Efsun & Bahar Episode 107, Minggu, 1 Mei 2016 - Sementara itu Efsun ke Attahan Holding. Ia rame dengan atasannya dan saat keluar ia berpapasan dengan Onur. Kemudian usai bicara dengan Onur ia pergi dan bertemu dengan Hulya dan Arda. Hulya dan Arda tidak menggubris Efsun karena mereka akan ada rapat penting. Karena Mehmet masih berada di dalam sel dan Ates belum ditemukan maka Hulya kini yang berada di pucuk pimpinan. Onur ternyata ada dalam bagian rapat. Dalam rapat tersebut Hulya mengubah kebijakan penting dalam perusahaan tanpa sepengetahuan Mehmet. Namun para anggota rapat tidak bisa menolak keputusan Hulya.
Polisi di bawah pimpinan Ismail masih mencari Ates dan belum diketahui apakah Ates masih hidup atau sudah meninggal. Hari itu dompet Ates ditemukan begitu juga cincin pertunangan Ates.
Setelah rapat, Hulya meninjau lokasi Yayasan bersama seorang pengacara. Sepertinya ia mau mengembalikan Yayasan ke proyek semula yaitu pembangunan hotel megah. Saat itu Medic melihat Hulya kemudian memanggilnya. Mereka pun adu mulut dan Hulya bilang bahwa dia saat ini adalah penguasa Attahan Holding.
Hulya kemudian masuk ke butik Hasret. Disana ada Bahar yang masih sangat sedih. Hulya bilang turut berduka dengan kabar Ates. Kemudian Hulya bilang ke Haset bahwa kalian harus segera mengemasi barang karena aku sekarang adalah pemilik tunggal saham Attahan. Dan aku akan mengembalikan proyek hotel. Bahar emosi karena ia yakin Ates masih hidup dan berhak atas keputusan perusahaan. Hulya pun pergi.
Fulya menemui suaminya di penjara. Ia sangat khawatir dengan Mehmet. Ia pun juga mengabarkan soal tindakan Hulya. Mehmet pun menjadi emosi.
Bahar mendapat telepon dari Ismail kalau ada barang-barang Ates yang ditemukan. Ia pun segera ke sana bersama Efsun. Lalu Ismail memberikan barang-barang itu. Bahar mengambilnya ia pun menangis. Efsun juga bersedih. Ia terus mendampingi Bahar dan melihatnya dari belakang.
Malamnya Efsun menemui Onur di sebuah restoran. Sepertinya atas jasa Onur Efsun mendapat uang dari perusahaan dan Efsun memberi Onur sedikit bagian.
Di rumah Attahan, Hulya berdebat dengan Fulya soal kebijakan perusahaan. Fulya menganggap bahwa status Mehmet belum final dan kabar Ates juga belum dipastikan meninggal. Jadi tidak etis jika Hulya sewenang-wenang. Hulya marah dan berkata aku adalah penerus tunggal keluarga Attahan.
Efsun ke rumah pondok dan bertemu dengan Nuran. Mereka di depan berbisik mengomongkan sesuatu. Kemudian bucela keluar. Bucela curiga dengan mereka. Bucela menyuruh semua masuk dan meminta tas yang dibawa Efsun. Di dalam, Ilyas dan Bahar sedang menunggu untuk makan malam. Raut wajah Bahar masih terlihat sedih. Telepon Bahar berbunyi dan itu berasal dari Ates. Semua orang bingung. Bahar pun ikut bingung. Mulanya Bahar enggan mengangkat namun akhirnya ia mengangkat namun tak bicara sepatah katapun. Sedangkan Nuran berdoa. Bahar bilang Ates sudah ditemukan. Bahar lalu bergegas ditemani Ilyas pergi ke RS. sedangkan Nuran dan Efsun di rumah.
Bucela ke bengkel Salih. Saat itu Salih sedang memarahi anak buahnya yang memotong rim mobil Ates. Bucela akhirnya tahu bahwa kecelakaan Ates disebabkan oleh Salih. Kemudian Bucela memberi uang yang Salih minta. Namun karena Salih terlalu busuk sifatnya Bucela pun memberikan uang itu dengan menyebarkannya.
Efsun dan Nuran akan menyusul bahar. Tiba-tiba ia diteriaki oleh Hulya. Kemudian semua keluarga mendatangi Efsun. Efsun telah ketahuan mencuri uang perusahaan bersama Onur.
Bahar tiba di RS. Ia pun diberitahu kamar ruangan Ates. Ates mengalami koma. Jantung Bahar berdebar saat itu. Ismail juga menemami Bahar. Kemudian saat pintu dibuka, Bahar melihat Ates terbaring, ia langsung mendatangi Ates. Ates dalam kondisi kritis dan hanya keajaiban yang bisa membuatnya hidup kembali.
Di halaman rumah Attahan, perdebatan terus terjadi hingga kemudian Bucela datang dan membela Efsun dan Nuran. Bucela berdebat dengan Hulya hingga Bucela mau menampar Hulya. Kemudian Arda mau menghajar Efsun. Namun kubu masing-masing akhirnya bisa menahan diri dan semua masuk rumah masing-masing.
Polisi di bawah pimpinan Ismail masih mencari Ates dan belum diketahui apakah Ates masih hidup atau sudah meninggal. Hari itu dompet Ates ditemukan begitu juga cincin pertunangan Ates.
Setelah rapat, Hulya meninjau lokasi Yayasan bersama seorang pengacara. Sepertinya ia mau mengembalikan Yayasan ke proyek semula yaitu pembangunan hotel megah. Saat itu Medic melihat Hulya kemudian memanggilnya. Mereka pun adu mulut dan Hulya bilang bahwa dia saat ini adalah penguasa Attahan Holding.
Hulya kemudian masuk ke butik Hasret. Disana ada Bahar yang masih sangat sedih. Hulya bilang turut berduka dengan kabar Ates. Kemudian Hulya bilang ke Haset bahwa kalian harus segera mengemasi barang karena aku sekarang adalah pemilik tunggal saham Attahan. Dan aku akan mengembalikan proyek hotel. Bahar emosi karena ia yakin Ates masih hidup dan berhak atas keputusan perusahaan. Hulya pun pergi.
 |
| Efsun & Bahar Episode 107, Minggu, 1 Mei 2016 |
Bahar mendapat telepon dari Ismail kalau ada barang-barang Ates yang ditemukan. Ia pun segera ke sana bersama Efsun. Lalu Ismail memberikan barang-barang itu. Bahar mengambilnya ia pun menangis. Efsun juga bersedih. Ia terus mendampingi Bahar dan melihatnya dari belakang.
Malamnya Efsun menemui Onur di sebuah restoran. Sepertinya atas jasa Onur Efsun mendapat uang dari perusahaan dan Efsun memberi Onur sedikit bagian.
Di rumah Attahan, Hulya berdebat dengan Fulya soal kebijakan perusahaan. Fulya menganggap bahwa status Mehmet belum final dan kabar Ates juga belum dipastikan meninggal. Jadi tidak etis jika Hulya sewenang-wenang. Hulya marah dan berkata aku adalah penerus tunggal keluarga Attahan.
Efsun ke rumah pondok dan bertemu dengan Nuran. Mereka di depan berbisik mengomongkan sesuatu. Kemudian bucela keluar. Bucela curiga dengan mereka. Bucela menyuruh semua masuk dan meminta tas yang dibawa Efsun. Di dalam, Ilyas dan Bahar sedang menunggu untuk makan malam. Raut wajah Bahar masih terlihat sedih. Telepon Bahar berbunyi dan itu berasal dari Ates. Semua orang bingung. Bahar pun ikut bingung. Mulanya Bahar enggan mengangkat namun akhirnya ia mengangkat namun tak bicara sepatah katapun. Sedangkan Nuran berdoa. Bahar bilang Ates sudah ditemukan. Bahar lalu bergegas ditemani Ilyas pergi ke RS. sedangkan Nuran dan Efsun di rumah.
Bucela ke bengkel Salih. Saat itu Salih sedang memarahi anak buahnya yang memotong rim mobil Ates. Bucela akhirnya tahu bahwa kecelakaan Ates disebabkan oleh Salih. Kemudian Bucela memberi uang yang Salih minta. Namun karena Salih terlalu busuk sifatnya Bucela pun memberikan uang itu dengan menyebarkannya.
Efsun dan Nuran akan menyusul bahar. Tiba-tiba ia diteriaki oleh Hulya. Kemudian semua keluarga mendatangi Efsun. Efsun telah ketahuan mencuri uang perusahaan bersama Onur.
Bahar tiba di RS. Ia pun diberitahu kamar ruangan Ates. Ates mengalami koma. Jantung Bahar berdebar saat itu. Ismail juga menemami Bahar. Kemudian saat pintu dibuka, Bahar melihat Ates terbaring, ia langsung mendatangi Ates. Ates dalam kondisi kritis dan hanya keajaiban yang bisa membuatnya hidup kembali.
Di halaman rumah Attahan, perdebatan terus terjadi hingga kemudian Bucela datang dan membela Efsun dan Nuran. Bucela berdebat dengan Hulya hingga Bucela mau menampar Hulya. Kemudian Arda mau menghajar Efsun. Namun kubu masing-masing akhirnya bisa menahan diri dan semua masuk rumah masing-masing.
Selanjutnya : Efsun & Bahar Episode 108, Senin, 2 Mei 2016
loading...
Efsun & Bahar Episode 107, Minggu, 1 Mei 2016 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Efsun & Bahar Episode 107, Minggu, 1 Mei 2016