Efsun dan Bahar Episode 102, Selasa, 26 April 2016 kali ini diawali di kantor polisi, Efsun, Nuran, Hasret dan Ilyas sudah boleh keluar dari ruang kaca. Efsun malah berdebat dengan Nuran. Kemudian Efsun menemui Hasret dan sok kaget bilang ke Hasret bagaimana ayah bisa melalukan ini. Kemudian Ismail mendatangi Efsun. Setelah itu semua boleh pulang. Hasret pun ijin pergi duluan.
Di rumah Attahan, Hulya marah-marah pada bagian keamanan rumah kenapa ini semua bisa terjadi. Sementara itu ada tukang kunci yang membetulkan kunci. Bahar dan Fulya sudah sampai di sana. Tak lama Bahar dikabari oleh Ates kalau Esma sudah ditemukan dan sekarang mereka sedang berada di kantor polisi. Bahar dan Fulya sangat lega sekali.
Efsun dan Nuran sudah sampai ke Gilincik. Meski Nuran marah-marah, dia tetap saja tidak bisa membenci Efsun. Saat mereka mau sampai, tiba-tiba Bucela pergi dengan terburu-buru. Efsun memanggilnya. Namun Bucela tidak mendengarkannya. Guleser bilang tadi ada telepon lalu Bucela keburu-buru pergi.
Efsun dan Nuran tidak jadi masuk rumah dan mereka mengikuti Bucela secara diam-diam. Di jalan, Bucela kemudian naik bus. Efsun dan Nuran bingung. Mereka mencari taksi. Namun taksi tidak mau berhenti. Lalu mereka akhirnya mendapat bus juga.
Mehmet dan Ates kemudian membawa Esma ke panti. Pengurus panti berterima kasih pada Mehmet dan Ates. Setelah bersalaman Ates dan Mehmet pun pergi.
Kembali ke bus. Bus Efsun dan Nuran berada di belakang bus yang ditumpangi Bucela. Efsun di dalam ceweret hingga membuat sopir kesal. Lalu mereka melihat Bucela turun dan Efsun langsung bilang ke sopir untuk menurunkan mereka. Dan ternyata Bucela bertemu dengan lelaki yang diinterogasi oleh Ismail tadi namanya Salih.
Dan ternyata Salih sudah berhasil memindahkan jasad Yusuf saat semua orang tidak ada. Bucela melakukan ini semua agar Ilyas tidak dipenjara. Bucela sangat sayang kepada adiknya. Dan ternyata Salih senang pada Bucela. Ia rela menunggu Bucela selama ini. Salih juga memegang tangan Bucela saat itu.
Efsun dan Nuran kaget mereka pun bersembunyi sambil terus mengamati Bucela dengan Salih. Setelah itu Bucela pun pergi.
Di kantor polisi datanglah Guleser atas panggilan Ismail. Guleser ditanyai tentang keterlibatan Mehmet Emir Attahan dengan tuan Yusuf. Kemudian soal osman yang tak lain adalah suami Guleser yang berniat menghabisi Mehmet. Guleser pun mengatakan apa yang ia tahu soal Mehmet dan Usman lalu Guleser boleh pulang.
Sementara itu di rumah besar, Mehmet pulang bersama Ates. Di rumah ada Fulya dan Bahar. Kemudian Mehmet mendapat telepon dari Hasret sementara Fulya mengantar Bahar dan Ates ke depan.
Kemudian Efsun dan Nuran sudah kembali ke rumah. Tak lama kemudian Bucela pulang. Nuran langsung marah-marah pada Bucela. Ilyas menyuruh istrinya tenang dulu. Efun pun ikut-ikutan menyulut emosi Nuran. Nuran pun ceriwis menghakimi Bucela terhadap apa yang sudah dilakukan Bucela dengan Salih. Persekongkolan apa lagi ini? ujar Nuran. Ilyas kemudian bertanya apakah benar kamu yang menyuruh Salih bersaksi di kantor polisi. Bucela pun menjawab benar. Dan pertarungan Bucela pun semakin sengit. Efsun hanya bisa memegangi kepalanya.
Mehmet mendatangi butik Hasret. Mereka kemudian berbincang sambil jalan-jalan di daerah Yayasan. Hasret sendiri tampak sedih saat itu ketika berbincang dengan Mehmet. Usai perbincangan Hasret pun kembali ke butik kemudian Mehmet menelepon kantor polisi dan bicara dengan Ismail. Sepertinya Mehmet emosi pada Ismail.
Sakine datang di Gilincik. Kemudian Sakine bersama Nuran dan Efsun ngobrol di luar membicarakan masalah yang terjadi. Sakine kemudian melihat galian makam Yusuf yang sudah digali oleh polisi dengan buldoser. Tak lama kemudian Guleser pulang dengan wajah sedih dan menangis. Ia bilang ia baru saja ke kantor polisi dan Ismail menanyainya soal Osman dan tuan Yusuf. Nuran marah-marah namun Efsun malah membela Ismail dan itu membuat Nuran emosi. Lalu Efsun keburu pergi sebelum Nuran melemparnya dengan batu.
Malam harinya Muge berkencan dengan Bens. Sekali lagi Bens mau memanfaatkan Muge. Mereka berkencan naik mobil. Di mobil, Bens membelai rambut Muge. Kemudian mereka sampai ke sebuah restoran. Baru saja turun, Hulya menelepon Muge. Muge pun bilang ia sedang bersama Bens. Hulya percaya karena mengira Bens orang yang baik.
Usai bicara dengan Bens. Efsun datang. Dan Hulya sengaja mencari masalah lagi dengan Efsun. Ia bilang soal Bahar dan Ates yang semakin mesra. Efsun sebenarnya malas adu mulut lagi dengan Hulya. ia pun masuk kamar. Ia mau pergi bersama Fulya dan Mehmet untuk makan malam.
Di Gilincik Bahar datang di saat Bucela, Ilyas dan Nuran ngobrol di ruang tamu. Bahar Cuma sebentar ia hanya ingin tahu kabar orang tuanya. Setelah mendapat telepon dari Ates, Bahar pun ijin pulang. Saat itu Bahar dan Ates mau ke restoran memenuhi undangan Mehmet.
Di restoran, Efsun, Fulya dan Mehmet makan malam bersama. Lalu datanglah Ates bersama Bahar. Saat makan malam itu suasana malah kacau karena Efsun emosi dengan Mehmet. Bahar mencoba menenangkan Efsun. Kemudian Mehmet menyuruh Efsun tenang.
Saat itu Salih berada di luar restoran mencari Mehmet. Ia dicegah oleh keamanan. Salih bilang kepada keamanan bahwa ia mau bertemu Mehmet. Setelah mendapat ijin, akhirnya Salih masuk dan berbincang dengan Mehmet. Salih saat itu menuduh Mehmet yang menghabisi Yusuf dan membuat Mehmet emosi lalu mengusir Salih. Mehmet pun berdiri untuk berjaga-jaga. Lalu Salih pun kemudian pergi dari restoran.
Itulah tadi cerita Efsun dan Bahar Episode 102, Selasa, 26 April 2016. Ikuti cerita selanjutnya hanya di Juragan Sinopsis.
Di rumah Attahan, Hulya marah-marah pada bagian keamanan rumah kenapa ini semua bisa terjadi. Sementara itu ada tukang kunci yang membetulkan kunci. Bahar dan Fulya sudah sampai di sana. Tak lama Bahar dikabari oleh Ates kalau Esma sudah ditemukan dan sekarang mereka sedang berada di kantor polisi. Bahar dan Fulya sangat lega sekali.
Efsun dan Nuran sudah sampai ke Gilincik. Meski Nuran marah-marah, dia tetap saja tidak bisa membenci Efsun. Saat mereka mau sampai, tiba-tiba Bucela pergi dengan terburu-buru. Efsun memanggilnya. Namun Bucela tidak mendengarkannya. Guleser bilang tadi ada telepon lalu Bucela keburu-buru pergi.
Efsun dan Nuran tidak jadi masuk rumah dan mereka mengikuti Bucela secara diam-diam. Di jalan, Bucela kemudian naik bus. Efsun dan Nuran bingung. Mereka mencari taksi. Namun taksi tidak mau berhenti. Lalu mereka akhirnya mendapat bus juga.
Efsun dan Bahar Episode 102, Selasa, 26 April 2016 |
Kembali ke bus. Bus Efsun dan Nuran berada di belakang bus yang ditumpangi Bucela. Efsun di dalam ceweret hingga membuat sopir kesal. Lalu mereka melihat Bucela turun dan Efsun langsung bilang ke sopir untuk menurunkan mereka. Dan ternyata Bucela bertemu dengan lelaki yang diinterogasi oleh Ismail tadi namanya Salih.
Dan ternyata Salih sudah berhasil memindahkan jasad Yusuf saat semua orang tidak ada. Bucela melakukan ini semua agar Ilyas tidak dipenjara. Bucela sangat sayang kepada adiknya. Dan ternyata Salih senang pada Bucela. Ia rela menunggu Bucela selama ini. Salih juga memegang tangan Bucela saat itu.
Efsun dan Nuran kaget mereka pun bersembunyi sambil terus mengamati Bucela dengan Salih. Setelah itu Bucela pun pergi.
Di kantor polisi datanglah Guleser atas panggilan Ismail. Guleser ditanyai tentang keterlibatan Mehmet Emir Attahan dengan tuan Yusuf. Kemudian soal osman yang tak lain adalah suami Guleser yang berniat menghabisi Mehmet. Guleser pun mengatakan apa yang ia tahu soal Mehmet dan Usman lalu Guleser boleh pulang.
Sementara itu di rumah besar, Mehmet pulang bersama Ates. Di rumah ada Fulya dan Bahar. Kemudian Mehmet mendapat telepon dari Hasret sementara Fulya mengantar Bahar dan Ates ke depan.
Kemudian Efsun dan Nuran sudah kembali ke rumah. Tak lama kemudian Bucela pulang. Nuran langsung marah-marah pada Bucela. Ilyas menyuruh istrinya tenang dulu. Efun pun ikut-ikutan menyulut emosi Nuran. Nuran pun ceriwis menghakimi Bucela terhadap apa yang sudah dilakukan Bucela dengan Salih. Persekongkolan apa lagi ini? ujar Nuran. Ilyas kemudian bertanya apakah benar kamu yang menyuruh Salih bersaksi di kantor polisi. Bucela pun menjawab benar. Dan pertarungan Bucela pun semakin sengit. Efsun hanya bisa memegangi kepalanya.
Mehmet mendatangi butik Hasret. Mereka kemudian berbincang sambil jalan-jalan di daerah Yayasan. Hasret sendiri tampak sedih saat itu ketika berbincang dengan Mehmet. Usai perbincangan Hasret pun kembali ke butik kemudian Mehmet menelepon kantor polisi dan bicara dengan Ismail. Sepertinya Mehmet emosi pada Ismail.
Sakine datang di Gilincik. Kemudian Sakine bersama Nuran dan Efsun ngobrol di luar membicarakan masalah yang terjadi. Sakine kemudian melihat galian makam Yusuf yang sudah digali oleh polisi dengan buldoser. Tak lama kemudian Guleser pulang dengan wajah sedih dan menangis. Ia bilang ia baru saja ke kantor polisi dan Ismail menanyainya soal Osman dan tuan Yusuf. Nuran marah-marah namun Efsun malah membela Ismail dan itu membuat Nuran emosi. Lalu Efsun keburu pergi sebelum Nuran melemparnya dengan batu.
Malam harinya Muge berkencan dengan Bens. Sekali lagi Bens mau memanfaatkan Muge. Mereka berkencan naik mobil. Di mobil, Bens membelai rambut Muge. Kemudian mereka sampai ke sebuah restoran. Baru saja turun, Hulya menelepon Muge. Muge pun bilang ia sedang bersama Bens. Hulya percaya karena mengira Bens orang yang baik.
Usai bicara dengan Bens. Efsun datang. Dan Hulya sengaja mencari masalah lagi dengan Efsun. Ia bilang soal Bahar dan Ates yang semakin mesra. Efsun sebenarnya malas adu mulut lagi dengan Hulya. ia pun masuk kamar. Ia mau pergi bersama Fulya dan Mehmet untuk makan malam.
Di Gilincik Bahar datang di saat Bucela, Ilyas dan Nuran ngobrol di ruang tamu. Bahar Cuma sebentar ia hanya ingin tahu kabar orang tuanya. Setelah mendapat telepon dari Ates, Bahar pun ijin pulang. Saat itu Bahar dan Ates mau ke restoran memenuhi undangan Mehmet.
Di restoran, Efsun, Fulya dan Mehmet makan malam bersama. Lalu datanglah Ates bersama Bahar. Saat makan malam itu suasana malah kacau karena Efsun emosi dengan Mehmet. Bahar mencoba menenangkan Efsun. Kemudian Mehmet menyuruh Efsun tenang.
Saat itu Salih berada di luar restoran mencari Mehmet. Ia dicegah oleh keamanan. Salih bilang kepada keamanan bahwa ia mau bertemu Mehmet. Setelah mendapat ijin, akhirnya Salih masuk dan berbincang dengan Mehmet. Salih saat itu menuduh Mehmet yang menghabisi Yusuf dan membuat Mehmet emosi lalu mengusir Salih. Mehmet pun berdiri untuk berjaga-jaga. Lalu Salih pun kemudian pergi dari restoran.
Itulah tadi cerita Efsun dan Bahar Episode 102, Selasa, 26 April 2016. Ikuti cerita selanjutnya hanya di Juragan Sinopsis.
Selanjutnya : Efsun dan Bahar Episode 103, Rabu, 27 April 2016
loading...
Efsun dan Bahar Episode 102, Selasa, 26 April 2016 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Efsun dan Bahar Episode 102, Selasa, 26 April 2016