Efsun dan Bahar Episode 158 : Kondisi efsun semakin kritis bahkan detak jantungnya mulai hilang. Dokter dan perawat pun sampai menggunakan alat pemacu jantung. Mereka bekerja keras untuk menyelamatkan efsun. Tim dokter pun sampai kewalahan dan hampir menyerah. Dan dari luar rumah sakit datang taksi ternyata bahar dan ates. Mereka kembali untuk efsun. Bahar langsung berlari menuju ruangan operasi efsun. Ia tak sempat menyapa semua kelurga dan kerabat yang menangis disitu. Efsun dan Bahar Episode 158
Perawat mulanya melarang bahar masuk namun bahar terus berjalan masuk sampai ia menemui efsun yang sedang koma. Kakak... kakak.... kakak efsun!!! Teriak bahar. Bahar menangis kemudian dokter kembali menggunakan alat pacu jantung. Sebenarnya kondisi ini dalam medis sudah mustahil dan hanya menunggu keajaiban. Efsun dan Bahar Episode 158
Saat itu di alam bahar sadar efsun berada di sebuah tempat dengan gaun putih. Ia bingung mau kemana. Namun pada akhirnya ia bisa kembali. Dan jantung efsun kembali berdetak. Bahar dan tim medis sangat senang. Inilah yang bisa disebut mukjizat kedatangan Bahar – hubungan batin antara kakak dan adik (meskipun tidak sedarah) ternyata bisa berpengaruh terhadap semangat efsun untuk hidup. Efsun dan Bahar Episode 158
Bahar kemudian disuruh keluar oleh dokter. Di luar bahar bilang efsun selamat dan semua orang diluar bahagia saling berpelukan. Efsun dan Bahar Episode 158
Sementara itu Hulya di rumah sakit menunggu Fulya bersama Beyza. Hulya menelepon mehmet namun ga bisa. Hulya kemudian bilang ke bezya akan pergi dulu dan Beyza disuruh menjaga Fulya. Fulya sendiri masih tidur di kasur rumah sakit. Efsun dan Bahar Episode 158
Kembali ke RS Efsun. Karena efsun sudah sadar maka salih pun ijin pamit pulang pada Bucela. Saat pamit mereka saling senyum-senyum. sementara itu semua orang berterima kasih pada bahar karena dengan kedatangan bahar berpengaruh terhadap hidup efsun. Efsun dan Bahar Episode 158
Setelah itu dokter keluar dan memberikan info pada semua keluarga bahwa efsun sudah melewati masa kritis. Ini keajaiban kata dokter dan semua orang lega. Ismail dan si botak akhirnya juga pamit. Tak lama kemudian datanglah Hulya yang marah-marah pada mehmet karena mehmet tidak menengok istrinya yang sakit. Mehmet pun malah berbalik marah pada Hulya. Hulya sempat mengumpat pada Hasret dan bibi sultan. Efsun dan Bahar Episode 158
Perawat mulanya melarang bahar masuk namun bahar terus berjalan masuk sampai ia menemui efsun yang sedang koma. Kakak... kakak.... kakak efsun!!! Teriak bahar. Bahar menangis kemudian dokter kembali menggunakan alat pacu jantung. Sebenarnya kondisi ini dalam medis sudah mustahil dan hanya menunggu keajaiban. Efsun dan Bahar Episode 158
Saat itu di alam bahar sadar efsun berada di sebuah tempat dengan gaun putih. Ia bingung mau kemana. Namun pada akhirnya ia bisa kembali. Dan jantung efsun kembali berdetak. Bahar dan tim medis sangat senang. Inilah yang bisa disebut mukjizat kedatangan Bahar – hubungan batin antara kakak dan adik (meskipun tidak sedarah) ternyata bisa berpengaruh terhadap semangat efsun untuk hidup. Efsun dan Bahar Episode 158
Bahar kemudian disuruh keluar oleh dokter. Di luar bahar bilang efsun selamat dan semua orang diluar bahagia saling berpelukan. Efsun dan Bahar Episode 158
Sementara itu Hulya di rumah sakit menunggu Fulya bersama Beyza. Hulya menelepon mehmet namun ga bisa. Hulya kemudian bilang ke bezya akan pergi dulu dan Beyza disuruh menjaga Fulya. Fulya sendiri masih tidur di kasur rumah sakit. Efsun dan Bahar Episode 158
Kembali ke RS Efsun. Karena efsun sudah sadar maka salih pun ijin pamit pulang pada Bucela. Saat pamit mereka saling senyum-senyum. sementara itu semua orang berterima kasih pada bahar karena dengan kedatangan bahar berpengaruh terhadap hidup efsun. Efsun dan Bahar Episode 158
Setelah itu dokter keluar dan memberikan info pada semua keluarga bahwa efsun sudah melewati masa kritis. Ini keajaiban kata dokter dan semua orang lega. Ismail dan si botak akhirnya juga pamit. Tak lama kemudian datanglah Hulya yang marah-marah pada mehmet karena mehmet tidak menengok istrinya yang sakit. Mehmet pun malah berbalik marah pada Hulya. Hulya sempat mengumpat pada Hasret dan bibi sultan. Efsun dan Bahar Episode 158
Selanjutnya : Efsun dan Bahar Episode 159
loading...
Efsun dan Bahar Episode 158 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Efsun dan Bahar Episode 158