Cerita Fatmagul Episode 142 - Vural dikunjungi oleh orang tuanya, penjaga melarang ada nya kontak”aku mati “kata Vural. semsi memintanya sabar.
“aku tidak dapat tinggal disini lagi, jika iya maka aku akan membunuh diriku sendiri atau aku akan gila”kata Vural. kau akan bebas pada tanggal 16 juni kata leman. Vural minta ayahnya untuk mengeluarkannya dari tempat itu…
Ia akan pergi keluar negeri dan minta sang ayah untuk mengaturnya, kumohon aku tidak percaya siapapun selain diirmu kata Vural kepada sang ayah. semsi berkata jika Rezat yakin mereka akan bebas pada 16 juni itu, atur itu untukku ayah sahut Vural.
Sedangkan dirumahnya, Rezat dan Perihan juga Hilmiye sedang sarapan. Rezat memberitahu kepada Hilmiye tentang apa yang terjadi pada keuangan mereka. ia berkata jika kemungkinan mereka akan menjual rumahnya, Hilmiye sangat kaget
Perihan berkata jika mereka bisa tinggal bersama, Hilmiye langsung tidak setuju karena Erdugan pasti menolak”apa dia punya hak?? bahkan untuk membuka mulutnya??”kata Rezat kemudian. tak lama ada telp masuk, Rezat kaget karena rencananya untuk memperkarakan Turaner gagal total. ia berkata jika Turaner telah melakukan sesuatu pada dokumen dokumen itu, ada yang membocorkan rencananya kepada Turaner.
“siapa dia yang telah memberitahu Turaner tentang rencana itu ?? “tanya Perihan
“aku tidak tahu, tapi aku akan”kata Rezat dengan menahan amarah.
Mukades sudah ada dikelas Murat, ia melihat Meryem mengantarkan Murat. Meryem sendiri pura-pura pergi.
Didalam kelas, Mukades bertanya kenapa bukan ayahnya yang mengantar, Murat cerita jika hari ini adalah ultah bibinya. Meryem sendiri kemudian balik dengan berkata jika Murat ketinggalkan bekalnya. sang guru terlihat merasa bersalah, ia menegur guru itu.
Mukades tampak kaget, ia berkata jika Meryem pasti sudah tahu dirinya ada didalam kelas. Meryem berkata jika Murat tidak memberitahu apapun kepadanya, ia menuggu Mukades diluar. ”baiklah, aku tidak takur bicara” kata Mukades.
Di restoran, Kerim dan Rahmi membantu membuka resto, mereka membersihkan restoran. Fatmagul berkata apa Kerim tidak kerja???, Kerim berkata jika ia akan direstoran hari ini, ”aku tidak akan meninggalkanmu sendirian hari ini “kata Kerim.
“karena kau pikir dia akan datang kesini”sahut Fatmagul.
“dia pasti ingat hari ulang tahunmu dan tidak akan melewatkan kesempatan itu. aku yakin” kata Kerim.
Ternyata memang benar, Mustafa sedang mencari hadiah untuk Fatmagul lewat laptopnya, Meltem sendiri sudah bersiap untuk pergi. ia tampak melihat ke sekeliling
Tapi sayang, Yasar tahu tentang dirinya. Yasar segera menelepon Munir dan berkata jika Meltem baru saja keluar dari apartemen Mustafa.
“waktumu akan tiba juga Mustafa, waktumu akan tiba”kata Munir pada dirinya sendiri.
Mukades keluar dari kelas, dan menemui Meryem yang sudah menunggunya Meryem berkata apakah Mukades tahu apa yang dilakukannya sekarang, bagaimana dia bisa bersama pria yang telah memukulinya dan mempermalukannya di depan umum?
Mukades berkata jika Meryem tidak akan bisa mengenalnya hanya karena telah hidup bersama selama berbulan bulan, aku sungguh kasihan kepadamu sahut Meryem.
Mukades berkata agar Meryem mengurus urusannya sendiri, ”kau wanita tidak bahagia. kau tidak dapat bahagia dengan membuat orang lain tidak bahagia, “kata Meryem. aku tidak menyangkalnya kta Mukades sambil tersenyum licik.
Kemudian pembicaraan beralih ke persidangan, .
“seandainya aku bisa mempengaruhimu, seandainya aku bisa meyakinkanmu untuk menghadiri sidang. tapi kau harus berpikir jika itu akan menjadi tiketmu untuk pulang kerumah. dengar semua terserah kepadamu mau membantu Fatmagul atau tidak. tapi untuk sekali dalam hidupmu, jika kau ingin melakukan hal yang benar, maka jangan lewatkan kesempatan ini demi Rahmi. lakukanlah, katakan kebenaran di persidangan, lakukanlah jika kau masih punya sedikit kebaikan dalam hatimu jangan meninggalkan nasib Fatmagul untuk kedua kalinay ditangan orang orang itu.hanya itu yang ingin aku katakan, pikirkan baik baik dan lakukan apa yang kau anggap benar”kata Meryem dan berlalu.
“aku tidak dapat tinggal disini lagi, jika iya maka aku akan membunuh diriku sendiri atau aku akan gila”kata Vural. kau akan bebas pada tanggal 16 juni kata leman. Vural minta ayahnya untuk mengeluarkannya dari tempat itu…
Ia akan pergi keluar negeri dan minta sang ayah untuk mengaturnya, kumohon aku tidak percaya siapapun selain diirmu kata Vural kepada sang ayah. semsi berkata jika Rezat yakin mereka akan bebas pada 16 juni itu, atur itu untukku ayah sahut Vural.
Sedangkan dirumahnya, Rezat dan Perihan juga Hilmiye sedang sarapan. Rezat memberitahu kepada Hilmiye tentang apa yang terjadi pada keuangan mereka. ia berkata jika kemungkinan mereka akan menjual rumahnya, Hilmiye sangat kaget
Perihan berkata jika mereka bisa tinggal bersama, Hilmiye langsung tidak setuju karena Erdugan pasti menolak”apa dia punya hak?? bahkan untuk membuka mulutnya??”kata Rezat kemudian. tak lama ada telp masuk, Rezat kaget karena rencananya untuk memperkarakan Turaner gagal total. ia berkata jika Turaner telah melakukan sesuatu pada dokumen dokumen itu, ada yang membocorkan rencananya kepada Turaner.
“siapa dia yang telah memberitahu Turaner tentang rencana itu ?? “tanya Perihan
“aku tidak tahu, tapi aku akan”kata Rezat dengan menahan amarah.
Mukades sudah ada dikelas Murat, ia melihat Meryem mengantarkan Murat. Meryem sendiri pura-pura pergi.
Didalam kelas, Mukades bertanya kenapa bukan ayahnya yang mengantar, Murat cerita jika hari ini adalah ultah bibinya. Meryem sendiri kemudian balik dengan berkata jika Murat ketinggalkan bekalnya. sang guru terlihat merasa bersalah, ia menegur guru itu.
Mukades tampak kaget, ia berkata jika Meryem pasti sudah tahu dirinya ada didalam kelas. Meryem berkata jika Murat tidak memberitahu apapun kepadanya, ia menuggu Mukades diluar. ”baiklah, aku tidak takur bicara” kata Mukades.
Di restoran, Kerim dan Rahmi membantu membuka resto, mereka membersihkan restoran. Fatmagul berkata apa Kerim tidak kerja???, Kerim berkata jika ia akan direstoran hari ini, ”aku tidak akan meninggalkanmu sendirian hari ini “kata Kerim.
“karena kau pikir dia akan datang kesini”sahut Fatmagul.
“dia pasti ingat hari ulang tahunmu dan tidak akan melewatkan kesempatan itu. aku yakin” kata Kerim.
Ternyata memang benar, Mustafa sedang mencari hadiah untuk Fatmagul lewat laptopnya, Meltem sendiri sudah bersiap untuk pergi. ia tampak melihat ke sekeliling
Tapi sayang, Yasar tahu tentang dirinya. Yasar segera menelepon Munir dan berkata jika Meltem baru saja keluar dari apartemen Mustafa.
“waktumu akan tiba juga Mustafa, waktumu akan tiba”kata Munir pada dirinya sendiri.
Mukades keluar dari kelas, dan menemui Meryem yang sudah menunggunya Meryem berkata apakah Mukades tahu apa yang dilakukannya sekarang, bagaimana dia bisa bersama pria yang telah memukulinya dan mempermalukannya di depan umum?
Mukades berkata jika Meryem tidak akan bisa mengenalnya hanya karena telah hidup bersama selama berbulan bulan, aku sungguh kasihan kepadamu sahut Meryem.
Mukades berkata agar Meryem mengurus urusannya sendiri, ”kau wanita tidak bahagia. kau tidak dapat bahagia dengan membuat orang lain tidak bahagia, “kata Meryem. aku tidak menyangkalnya kta Mukades sambil tersenyum licik.
Kemudian pembicaraan beralih ke persidangan, .
“seandainya aku bisa mempengaruhimu, seandainya aku bisa meyakinkanmu untuk menghadiri sidang. tapi kau harus berpikir jika itu akan menjadi tiketmu untuk pulang kerumah. dengar semua terserah kepadamu mau membantu Fatmagul atau tidak. tapi untuk sekali dalam hidupmu, jika kau ingin melakukan hal yang benar, maka jangan lewatkan kesempatan ini demi Rahmi. lakukanlah, katakan kebenaran di persidangan, lakukanlah jika kau masih punya sedikit kebaikan dalam hatimu jangan meninggalkan nasib Fatmagul untuk kedua kalinay ditangan orang orang itu.hanya itu yang ingin aku katakan, pikirkan baik baik dan lakukan apa yang kau anggap benar”kata Meryem dan berlalu.
Selanjutnya : Cerita Fatmagul Episode 143
loading...
Cerita Fatmagul Episode 142 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Cerita Fatmagul Episode 142