Efsun & Bahar Episode 109, Selasa, 3 Mei 2016 - Saat Ates sadar, Bahar ada disampingnya. Ia memanggil manggil Bahar. Bahar kaget juga senang melihat Ates sadar. Bahar langsung berlari memanggil. Kemudian Ates diperiksa dan dokter berkata mukjizat sudah datang Ates berhasil melewati masa sulitnya. Lalu Bahar pun keluar memberi kabar baik ini pada ibu dan ayahnya. Bahar memeluk semua keluarga dengan senang. Ada juga mehme emir disitu. Mehmet kemudian mendekati Bahar dan memberi selamat kepada Bahar. Setelah itu Bahar kembali menemui Ates.Di dalam Bahar pun bicara dengan Ates. Ia sangat senang dan mencium tangan Ates sedangkan Ates membelai wajah Bahar.
Ates sudah sadar dan Mehmet pun kembali ke rumah. Di semua keluarga sudah berkumpul di ruang makan. Mehmet langsung marah besar pada Hulya. Nyonya Edibe membela Hulya. Akhirnya untuk mengalihkan marah Mehmet Hulya bilang soal penggelapan uang perusahaan oleh Efsun dan Onur.
Mehmet kaget dan menanyai Efsun. Mulanya Efsun diam kemudian ia bicara dengan beribu alasan sehingga ia kelihatan tidak bersalah. Semua ia lakukan untuk Ates katanya. Lalu debat sengit terjadi antara Hulya dengan Efsun. Efsun pun membela dirinya dengan menyerang Hulya hingga kemudian Hulya pun memilih pergi dari meja makan.
Kemudian di RS. Bahar bicara dengan dokter tentang kondisi Ates. Namun saat Bahar bicara dengan dokter datanglah Salih ke RS. Ia bertanya ke perawat dimana kamar Ates Kerman. Setelah tahu Salih segera masuk ke ruangan Ates. Tidak ada orang di sana cuma Ates saja. Ates saat itu masih tertidur. Salih bicara dengan Ates dengan lagak sok menang. Ia sempat melihat infus Ates. Kemudian Salih pun keluar.
Di saat yang sama saat Salih keluar dari ruangan Ates, Bahar juga sedang berjalan menuju kamar Ates. Ia berpapasan dengan Salih. Salih mengatakan sesuatu. "sana lihat kekasihmu yang kau sayangi itu" sambil tersenyum dan langsung pergi. Bahar takut ada apa-apa dengan kekasihnya itu. Ia pun langsung berlari menuju kamar Ates dengan rasa khawatir.
Bahar masuk ke kamar Ates dengan khawatir dia memanggil Ates. Untunglah Ates ternyata tidak apa-apa. Ates bangun dan bilang ada apa Bahar. Bahar pun lega.
Di rumah. Fulya menyiapkan hidangan khusus untuk Mehmet untuk mereka berdua. Hubungan suami istri ini pun kembali membaik. Menikmati malam itu dengan romantis.
Dan beberapa hari kemudian akhirnya Ates sudah diijinkan pulang. Ates di rumahnya dirawat oleh Bahar dan dibantu Nuran. Kemudian datanglah Hasret membawakan makanan buatan sendiri. Bahar senang dengan kedatangan Hasret.
Efsun datang ke rumah pondok. Yang membukakan pintu adalah Bucela. Apa aku bisa bertemu dengan ibuku? Tanya Efsun. Bucela pun bilang kalau Nuran sedang di rumah Ates. Tak lama Mehmet mau berangkat kerja. Ia berhenti di depan pondok rumah. Ia pun mengajak Efsun berangkat bareng. Lalu Efsun pergi bersama ayah palsunya itu.
Di rumah Ates. Hasret dan Bahar berbincang-bincang sambil menikmati makanan buatan Hasret. Tak lama Ates keluar dengan jas ia mau pergi. Bahar melarang Ates ia tak mau terjadi apa-apa lagi dengan kekasihnya itu apalagi Ates baru saja sembuh. Namun akhirnya Bahar mengijinkan.
Ternyata Ates mencari Salih. Sampai di bengkel Ates langsung mencengkeram kerah baju Salih. Ia mengancam Salih karena ia bertindak tidak sportif. Ates akan mencari bukti untuk memenjarakan Salih. Lalu Ates pun pergi.
Sementara itu Efsun dan Mehmet sampai di kantor kemudian mereka rapat di mana ada Hulya dan Arda serta beberapa tamu penting lain. Onur masuk dan Efsun memperkenalkan Onur. Hulya tampak emosi saat itu. Kemudian Mehmet ijin pergi dahulu. Dan kesempatan ini digunakan Efsun untuk sengaja membuat panas Hulya sampai kemudian Hulya mengambil botol dan mau memukul Efsun. Efsun dan Onur pun langsung berlari menyelamatkan diri. Sementara Hulya ditahan oleh orang-orang agar dia tenang.
Setelah Ates dari bengkel, Salih ke Yayasan. Dan semua orang Yayasan menyambut kedatangan Ates kembali bersama Medic dan mengucapkan selamat. Bahar juga berada di situ. Tak lama kemudian Mehmet pun datang dan juga mengucapkan selamat. Kemudian mereka berjanji akan menyelamatkan Yayasan. Dan semua orang bertepuk tangan.
Efsun ke rumah pondok. Di sana Nuran sudah kembali lalu datanglah Sakine mengetuk pintu. Sakine bilang kalau Cecil mengirim surat dan Cecil bilang kalau ia akan menikah dengan Asin. Ia juga mengirim uang yang banyak pada Sakine. Sakine memperlihatkan uang itu pada Nuran dan Efsun. Tak lama Efsun pun kemudian pergi ke rumah besar.
Sementara itu, Hulya sudah sampai ke rumah dengan marah-marah dan mengadu pada ibunya bahwa Mehmet menempatkan Efsun dalam rapat menggantikan dirinya. Hulya tidak terima ia kemudian malah menuduh Fulya yang memanas-manasi Mehmet.
Beyza datang. Ia membawa surat dan setelah membaca surat itu Hulya menangis sedih sekali karena dalam surat itu Asin mau menceraikannya. Hulya langsung langsung marah-marah sendiri. Arda melihat ibunya marah dan segera turun. Kemudian Muge juga menenangkan ibunya.
Sementara itu di rumah, Hasret sedang merajut. Ia tidak mau kembali ke Yayasan karena ia terlanjur sakit hati dengan Hulya. Datanglah Mehmet membujuk agar Hasret kembali. Hasret sendiri kemudian tersenyum namun ia sudah membuat keputusan tidak akan kembali lagi.
Sakine dan Nuran ke rumah besar. Sakine lalu memberikan uang dari Cecil pada Hulya. Sakine bilang uang ini milikmu terserah mau kau apakan karena ini dari suamimu. Dan Sakine pun menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mencuri. Lalu Sakine dan Nuran pergi.
Hulya marah dan langsung menghamburkan uang itu. Di saat yang sama datanglah Mehmet. Mehmet menenangkan adiknya. Hulya bilang kalau Asin mau menceraikannya. Mehmet pun kemudian berhasil membujuk Hulya untuk ke kamarnya.
Malam itu Hasret datang ke rumah besar Mehmet. Ia hanya melihatnya karena ia berbelok masuk rumah pondok. Ia mau menemui Efsun. Efsun kemudian menyuruhnya masuk. Hasret sendiri berwajah sedih. Di dalam ada Masi dan Sakine. Hasret bilang ke semua orang kalau ia akan kembali ke kampungnya karena itu ia pamit mengucap selamat tinggal.
Tak lama Bahar datang dan tahu kalau Hasret mau pergi. Ia sangat sedih sekali. Ia pun berpelukan dengan Hasret dan menangis. Lalu saat Hasret pergi Bahar mengejarnya. Mereka pun diluar berpelukan sambil menangis. Sementara Efsun hanya melihat dari jendela rumah bersama keluarga lain.
Paginya Efsun pun bilang pada ayahnya bahwa Hasret akan pergi pagi ini. Kemudian Efsun dan Mehmet pun turut mengantarkan kepergian Hasret tentu saja setelah mendapat ijin dari Fulya. Dan berkumpullah mereka di terminal. Bahar dan Ates juga Rafika serta Bucela. Mehmet saat itu minta ijin untuk mencium kening Hasret untuk terakhir kalinya. Hasret pun mengijinkan. Hasret memeluk Bahar dan Efsun dan kemudian ia naik ke bus. Kemudian bus itu pun berangkat. Semua orang menangis saat itu karena mereka harus berpisah dengan Hasret. Begitu juga Hasret terus menangis di dalam bus.
Di saat yang sama Salih datang ke rumah pondok. Di rumah ada Nuran dan Ilyas. Nuran enggan menanggapi Salih dan menutup pintu. Namun Salih terus bicara dari luar sehingga Nuran membukakan pintu kembali dan menyuruh Salih masuk.
Sementara itu Hulya mengunci pintu di kamarnya. Di dalam ia memakai lipstik yang belepotan. Ia sepertinya menjadi gila setelah diceraikan Asin bahkan ia mencabuti rambutnya sendiri. Muge menggedor pintu namun tak digubris. Ia kemudian memanggil kakaknya. Mehmet dan Efsun juga baru saja pulang dan langsung ke atas. Mehmet kemudian mendobrak pintu dan melihat Hulya dalam kondisi yang mengenaskan setengah gila.
Mehmet menyuruh semua tenang dan kemudian mendekati adiknya itu. Ia mencium kening adiknya agar Hulya sedikit tenang. Ia terus berbicara kepada Hulya. Mehmet pun kemudian menggendong Hulya yang selengekan. Di bawah, nyonya Edibe dan Fulya melihat Hulya gila. Hulya terus berdada-dada ria pada mereka.
Sementara itu Bahar Ates dan bucel juga sudah sampai ke rumah pondok. Mereka masuk ke rumah dan dihadang Nuran. Nuran mengkode Bucela kalau ada Salih di rumah. Namun tiba-tiba Salih bicara. Dan Ates mendengar suara Salih dia pun segera masuk menemui Salih. Bahar sendiri juga kaget ada Salih. Kemudian Ates menanyakan kepada Nuran kenapa ada Salih di sini. Nuran diam dan Ates bertanya pada Ilyas.
Ates marah-marah kepada semuanya ada apa ini? Apa yang kalian rahasiakan di sini. Ates hendak menghajar Salih. Kemudian Salih mengatakan semuanya. Efsun pun juga datang. Saat itu Salih bilang mau mencari Bucela.
Ates sudah sadar dan Mehmet pun kembali ke rumah. Di semua keluarga sudah berkumpul di ruang makan. Mehmet langsung marah besar pada Hulya. Nyonya Edibe membela Hulya. Akhirnya untuk mengalihkan marah Mehmet Hulya bilang soal penggelapan uang perusahaan oleh Efsun dan Onur.
Mehmet kaget dan menanyai Efsun. Mulanya Efsun diam kemudian ia bicara dengan beribu alasan sehingga ia kelihatan tidak bersalah. Semua ia lakukan untuk Ates katanya. Lalu debat sengit terjadi antara Hulya dengan Efsun. Efsun pun membela dirinya dengan menyerang Hulya hingga kemudian Hulya pun memilih pergi dari meja makan.
Kemudian di RS. Bahar bicara dengan dokter tentang kondisi Ates. Namun saat Bahar bicara dengan dokter datanglah Salih ke RS. Ia bertanya ke perawat dimana kamar Ates Kerman. Setelah tahu Salih segera masuk ke ruangan Ates. Tidak ada orang di sana cuma Ates saja. Ates saat itu masih tertidur. Salih bicara dengan Ates dengan lagak sok menang. Ia sempat melihat infus Ates. Kemudian Salih pun keluar.
Efsun & Bahar Episode 109, Selasa, 3 Mei 2016 |
Bahar masuk ke kamar Ates dengan khawatir dia memanggil Ates. Untunglah Ates ternyata tidak apa-apa. Ates bangun dan bilang ada apa Bahar. Bahar pun lega.
Di rumah. Fulya menyiapkan hidangan khusus untuk Mehmet untuk mereka berdua. Hubungan suami istri ini pun kembali membaik. Menikmati malam itu dengan romantis.
Dan beberapa hari kemudian akhirnya Ates sudah diijinkan pulang. Ates di rumahnya dirawat oleh Bahar dan dibantu Nuran. Kemudian datanglah Hasret membawakan makanan buatan sendiri. Bahar senang dengan kedatangan Hasret.
Efsun datang ke rumah pondok. Yang membukakan pintu adalah Bucela. Apa aku bisa bertemu dengan ibuku? Tanya Efsun. Bucela pun bilang kalau Nuran sedang di rumah Ates. Tak lama Mehmet mau berangkat kerja. Ia berhenti di depan pondok rumah. Ia pun mengajak Efsun berangkat bareng. Lalu Efsun pergi bersama ayah palsunya itu.
Di rumah Ates. Hasret dan Bahar berbincang-bincang sambil menikmati makanan buatan Hasret. Tak lama Ates keluar dengan jas ia mau pergi. Bahar melarang Ates ia tak mau terjadi apa-apa lagi dengan kekasihnya itu apalagi Ates baru saja sembuh. Namun akhirnya Bahar mengijinkan.
Ternyata Ates mencari Salih. Sampai di bengkel Ates langsung mencengkeram kerah baju Salih. Ia mengancam Salih karena ia bertindak tidak sportif. Ates akan mencari bukti untuk memenjarakan Salih. Lalu Ates pun pergi.
Sementara itu Efsun dan Mehmet sampai di kantor kemudian mereka rapat di mana ada Hulya dan Arda serta beberapa tamu penting lain. Onur masuk dan Efsun memperkenalkan Onur. Hulya tampak emosi saat itu. Kemudian Mehmet ijin pergi dahulu. Dan kesempatan ini digunakan Efsun untuk sengaja membuat panas Hulya sampai kemudian Hulya mengambil botol dan mau memukul Efsun. Efsun dan Onur pun langsung berlari menyelamatkan diri. Sementara Hulya ditahan oleh orang-orang agar dia tenang.
Setelah Ates dari bengkel, Salih ke Yayasan. Dan semua orang Yayasan menyambut kedatangan Ates kembali bersama Medic dan mengucapkan selamat. Bahar juga berada di situ. Tak lama kemudian Mehmet pun datang dan juga mengucapkan selamat. Kemudian mereka berjanji akan menyelamatkan Yayasan. Dan semua orang bertepuk tangan.
Efsun ke rumah pondok. Di sana Nuran sudah kembali lalu datanglah Sakine mengetuk pintu. Sakine bilang kalau Cecil mengirim surat dan Cecil bilang kalau ia akan menikah dengan Asin. Ia juga mengirim uang yang banyak pada Sakine. Sakine memperlihatkan uang itu pada Nuran dan Efsun. Tak lama Efsun pun kemudian pergi ke rumah besar.
Sementara itu, Hulya sudah sampai ke rumah dengan marah-marah dan mengadu pada ibunya bahwa Mehmet menempatkan Efsun dalam rapat menggantikan dirinya. Hulya tidak terima ia kemudian malah menuduh Fulya yang memanas-manasi Mehmet.
Beyza datang. Ia membawa surat dan setelah membaca surat itu Hulya menangis sedih sekali karena dalam surat itu Asin mau menceraikannya. Hulya langsung langsung marah-marah sendiri. Arda melihat ibunya marah dan segera turun. Kemudian Muge juga menenangkan ibunya.
Sementara itu di rumah, Hasret sedang merajut. Ia tidak mau kembali ke Yayasan karena ia terlanjur sakit hati dengan Hulya. Datanglah Mehmet membujuk agar Hasret kembali. Hasret sendiri kemudian tersenyum namun ia sudah membuat keputusan tidak akan kembali lagi.
Sakine dan Nuran ke rumah besar. Sakine lalu memberikan uang dari Cecil pada Hulya. Sakine bilang uang ini milikmu terserah mau kau apakan karena ini dari suamimu. Dan Sakine pun menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mencuri. Lalu Sakine dan Nuran pergi.
Hulya marah dan langsung menghamburkan uang itu. Di saat yang sama datanglah Mehmet. Mehmet menenangkan adiknya. Hulya bilang kalau Asin mau menceraikannya. Mehmet pun kemudian berhasil membujuk Hulya untuk ke kamarnya.
Malam itu Hasret datang ke rumah besar Mehmet. Ia hanya melihatnya karena ia berbelok masuk rumah pondok. Ia mau menemui Efsun. Efsun kemudian menyuruhnya masuk. Hasret sendiri berwajah sedih. Di dalam ada Masi dan Sakine. Hasret bilang ke semua orang kalau ia akan kembali ke kampungnya karena itu ia pamit mengucap selamat tinggal.
Tak lama Bahar datang dan tahu kalau Hasret mau pergi. Ia sangat sedih sekali. Ia pun berpelukan dengan Hasret dan menangis. Lalu saat Hasret pergi Bahar mengejarnya. Mereka pun diluar berpelukan sambil menangis. Sementara Efsun hanya melihat dari jendela rumah bersama keluarga lain.
Paginya Efsun pun bilang pada ayahnya bahwa Hasret akan pergi pagi ini. Kemudian Efsun dan Mehmet pun turut mengantarkan kepergian Hasret tentu saja setelah mendapat ijin dari Fulya. Dan berkumpullah mereka di terminal. Bahar dan Ates juga Rafika serta Bucela. Mehmet saat itu minta ijin untuk mencium kening Hasret untuk terakhir kalinya. Hasret pun mengijinkan. Hasret memeluk Bahar dan Efsun dan kemudian ia naik ke bus. Kemudian bus itu pun berangkat. Semua orang menangis saat itu karena mereka harus berpisah dengan Hasret. Begitu juga Hasret terus menangis di dalam bus.
Di saat yang sama Salih datang ke rumah pondok. Di rumah ada Nuran dan Ilyas. Nuran enggan menanggapi Salih dan menutup pintu. Namun Salih terus bicara dari luar sehingga Nuran membukakan pintu kembali dan menyuruh Salih masuk.
Sementara itu Hulya mengunci pintu di kamarnya. Di dalam ia memakai lipstik yang belepotan. Ia sepertinya menjadi gila setelah diceraikan Asin bahkan ia mencabuti rambutnya sendiri. Muge menggedor pintu namun tak digubris. Ia kemudian memanggil kakaknya. Mehmet dan Efsun juga baru saja pulang dan langsung ke atas. Mehmet kemudian mendobrak pintu dan melihat Hulya dalam kondisi yang mengenaskan setengah gila.
Mehmet menyuruh semua tenang dan kemudian mendekati adiknya itu. Ia mencium kening adiknya agar Hulya sedikit tenang. Ia terus berbicara kepada Hulya. Mehmet pun kemudian menggendong Hulya yang selengekan. Di bawah, nyonya Edibe dan Fulya melihat Hulya gila. Hulya terus berdada-dada ria pada mereka.
Sementara itu Bahar Ates dan bucel juga sudah sampai ke rumah pondok. Mereka masuk ke rumah dan dihadang Nuran. Nuran mengkode Bucela kalau ada Salih di rumah. Namun tiba-tiba Salih bicara. Dan Ates mendengar suara Salih dia pun segera masuk menemui Salih. Bahar sendiri juga kaget ada Salih. Kemudian Ates menanyakan kepada Nuran kenapa ada Salih di sini. Nuran diam dan Ates bertanya pada Ilyas.
Ates marah-marah kepada semuanya ada apa ini? Apa yang kalian rahasiakan di sini. Ates hendak menghajar Salih. Kemudian Salih mengatakan semuanya. Efsun pun juga datang. Saat itu Salih bilang mau mencari Bucela.
Selanjutnya : Efsun & Bahar Episode 109, Rabu, 4 Mei 2016
loading...
Efsun & Bahar Episode 109, Selasa, 3 Mei 2016 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Efsun & Bahar Episode 109, Selasa, 3 Mei 2016