Efsun dan Bahar Episode 145 : Episode ini dimulai paska penandatangan surat warisan perusahaan oleh efsun dimana efsun tidak akan dapat apa-apa. Ia tidak memnberikan ke Hulya namun langsung mendatangi mehmet ke rumahnya. Ia berjalan dengan penuh emosi dan sampai di dalam efsun langsung memberikan surat itu ke mehmet. Lalu Hulya masuk dan karena surat itu ua berdebat dengan mehmet. Setelah itu Efsun pun pergi meninggalkan rumah besar di luar ia ketemu bibinya dan langsung ikut bibinya naik taksi.
Sementara di dalam Mehmet masih sangat marah dengan Hulya karena memaksa efsun menandatangi suart itu. Mehmet pun membaca surat itu dan menaruhnya di laci. Ia tidak memberikan ke Hulya. Hulya pun tidak bisa berbuat apa-apa namun ia memikirkan strategi lain.
Setelah itu Hulya keluar rumah dan bertemu arda yang baru saja pulang. Ia kemudian kepada anaknya itu efsun sudah tersingkir dari rumah ini meskipun surat masih dibawa oleh mehmet namun paling tidak efsun sudah minggat. Arda pun tersenyum senanng lalu mereka masuk. Efsun dan Bahar Episode 145
Sementara itu bibi kakak nuran mengajak efsun ke makam nuran. Kakak nuran ini lebih busuk dari nuran. Ia menyadarkan ke efsun tentang tujuan nuran saat hidup yankni membuatmu kaya. Sekarang nuran sudah tidak ada ia berkorban untukmu untuk anak kandungnya karena itu kamu harus melanjutkan keinginan nuran. Efsun pun menangis di makam nuran.
Sementara itu bahar masih di rumah ates. Ia masih tidur karena kurang enak bahar. Ilyas menelepon ates. Ates mengatakan bahar baik-baik saja disini ia hanya butuh istirahat. Bahar sendiri kemudian bangun memperhatikan Ates bicara dari pintu. Efsun dan Bahar Episode 145
Lalu mehmet datang menemui Hasret. Ia minta maaf berkata pada hasret bahwa ia sudah mengetahu semua. Hasret senang sekali. Dan mereka berencana akan menemui efsun di rumah gilincik. Di saat yang sama Fulya datang lagi ke rumah attahan. Ia kemudian diajak ngobrol sama Hulya. Namun kenapa ya kok wajah Fulya ini tampak sedih. Efsun dan Bahar Episode 145
Sementara di dalam Mehmet masih sangat marah dengan Hulya karena memaksa efsun menandatangi suart itu. Mehmet pun membaca surat itu dan menaruhnya di laci. Ia tidak memberikan ke Hulya. Hulya pun tidak bisa berbuat apa-apa namun ia memikirkan strategi lain.
Setelah itu Hulya keluar rumah dan bertemu arda yang baru saja pulang. Ia kemudian kepada anaknya itu efsun sudah tersingkir dari rumah ini meskipun surat masih dibawa oleh mehmet namun paling tidak efsun sudah minggat. Arda pun tersenyum senanng lalu mereka masuk. Efsun dan Bahar Episode 145
Sementara itu bibi kakak nuran mengajak efsun ke makam nuran. Kakak nuran ini lebih busuk dari nuran. Ia menyadarkan ke efsun tentang tujuan nuran saat hidup yankni membuatmu kaya. Sekarang nuran sudah tidak ada ia berkorban untukmu untuk anak kandungnya karena itu kamu harus melanjutkan keinginan nuran. Efsun pun menangis di makam nuran.
Sementara itu bahar masih di rumah ates. Ia masih tidur karena kurang enak bahar. Ilyas menelepon ates. Ates mengatakan bahar baik-baik saja disini ia hanya butuh istirahat. Bahar sendiri kemudian bangun memperhatikan Ates bicara dari pintu. Efsun dan Bahar Episode 145
Lalu mehmet datang menemui Hasret. Ia minta maaf berkata pada hasret bahwa ia sudah mengetahu semua. Hasret senang sekali. Dan mereka berencana akan menemui efsun di rumah gilincik. Di saat yang sama Fulya datang lagi ke rumah attahan. Ia kemudian diajak ngobrol sama Hulya. Namun kenapa ya kok wajah Fulya ini tampak sedih. Efsun dan Bahar Episode 145
Selanjutnya : Efsun dan Bahar Episode 146
loading...
Efsun dan Bahar Episode 145 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Efsun dan Bahar Episode 145