Cerita Fatmagul Episode 129 - Mustafa kaget saat berbalik, Fatmagul ada dibelakangnya.”menerima intruksi dari majikanmu??” kata Fatmagul sinis. aku akan selalu mengawasimu, kalian berdua. kau tidak akan mudah dilupakan, katakan hello kepada suamimu, kita akan bertemu lagi”kata Mustafa
Mustafa kemudian pergi meninggalkan tempat itu, ia menelepon seseorang lalu pergi dengan mobilnya.
Diperusahaan rezaat panik, munir memintanya utuk tenang. ia berkata akan datang sebentar lagi.kita akan bangkrut munir kata Rezat.
“jangan bodoh, jika kau bangkrut maka itu akan menjadi akhir untuk kita semua. tenangkan dirimu, kita akan mencari solusi”sahut munir. aku tidak bisa berpikir apapun kata Rezat. sampai ketemu nanti sahut munir.
Rezat benar benar stres berat karena semua hasil kerja keerasnya akan sirna, ia marah2 kepada Perihan yang membahas tanah mereka diaorlu.”berhenti bicara tak masuk akal Perihan, karena turaner saja, kita punya hutang 26 juta euro. itu berarti 50 trilliun lira dan kau malah bicara tentang tanah di aorlu. bank bank itu akan mengubur kita hidup hidup “kata Rezat.
Hilmiye sendiri berkata jika pihak bank pasti akan menyita rumah mereka juga. aku akan membuat mereka membayarnya. aku akan membuat turaner menyesal melakukan ini kepadaku”kata Rezat geram. Melihat suaminya makin tidak terkendali, Perihan seegera mengajak hilmiye pergi.
“Semua ini terjadi karena anak anak kalian, karena anak anak mesum kalian!!! kalian melahirkan anak tidak berguna, yang menghancurkan hasil kerja kerasku selama bertahun tahun, hanya dalam satu malam. mereka memasang dinamit didindingku.”kata Rezat sambil membanting pintu keras, membuat para pegawai bertanya tanya.
Perihan dan Hilimye segera kabur dari tempat itu.
Di dalam sel, Erdugan mencoba mencari tahu apa yang terjadi dengan vural. dia baik baik saja, tidur diatas ranjang kata penjaga. Erdugan bertanya apakah temannya akan satu sel dengan mereka, tergantung laporan dokter sahut penjaga.
Erdugan kemudian mendekati selim dan berkata jika vural akan datang, aku bicara denganmu kata Erdugan tapi selim tidak menjawabnya, tinggalkan aku sendiri kata selim.
“selim kau harus lebih sabar dan menahan diri lagi, tenangkan dirimu, kita akan segera keluar. kita akan membuat mereka membayar untuk semuanya. meltem dan Kerim, kita akan balas dendam, aku akan22 hari lagi”kata Erdugan sambil menunjuk angka 16 juni.
Sedangkan diruangan kesehatan, tampak vural tidur diranjang sambil tangannya terborgol. seorang napi yang diperiksa diruangan yang sama, terus saja mengejek vural hingga vural mulai tidak tahan dan membalas perkataan napi itu. seorang perawat memperingatkan vural untuk menjaga sikapnya.
Vural sendiri hanya menatap kearah lubang angin kecil yang ada diatas.
Fatmagul 153Fatmagul mengantarkan tetangganya pulang, ia berterima kasih karena telah membantunya tadi. kemudian telp bunyi Kerim menelepon dan bertanya keadaannya.
Fatmagul hanya cerita kepada Kerim tentang nalan hanim yang membantunya diresto, ia tidak berkata apapun tentang Mustafa.
Kerim lalu berkata jika ia akan mengundang mereka kerumah sesekali, Fatmagul setuju. Kerim berkata agar Fatmagul tidak memaksakan diri bekerja. ia senang sekali bicara dengan Fatmagul ditelp, sampai sampai tidak tahu jika Fatmagul sudah mematikannya. Kerim hanay tersenyum dan meneruskan pekerjaannya.
DIpengadilan, Meryem akhirnya mendapatkan jadwal bertemu dengan jaksa besok jam 10 pagi, mereka kemudian memutuskan untuk menginap dihotel. ketika hendak keluar leman dan suaminay datang. leman langsung menghardik Kadir dan memarahinya,.”karena kau, anakku mengalami tekanan psikologis dan ingin melarikan diri dari rs”kata leman.
“itu semua adalah konsekuensi dari rasa bersalah, bayangkan apa yang Fatmagul alami, pikirkan juga tentang keadaan psikologisnya”kata Kadir. diam, vural tidak melakukan apapun!! teriak leman. Rahmi ikut berteriak memanggil leman pembohong. keributan terjadi tapi akhirnya penjaga datang.
“kau akan membayarnya”kata leman
“apa yang kau katakan, dasar wanita buruk!!!, kaulah yang akan membayarnya, anakmu akan membayarnya”kata rahmi.
Murat bertanay kepada Meryem siapa yang dimaksud ayahnya, apakah ibunya??. ia tahu jika aayahnya memanggil ibunya seperti itu. Meryem berusaha membela rahim, ia kemudian meminta rahmi menjaga kata katanya agar tidak membuat murat sedih.
Mustafa kemudian pergi meninggalkan tempat itu, ia menelepon seseorang lalu pergi dengan mobilnya.
Diperusahaan rezaat panik, munir memintanya utuk tenang. ia berkata akan datang sebentar lagi.kita akan bangkrut munir kata Rezat.
“jangan bodoh, jika kau bangkrut maka itu akan menjadi akhir untuk kita semua. tenangkan dirimu, kita akan mencari solusi”sahut munir. aku tidak bisa berpikir apapun kata Rezat. sampai ketemu nanti sahut munir.
Rezat benar benar stres berat karena semua hasil kerja keerasnya akan sirna, ia marah2 kepada Perihan yang membahas tanah mereka diaorlu.”berhenti bicara tak masuk akal Perihan, karena turaner saja, kita punya hutang 26 juta euro. itu berarti 50 trilliun lira dan kau malah bicara tentang tanah di aorlu. bank bank itu akan mengubur kita hidup hidup “kata Rezat.
Hilmiye sendiri berkata jika pihak bank pasti akan menyita rumah mereka juga. aku akan membuat mereka membayarnya. aku akan membuat turaner menyesal melakukan ini kepadaku”kata Rezat geram. Melihat suaminya makin tidak terkendali, Perihan seegera mengajak hilmiye pergi.
“Semua ini terjadi karena anak anak kalian, karena anak anak mesum kalian!!! kalian melahirkan anak tidak berguna, yang menghancurkan hasil kerja kerasku selama bertahun tahun, hanya dalam satu malam. mereka memasang dinamit didindingku.”kata Rezat sambil membanting pintu keras, membuat para pegawai bertanya tanya.
Perihan dan Hilimye segera kabur dari tempat itu.
Di dalam sel, Erdugan mencoba mencari tahu apa yang terjadi dengan vural. dia baik baik saja, tidur diatas ranjang kata penjaga. Erdugan bertanya apakah temannya akan satu sel dengan mereka, tergantung laporan dokter sahut penjaga.
Erdugan kemudian mendekati selim dan berkata jika vural akan datang, aku bicara denganmu kata Erdugan tapi selim tidak menjawabnya, tinggalkan aku sendiri kata selim.
“selim kau harus lebih sabar dan menahan diri lagi, tenangkan dirimu, kita akan segera keluar. kita akan membuat mereka membayar untuk semuanya. meltem dan Kerim, kita akan balas dendam, aku akan22 hari lagi”kata Erdugan sambil menunjuk angka 16 juni.
Sedangkan diruangan kesehatan, tampak vural tidur diranjang sambil tangannya terborgol. seorang napi yang diperiksa diruangan yang sama, terus saja mengejek vural hingga vural mulai tidak tahan dan membalas perkataan napi itu. seorang perawat memperingatkan vural untuk menjaga sikapnya.
Vural sendiri hanya menatap kearah lubang angin kecil yang ada diatas.
Fatmagul 153Fatmagul mengantarkan tetangganya pulang, ia berterima kasih karena telah membantunya tadi. kemudian telp bunyi Kerim menelepon dan bertanya keadaannya.
Fatmagul hanya cerita kepada Kerim tentang nalan hanim yang membantunya diresto, ia tidak berkata apapun tentang Mustafa.
Kerim lalu berkata jika ia akan mengundang mereka kerumah sesekali, Fatmagul setuju. Kerim berkata agar Fatmagul tidak memaksakan diri bekerja. ia senang sekali bicara dengan Fatmagul ditelp, sampai sampai tidak tahu jika Fatmagul sudah mematikannya. Kerim hanay tersenyum dan meneruskan pekerjaannya.
DIpengadilan, Meryem akhirnya mendapatkan jadwal bertemu dengan jaksa besok jam 10 pagi, mereka kemudian memutuskan untuk menginap dihotel. ketika hendak keluar leman dan suaminay datang. leman langsung menghardik Kadir dan memarahinya,.”karena kau, anakku mengalami tekanan psikologis dan ingin melarikan diri dari rs”kata leman.
“itu semua adalah konsekuensi dari rasa bersalah, bayangkan apa yang Fatmagul alami, pikirkan juga tentang keadaan psikologisnya”kata Kadir. diam, vural tidak melakukan apapun!! teriak leman. Rahmi ikut berteriak memanggil leman pembohong. keributan terjadi tapi akhirnya penjaga datang.
“kau akan membayarnya”kata leman
“apa yang kau katakan, dasar wanita buruk!!!, kaulah yang akan membayarnya, anakmu akan membayarnya”kata rahmi.
Murat bertanay kepada Meryem siapa yang dimaksud ayahnya, apakah ibunya??. ia tahu jika aayahnya memanggil ibunya seperti itu. Meryem berusaha membela rahim, ia kemudian meminta rahmi menjaga kata katanya agar tidak membuat murat sedih.
Selanjutnya : Cerita Fatmagul Episode 130
loading...
Cerita Fatmagul Episode 129 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Cerita Fatmagul Episode 129