-->

Efsun dan Bahar Episode 88, Selasa, 12 April 2016

Efsun dan Bahar Episode 88, Selasa, 12 April 2016 : Bahar datang ke butik Hasret. Tidak lama kemudian Hulya juga datang ke gedung kuno itu. Ia bertanya kepada seorang anak di mana butik ibu Hasret. Si anak menunjukkan. Saat akan masuk Hulya mendengar perbincangan antara Bahar dan Hasret dimana Bahar akan segera menikah dengan Ates. Lalu Bahar keluar dan Hulya masuk. Dengan lagak sombongnya ia bicara dengan Hasret. Mereka membahas Efsun Attahan dan Hasret menjadi emosi dan menyuruh Hulya pergi. Hasret pun segera menutup pintu dan ia menangis.

Saat Bahar turun dari lantai atas gedung kuno ia berpapasan dengan Onur yang memberinya berkas-berkas kuliah. Dalam berkas yang dikasih Onur ternyata jatuh kertas dimana ada gambar sketsa Bahar yang digambar oleh Onur. Bahar kaget dan ia mulai sadar bahwa Onur ini menyimpan obsesi besar pada dirinya.

Sementara Efsun menemui Ismail ia marah-marah karena dirinya ia dimarahai ibunya. Mereka bicara di depan kantor polisi. Rampung ngomel Efsun langsung bablas pergi dan Ismail jadi bingung dengan tingkah Efsun yang berubah-ubah ini.

Efsun dan Bahar  Episode 88, Selasa, 12 April 2016

Bahar bertemu dengan Ates dan Bahar diantar ke Gilincik. Hujan rintik sih saat itu setelah Ates pamit dan mencium pipi Bahar lantas Ates pergi dengan mobilnya. Lalu Bahar masuk di dalam semua keluarga lagi berkumpul. Bahar bilang bahwa ia akan segera menikah dengan Ates. Bucela sangat senang mendengarkan begitu juga Ilyas dan Guleser kecuali Nuran.

Kemudian Efsun pulang ke rumah besar. Baru saja masuk rumah ia sudah disamperi sama Hulya. Arda juga muncul. Hulya berlagak manis pada Efsun karena ia punya rencana sedangkan Arda masih saja keras dan debat dengan sepupu palsunya itu. Hulya kemudian menyindir Efsun... eh katanya Bahar dan Ates mau nikah... kali ini Efsun tak mau ambil pusing. Lalu hulya dan Arda masuk. Efsun tidak jadi masuk dan ia kemudian keluar lagi.

Malamnya Ates ke rumah Gilincik bermaksud “meminta” Bahar untuk walinya ia membawa medic sebagai pengganti bibinya. Bahar sangat senang dan tersenyum sendiri saat itu. Setelah disajikan minuman medic mewakili Ates pun meminta Bahar dan mengatakan hubungan mereka benar-benar serius. Ilyas pun bertanya pada Bahar apakah ia mau... Bahar langsung tersenyum mengangguk. Kemudian Bahar menyalami mencium medic dan keluarganya kemudian disusul Ates.

Tak lama Efsun juga sampai ke Gilincik. Para pengawal medic ada di depan gerbang mereka. Efsun sedikit takut.... Efsun melihat dari jendela melihat semua keluarga berpelukan bahagia dan Efsun menangis di luar.

Hasret bertemu dengan Mehmet di sebuah restoran mewah. Mereka pun saling curhat. Hasret juga bilang kalau Hulya datang ke butiknya. Kemudian Mehmet memegang tangan Hasret. Hasret menangis. Di saat yang sama ternyata Fulya juga mau makan di tempat itu. Ia melihat suaminya dan Hasret saling memegang tangan. Fulya pun mendatangi mereka dan marah-marah. Jadi ini yang kalian lakukan di belakangku. Hasret mencoba menjelaskan namun Fulya enggan mengerti. Malah Mehmet menggebrak meja dan memarahi Fulya. Lalu Hasret pergi Mehmet juga pergi dan fulya menangis.

Sementara Efsun sudah pergi dari Gilincik ia tidak masuk. Ia kembali ke kantor polisi mencari Ismail. Di Gilincik Ates dan medic pamit dan ada seseorang dari semak-semak mengintip mereka. 

Malam itu Efsun ke apartemen Ismail karena ia tidak ada di kantornya. Dan Efsun dipersilahkan masuk. Mungkin Efsun ingin meluapkan sakit hatinya hingga ia mencari Ismail Ismail belum sempat bicara si Efsun malah bicara terus tanpa henti, lalu pergi.

Paginya Efsun dan Ates ke losmen tua. Mereka kaget ada foto-foto Efsun dan Ates yang ditempel di dinding dan dilumuri cat darah. Juga adal lukisan Bahar dengan darah. Teror ini membuat mereka bingung. Kemudian Bahar bilang kalau Onur pernah memberinya lukisan wajah. Lalu datang Rafikan dan Hasret kemudian Ates pergi mencari Onur.

Sementara di rumah Fulya menangis ia kemudian memberesi barang Mehmet dalam koper Beyza hanya diam melihatnya. Tak lama Hulya masuk ia mencoba menenangkan Fulya yang stress. Namun Fulya marah-marah 

Ates akhirnya menemukan Onur dan langsung memukulnnya namu Onur tak mengaku. Ia lalu pergi dan Ates juga tidak bisa berbuat banyak karena tidak ada bukti. Sementara Sinem sedang berjalan di suatu gang langsung didatangi Emre (mantan suaminya). Emre kembali mengancam Sinem bahkan keselamatan Bahar pun menjadi jaminan. Namun akhirnya Sinem berhasil lepas. Sinem langsung menelepon Ates kalau ia baru saja diancam Emre dan Bahar dalam bahaya. Ates kemudian ingat saat ia mendatangi Emre. Ia sadar bahwa Emre itu pelukis. Ia mengaitkan dengan lukisan yang ada di dinding gedung kuno. Lantas Ates pergi.

Uttaran | Veera | Naagin | Kaali dan Gauri | Efsun dan Bahar | Anandhi | Candra Kirana | Rahasia Cinta | Anak Jalanan | Ranveer dan Ishani

DMCA.com Protection Status


loading...

Efsun dan Bahar Episode 88, Selasa, 12 April 2016 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Efsun dan Bahar Episode 88, Selasa, 12 April 2016

Sinopsis Sebelumnya
« Sinopsis Sebelumnya
Sinopsis Selanjutnya
Sinopsis Selanjutnya »

🔎Cari Sinopsis Film