Episode 108, Belahan Jiwa Kahraman - Di nightclub, Selim bicara dengan temannya, Canan mengajaknya untuk pulang tetapi Selim mengatakan untuk menunggu sebentar lagi. Teman wanita Selim mengajak Canan bicara hingga Canan marah dan berlalu ke toilet. Di toilet, Melec sedang membersihkan make upnya, ketika hendak keluar ia berpapasan dengan Canan dan Melec menanyakan tentang Selim, Canan cemburu.
Seorang pria menelpon Aysel mengatakan tentang Melec.
Polisi meminta keterangan dari Ny Sultan dan Muchigan di villa Kahraman. Setelah kepergian polisi, Ny Sultan menanyakan keberadaan Kahraman. Ny Sultan mengkhawatirkan Elif.
Canan dan Selim keluar dari nightclub. Canan masuk kemobil, teman pria Selim pamit pada Selim. Melec keluar dari nightclub dan bicara sebentar dengan Selim. Selim lalu masuk kemobil Canan dan mereka pergi. Melec menelpon seseorang, ia marah dan berkata tentang ibu dan kakaknya lalu berjalan pergi.
Di villa, Ny Sultan cs menunggu kabar tentang Elif. Celal mengajak Muchigan ke dapur untuk bicara. Di dapur, Celal mengatakan yang terjadi dan berpesan pada Muchigan untuk menyembunyikan dari Ny Sultan. Muchigan menangis lalu memeluk Celal.
Selim dan Canan ngobrol di mobil. Celal sedang menghidangkan teh di dapur, Muchigan masuk dan mereka membicarakan tentang Ny Sultan dan kabar dari Kahraman.
Pagi hari, Kahraman tidur di sebuah rumah. Kahraman bangun dengan bingung. Pejalan kaki tua yang menolongnya. Kahraman mencari HPnya. Istri tuan rumah menghidangkan sarapan untuk Kahraman. Istri org itu mengatakan sepanjang malam Kahraman mengigau nama Elif dan mendoakan Kahraman. Kahraman membeli HP jadul pria tua itu.
Maksut tetap berjaga. Elif bangun dari tidurnya. Maksut membuka kain penutup mulut Elif. Maksut menyuapi Elif makan tetapi Elif menolak. Elif berteriak pada Maksut. Elif membicarakan Kahraman hingga Maksut kehilangan kendali dan mencekik Elif hingga pingsan. Maksut terlihat panik.
Kahraman keluar dari rumah pria tua itu. Seseorg menelponnya tetapi di abaikan dan Kahraman membuang HPnya ke tanah. Telpon terus berbunyi, Ny Kymet yang menelponnya. Di rumah, semua org terlihat panik karena tidak ada kabar dari Kahraman. Ny kymet naik untuk bertanya pada Defne.
Di kamarnya, Defne berusaha menelpon Kahraman tetapi tidak ada tanggapan. Ia lalu menelpon Maksut tetapi sebelum tersambung, Ny Kymet masuk dan menanyakan kabar dari Kahraman. Ny Kymet juga membicarakan tentang Toprak, Defne beralasan.
Maksut tiba di suatu tempat, ia teringat saat mencekik Elif hingga pingsan.
Ny Sultan terus menangis, Celal berusaha menenangkannya. Muchigan menyuntikan obat pereda stress pada Ny Sultan. Kahraman menelpon Celal menggunakan no lain. Celal bicara di kamar, Celal mengatakan keadaan Ny Sultan.
Melec sedang berjalan di sebuah taman. Ia lalu mendengar ada seorg pria memanggil nama Melec, Melec pun senang tetapi ketika berbalik rupanya ada wanita lain yang bernama sama dengannya.
Selim sedang menikmati sarapannya di dapur sambil membaca koran. Aysel menemuinya dan mereka ngobrol akrab. Selim pun pamit kekantor.
Canan sedang memilih pakaian yang akan di kenakan. Sukran masuk dan menanyakan kelakuan putrinya yang kesulitan berdandan hanya untuk kekantor. Sukran langsung menuduh putrinya ingin menarik perhatian Selim.
Kahraman mendatangi sebuah daerah dan bertanya pada setiap org tentang Elif dengan menunjukan foto Elif.
Maksut keluar dari rumah dan menelpon Feisel tetapi tidak tersambung. Sedangkan di tempat lain, Feisel di tangkap polisi.
Defne sedang merapikan selimut putrinya. Maksut menelponnya, Defne keluar dari kamar tidur untuk bicara dengan Maksut. mereka saling memberi informasi dan merencanakan apa yang akan mereka lakukan. Setelah bicara dengan Defne, HP Maksut kehilangan sinyal, ia pun masuk kedalam rumah. Sedangkan Defne terus mengomel.
Yakub menikmati sarapannya di taman. Sukran menemuinya. Yakub mengatakan Kahraman telah melaporkan Maksut kepolisi.
Aysel sedang sibuk di dapur, Gulsum masuk dan mereka bicara saling goda.
Di kantor Yorukhan, Canan sedang memeriksa dokumen sambil memperhatikan Selim yang sibuk bekerja. Canan lalu membawa dokumen untuk Selim perisa, Selim bicara sesuatu dan Canan terlihat marah. Selim meneruskan pekerjaannya dan Canan kecewa tidak bisa menarik perhatian Selim.
Di dapur, Gulsum dan Aysel bicara sambil bekerja. Sukran masuk dan meminta sesuatu pada mereka. Sukran memperingatkan Aysel agar putranya untuk tidak mendekati Canan. Setelah kepergian Sukran, Gulsum bicara sesuatu.
Ikuti update Juragan Sinopsis setiap hari lewat Twitter di @Rujakdulit
Selanjutnya: Episode 108, Belahan Jiwa Kahraman
loading...
Episode 108, Belahan Jiwa Kahraman | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Episode 108, Belahan Jiwa Kahraman