirnya Fatmagul mengiyakan untuk mampir. Mereka pun masuk. Kerim sedang mengerjakan proyek. Ia mengelas sebuah meja besi. Saat Fatmagul dan Meriem masuk terlihat pemandangan indah jembatan Istanbul.
Kerim melihat Fatmagul dan Meriem datang. Kerim senang. Ada apa ini ada kejutan apa ini batin Kerim. Meriem pun bilang kita hanya mampir saja. Fatmagul juga tersenyum kemudian saat mereka bicara tiba-tiba ada seorang wanita cantik berbahasa inggris sedang memberikan instruksi kepada salah satu pegawai. Wanita itu melihat Kerim. Fatmagul juga melihat wanita itu. wanita itu adalah Kristin!
Meriem dan Fatmagul mendatangi Kerim yang sedang mengerjakan proyek. Di sana ada gadis Eropa bernama Kristin yang menjadi mandor proyek Kerim. Lalu Kristin memanggil Kerim tapi ia melihat Kerim sedang bicara dengan seorang wanita. Kristin tidak jadi bicara dengan Kerim. Fatmagul tampak penasaran dengan gadis itu lalu Kerim memanggil Kristin. Kristin kesinilah aku kenalkan pada istriku. Kini Kerim tak mau ada yang disembunyikan lagi pada Fatmagul ia ingin Fatmagul percaya dengan dirinya dan tidak berpikiran aneh-aneh. Kemudian Kristin datang dan diperkenalkan dengan Meriem dan Fatmagul. Kristin bilang istrimu sangat cantik Kerim selamat kata Kristin dalam bahasa inggris. Kemudian Kerim bilang ke Fatmagul kalau kata Kristin kau sangat cantik. Lalu Kristin pamit untuk mengurusi pekerjaan lagi.
Setelah ngobrol sebentar Fatmagul dan Meriem pun pergi. Saat naik tangga Fatmagul sempat menengok Kerim. Dan saat itu Kristin sedang mendatangi Kerim memberi instruksi Fatmagul langsung berpaling lagi.
Selang beberapa waktu Kerim ditelepon oleh Rahmi dan Rahmi bilang kalau ada polisi datang ke rumah. Kerim kawatir dan segera pulang.
Fatmagul dan Meriem sampai ke kantor pengacara kadibe. Saat itu situasi sedang gawat karena kadibe pingsan dan sedang dilakukan pertolongan pertama. Kadibe semalam mabuk berat. Sepertinya ia masih belum bisa melupakan kepergian istrinya. Fatmagul kecewa dengan kadibe karena ia melihat banyak botol minuman di ruangan kadibe. Lalu ia mengajak Meriem keluar.
Di RS akhirnya Vural sudah ada perkembangan. Nyonya Leman sangat senang dan memeluk suaminya. Meski masih dalam keadaan kritis namun paling tidak ada harapan bagi Vural untuk kembali.
Di sisi lain, polisi mendatangi Yasaran Holding dan mencari Selim. Selim dan Yasaran sedang rapat bersama Endorgan, Munir dan Resat. Lalu sekretaris membuka pintu dan polisi masuk. Polisi membawa surat penyidikan dan mengatakan kalau ada laporan dari Fatmagul tentang tindak kejahatan. Mereka pun kaget. Kerim dan Endorgan kemudian dibawa polisi. Saat mereka keluar Mustafa melihatnya.
Saat Kerim dan Fatmagul sedang ngobrol ternyata Selim dan Endorgan ke rumah Fatmagul. Mereka berhenti parkir sedikit jauh dan melihat Fatmagul sedang ngobrol dengan Kerim. Tak lama kemudian Kerim melihat mereka. Kerim emosi dan langsung berlari ke arah mobil Selim. Kerim berteriak agar mereka tidak pergi. Namun Selim langsung pergi. Kerim terus berusaha mengejar merkeka tapi sudah terlambat. Kerim kemudian berbalik melihat Fatmagul.
Fatmagul tampak panik melihat dua orang itu lagi. Ia segera masuk ke rumah disusul Kerim. Di rumah, Kerim langsung marah pada Mukades dan mengira Mukades ada hubungannya. Mengapa mereka bisa tahu kondisi kita saat ini?. Debat sengit pun terjadi. Kemudian akhirnya tenang dengan sendirinya. Saat itu Kerim juga bicara pada Fatmagul agar mempercayainya namun Fatmagul marah.
Di rumah seeorang pengacara, seorang yang cukup tua sedang bersedih duduk sendirian di ruangan rumahnnya dengan lampu remang-remang. dia adalah pemeran kakek Rahmi di Cansu dan Hazal. Kakek ini bersedih setelah kematian istrinya. Kakek ini adalah teman lama Meriem dan pada akhirnya kakek ini nanti juga akan menjadi suami dari bibi Meriem.
Saat pagi, Kerim keluar dari kamarnya dan menuju dapur. Selamat pagi semua ucap Kerim. Kemudian Kerim pun akan mengantar Fatmagul kerja sekalian Murad yang hendak berangkat sekolah. Rahmi ikut bersama mereka dan mereka pun segera bergegas pergi.
Selim dan meltem sedang sarapan. Meltem menanyakan kenapa Vural menabrakkan mobilnya, pasti ada alasan lain selain masalah ibunya. Selim menjelaskan agar Meltem tak terlalu banyak nanya. Selim pamit setelah mencium istrinya ia pun pergi.
Di RS, Vural masih belum sadar dan dibantu dengan alat pernafasan. Ayah Vural berbincang dengan dokter mengenai perkembangan anaknya yang sepertinya tidak bisa sembuh dengan cepat dan harus menunggu Vural sadar. Sementara nyonya Leman tinggal di rumah Yasaran agar ia bisa lebih tenang. Dan saat nyonya Leman sedang sarapan bersama Perihan dan ibu Endorgan datanglah Munir. Raut Wajah mereka mendadak berubah saat Munir datang. Munir kaget karena ada nyonya Leman. Munir mau pergi namun nyonya Leman memanggilnya. Semua sudah terbongkar kata nyonya Leman jadi sekarang kita harus selesaikan masalah kita.
Fatmagul sampai di tempat kerjanya. Murad juga sudah diantar sekolah. Fatmagul turun dan Kerim juga ikut turun. Kerim bicara dengan Fatmagul namun Fatmagul menjawab dengan sekedarnya. Kemudian Fatmagul masuk. Rahmi turun dan bilang ke Kerim kalau biar aku yang bicara dengan Fatmagul. Rahmi masuk ke restoran Fatmagul dari belakang dan kemudian Kerim beranjak pergi dengan mobilnya.
Si pengacara Kadibe yang juga pemeran kakek Rahmi dalam cansu dan hazal menjenguk makam istrinya. Ia bersama anak buahnya. Anak buahnya bilang bahwa ia harus segera bangkit dan berpikir logis agar bisa bekerja lagi. Jangan telarut dalam kesedihan.
Meriem di rumah browsing dengan laptopnya. Kemudian ia menelepon pengacara itu. Kalau tidak salah namanya Kadibe. Kadibe minta maaf karena belum bisa memberi kabar karena saat ini ia masih berduka. Meriem kaget dan turut mengucap duka cita pada Kadibe. Kadibe berjanji akan menemui Meriem nanti.
Kadibe kemudian mendatangi rumah Meriem. Ia kemudian bicara dengan semua keluarga Fatmagul. Untuk membela Fatmagul maka ia butuh keterangan yang sebenar-benarnya dari Fatmagul. Fatmagul mau pergi namun si pengacara memanggilnya. Si pengacara ini bicara dengan penuh karisma sehingga Fatmagul mau mendengarkan. Mereka sepakat agar berjuang demi kebenaran.
Gaye sedang dalam peresmian. Gaye berfoto bersama Ayahnya tuan Turaner dengan memegang majalah bercover perangko. Meltem juga ada disana. Semua makan bersama. Saat makan, Selim menelepon Meltem. Selim saat itu juga sedang rapat bersama pemegang saham Yasaran holding. Selim bilang Gaye lagi ada peluncuran buku. Munir dan Endorgan saling bertatapan begitu Selim mengucap nama Gaye. Rapat pun dilanjutkan. Saat rapat, Munir emosi dan keluar ruangan.
Resat pun mengikuti Munir. Saat itu Munir berpapasan dengan Mustafa yang datang ke kantor. Munir bersalaman dengan Mustafa bagaimana kabarmu sudah baikan? Iya jawab Mustafa. Kemudian Resat juga menyalami Mustafa. Mustafa mau bertemu dengan Endorgan saat itu. Mustafa pun masuk ke ruangan Endorgan ia berterima kasih karena Asude sudah dibebaskan dari penjual gadis.
Selim, Munir dan Resat masuk ke ruangan Resat mereka merasa aneh kenapa Mustafa menemui Endorgan. Mereka pun mencari tahu melalui Ismail yang tak lain adalah kepala keamanan.
Fatmagul pergi bersama Meriem. Mereka berhenti sejenak ke tempat Kerim bekerja. Fatmagul tadinya tidak mau namun Meriem memaksa sekaligus menggoda. Dan akhirnya Fatmagul mengiyakan untuk mampir. Mereka pun masuk. Kerim sedang mengerjakan proyek. Ia mengelas sebuah meja besi. Saat Fatmagul dan Meriem masuk terlihat pemandangan indah jembatan Istanbul.
Kerim melihat Fatmagul dan Meriem datang. Kerim senang. Ada apa ini ada kejutan apa ini batin Kerim. Meriem pun bilang kita hanya mampir saja. Fatmagul juga tersenyum kemudian saat mereka bicara tiba-tiba ada seorang wanita cantik berbahasa inggris sedang memberikan instruksi kepada salah satu pegawai. Wanita itu melihat Kerim. Fatmagul juga melihat wanita itu. wanita itu adalah Kristin!
Meriem dan Fatmagul mendatangi Kerim yang sedang mengerjakan proyek. Di sana ada gadis Eropa bernama Kristin yang menjadi mandor proyek Kerim. Lalu Kristin memanggil Kerim tapi ia melihat Kerim sedang bicara dengan seorang wanita. Kristin tidak jadi bicara dengan Kerim. Fatmagul tampak penasaran dengan gadis itu lalu Kerim memanggil Kristin. Kristin kesinilah aku kenalkan pada istriku. Kini Kerim tak mau ada yang disembunyikan lagi pada Fatmagul ia ingin Fatmagul percaya dengan dirinya dan tidak berpikiran aneh-aneh. Kemudian Kristin datang dan diperkenalkan dengan Meriem dan Fatmagul. Kristin bilang istrimu sangat cantik Kerim selamat kata Kristin dalam bahasa inggris. Kemudian Kerim bilang ke Fatmagul kalau kata Kristin kau sangat cantik. Lalu Kristin pamit untuk mengurusi pekerjaan lagi.
Setelah ngobrol sebentar Fatmagul dan Meriem pun pergi. Saat naik tangga Fatmagul sempat menengok Kerim. Dan saat itu Kristin sedang mendatangi Kerim memberi instruksi Fatmagul langsung berpaling lagi.
Selang beberapa waktu Kerim ditelepon oleh Rahmi dan Rahmi bilang kalau ada polisi datang ke rumah. Kerim kawatir dan segera pulang.
Fatmagul dan Meriem sampai ke kantor pengacara kadibe. Saat itu situasi sedang gawat karena kadibe pingsan dan sedang dilakukan pertolongan pertama. Kadibe semalam mabuk berat. Sepertinya ia masih belum bisa melupakan kepergian istrinya. Fatmagul kecewa dengan kadibe karena ia melihat banyak botol minuman di ruangan kadibe. Lalu ia mengajak Meriem keluar.
Di RS akhirnya Vural sudah ada perkembangan. Nyonya Leman sangat senang dan memeluk suaminya. Meski masih dalam keadaan kritis namun paling tidak ada harapan bagi Vural untuk kembali.
Di sisi lain, polisi mendatangi Yasaran Holding dan mencari Selim. Selim dan Yasaran sedang rapat bersama Endorgan, Munir dan Resat. Lalu sekretaris membuka pintu dan polisi masuk. Polisi membawa surat penyidikan dan mengatakan kalau ada laporan dari Fatmagul tentang tindak kejahatan. Mereka pun kaget. Kerim dan Endorgan kemudian dibawa polisi. Saat mereka keluar Mustafa melihatnya.
Selanjutnya : Fatmagul Episode 51, Rabu, 4 Mei 2016
loading...
Fatmagul Episode 50, Selasa, 3 Mei 2016 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Fatmagul Episode 50, Selasa, 3 Mei 2016