Cerita Fatmagul Episode 128 - Sedangkan di ruang meeting di perusahaan Yasaran Holding. pihak bank berkata jika mereka meminta uang pinjaman untuk segera dikembalikan. Karena proyek yang sekarang hendak dikerjakan oleh Yasaran bukan lagi proyek yang legal.”kau bicara tentang 26 juta euro, Bulent Bey, kau tahu apa artinya itu?? kata Rezat. Bulent berkata jika itu memang jumlah yang besar.
Mendengar ujung pembicaraan itu Perihan yang juga ada di ruang meeting tiba tiba menangis dengan keras. ia sudah tahu jika perusahaan mereka akan bangkrut.
Rezat berteriak agar istrinya tenang tapi Perihan tetap saja menangis histeris. “ini artinya aku bangkrut!!” kata Rezat kepada dirinya sendiri secara berulang ulang, tatapannya menjadi kosong dan tidak berdaya.
Di restoran, Kerim keluar dari restoran, kesempatan itu dimanfaatkan Mustafa untuk masuk kedalam resto. Ketika Mustafa menyapa, Fatmagul kaget sekali melihatnya!!!
“kenapa kau datang??” tanya Fatmagul. untuk melihat restoranmu lebih dekat kata Mustafa. Fatmagul segera mengusir pria itu pergi tapi sepertinya Mustafa tidak perduli, ia malah duduk.
“pergilah, aku akan menelepon Kerim”kata Fatmagul. Mustafa mempersilahkannya. biarkan suamimu datang dan aku akan mengeluarkan hatiny keluar!!! kata Mustafa geram
Fatmagul berkata jika mereka sudah berakhir!!! keluar atau aku akan memanggil polisi ujar Fatmagul, tapi belum ia melakukan itu keburu ada pembeli datang. Fatmagul mendekati Mustafa lagi dan memintanya segera pergi tapi Mustafa malah menantangnya untuk memanggil suaminya.
Pelanggan datang dan memuji tempat makan milik Fatmagul. mereka juga memuji nama restoran, apakah Kerim yang menamainya ataukah dirimu?? tanya si pembeli. Fatmagul tersenyum dan berkata jika tiba tiba mereka memakai nama itu saja.
Mustafa memang tidak tahu malu, ia ikut nimbrung bicara dengan memuji masakan Fatmagul yang enak.
“dimana Kerim, aku tidak melihatnya??” tanya salah satu pelanggan. dia keluar sebentar dan akan segera kembali kata Fatmagul sambil melirik kearah Mustafa tapi Mustafa tidak menghiraukannya.
Sedangkan Kerim sendiri di tempat kerjanya harus mengirim barang kesuatu tempat, ia nampak kecewa karena harus meninggalkan Fatmagul sendirian.
Fatmagul mulai menghidangkan masakan yang dipesan, ia kemudian menghampiri msutafa.”kumohon, pergilah tinggalkan tempat ini. tidak akan baik jika Kerim datang. aku tidak ingin ada masalaah disini” kata Fatmagul. tapi Mustafa tak menanggapi dan malah bicara tentang masakan sambl tanganya memegang tangan Fatmagul, Fatmagul sendiri langsung mengibaskannya membuat Mustafa tak enak.
“pergilah dari sini Mustafa” kata Fatmagul. kemudian telp bunyi. “pergilah, angkat telp itu, mungkin suamimu “kata Mustafa.
Ternyata yang menelepon Meryem, ia menanyakan keadaannya dan keadaan restoran.
Meryem bertanya apakah ada kabar tentang muukkades. ia sendiri sudah menghubungi tempat kerja salih tapi dia sendiri tidak datang, mungkinkah mereka melarikan diri berdua?? kata Meryem menduga duga.
Meryem lalu berkata jika mereka akan seegera tiba saat petang.
Tapi ternyata mereka tidak bisa menyelesaikan urusan itu dengan cepat karena jaksa sedang ada urusan penting, Meryem kecewa sekali karena harus menginap.
Di restoran, lagi-lagi Mustafa memuji masakan Fatmagul.”jangan menguji kesabaranku pergilah seperti seorang laki laki”kata Fatmagul. Mustafa mencoba mengulur ngulur waktu. Mustafa bertanya tentang murat.
“dia tumbuh dengan baik, dia selalu bermain dengan paman Kerim setiap hari “kata Fatmagul membuat Mustafa kesal.
Kerim dan anak buahnay sedang dalam perjalanan, ia berkata akan mampir sebentar direstoran untuk memberitahu istrinya dia akan pulang telat. tapi sayang perjalanan mereka terganggu karena ada kecelakaan dan mereka ribbut dijalan sehingga jalanan menjadi macet.’baiklah aku akan meneleponnya saja”kata Kerim kemudian
Mustafa kembali memesan tapi Fatmagul tidak membuatkannya. kemudian pembeli lain datang. Fatmagul nampak sibuk, Mustafa berkata jika ia tahu segalanya bahwa kakaknya ada diizmir dan suaminya sedang pergi bekerja.”jika kau tidak segera pergi dari sini, aku bersumpah aku akan menelepon polisi.”kata Fatmagul.
Tak lama kemudian Mustafa sendiri mendapatkan telp dari munir. munir meminta Mustafa memindahkan semua truk mereka karena bank akan segera menyitanya, jangan sampai itu terjadi. munir berkata jika mereka telah bangkrut!!
Mendengar ujung pembicaraan itu Perihan yang juga ada di ruang meeting tiba tiba menangis dengan keras. ia sudah tahu jika perusahaan mereka akan bangkrut.
Rezat berteriak agar istrinya tenang tapi Perihan tetap saja menangis histeris. “ini artinya aku bangkrut!!” kata Rezat kepada dirinya sendiri secara berulang ulang, tatapannya menjadi kosong dan tidak berdaya.
Di restoran, Kerim keluar dari restoran, kesempatan itu dimanfaatkan Mustafa untuk masuk kedalam resto. Ketika Mustafa menyapa, Fatmagul kaget sekali melihatnya!!!
“kenapa kau datang??” tanya Fatmagul. untuk melihat restoranmu lebih dekat kata Mustafa. Fatmagul segera mengusir pria itu pergi tapi sepertinya Mustafa tidak perduli, ia malah duduk.
“pergilah, aku akan menelepon Kerim”kata Fatmagul. Mustafa mempersilahkannya. biarkan suamimu datang dan aku akan mengeluarkan hatiny keluar!!! kata Mustafa geram
Fatmagul berkata jika mereka sudah berakhir!!! keluar atau aku akan memanggil polisi ujar Fatmagul, tapi belum ia melakukan itu keburu ada pembeli datang. Fatmagul mendekati Mustafa lagi dan memintanya segera pergi tapi Mustafa malah menantangnya untuk memanggil suaminya.
Pelanggan datang dan memuji tempat makan milik Fatmagul. mereka juga memuji nama restoran, apakah Kerim yang menamainya ataukah dirimu?? tanya si pembeli. Fatmagul tersenyum dan berkata jika tiba tiba mereka memakai nama itu saja.
Mustafa memang tidak tahu malu, ia ikut nimbrung bicara dengan memuji masakan Fatmagul yang enak.
“dimana Kerim, aku tidak melihatnya??” tanya salah satu pelanggan. dia keluar sebentar dan akan segera kembali kata Fatmagul sambil melirik kearah Mustafa tapi Mustafa tidak menghiraukannya.
Sedangkan Kerim sendiri di tempat kerjanya harus mengirim barang kesuatu tempat, ia nampak kecewa karena harus meninggalkan Fatmagul sendirian.
Fatmagul mulai menghidangkan masakan yang dipesan, ia kemudian menghampiri msutafa.”kumohon, pergilah tinggalkan tempat ini. tidak akan baik jika Kerim datang. aku tidak ingin ada masalaah disini” kata Fatmagul. tapi Mustafa tak menanggapi dan malah bicara tentang masakan sambl tanganya memegang tangan Fatmagul, Fatmagul sendiri langsung mengibaskannya membuat Mustafa tak enak.
“pergilah dari sini Mustafa” kata Fatmagul. kemudian telp bunyi. “pergilah, angkat telp itu, mungkin suamimu “kata Mustafa.
Ternyata yang menelepon Meryem, ia menanyakan keadaannya dan keadaan restoran.
Meryem bertanya apakah ada kabar tentang muukkades. ia sendiri sudah menghubungi tempat kerja salih tapi dia sendiri tidak datang, mungkinkah mereka melarikan diri berdua?? kata Meryem menduga duga.
Meryem lalu berkata jika mereka akan seegera tiba saat petang.
Tapi ternyata mereka tidak bisa menyelesaikan urusan itu dengan cepat karena jaksa sedang ada urusan penting, Meryem kecewa sekali karena harus menginap.
Di restoran, lagi-lagi Mustafa memuji masakan Fatmagul.”jangan menguji kesabaranku pergilah seperti seorang laki laki”kata Fatmagul. Mustafa mencoba mengulur ngulur waktu. Mustafa bertanya tentang murat.
“dia tumbuh dengan baik, dia selalu bermain dengan paman Kerim setiap hari “kata Fatmagul membuat Mustafa kesal.
Kerim dan anak buahnay sedang dalam perjalanan, ia berkata akan mampir sebentar direstoran untuk memberitahu istrinya dia akan pulang telat. tapi sayang perjalanan mereka terganggu karena ada kecelakaan dan mereka ribbut dijalan sehingga jalanan menjadi macet.’baiklah aku akan meneleponnya saja”kata Kerim kemudian
Mustafa kembali memesan tapi Fatmagul tidak membuatkannya. kemudian pembeli lain datang. Fatmagul nampak sibuk, Mustafa berkata jika ia tahu segalanya bahwa kakaknya ada diizmir dan suaminya sedang pergi bekerja.”jika kau tidak segera pergi dari sini, aku bersumpah aku akan menelepon polisi.”kata Fatmagul.
Tak lama kemudian Mustafa sendiri mendapatkan telp dari munir. munir meminta Mustafa memindahkan semua truk mereka karena bank akan segera menyitanya, jangan sampai itu terjadi. munir berkata jika mereka telah bangkrut!!
Selanjutnya : Cerita Fatmagul Episode 129
loading...
Cerita Fatmagul Episode 128 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Cerita Fatmagul Episode 128