Fatmagul Episode 162 - Fatmagul menunggu diruang tunggu dengan gelisah. demikian juga dengan Kerim. sudah jam dua lebih tapi belum juga ada panggilan untuknya, Kerim lalu bertanya kepada penjaga, tunggu tanda tangan kata sipenjaga.
Kadir sendiri telah selesai dengan urusan birokrasinya, ia kemudian mengajak Fatmagul untuk menunggu Kerim diruang tunggu.
Akhirnya panggilan untuk Kerim datang juga, Kerim berjalan dengan penuh harapan akan bertemu pujaan hatinya. Fatmagul sendiri tampak gelisah dan deg degan. .
Pintu terbuka, Kerim terlihat sumringah. Fatmagul berdiri menyambutnya. .” apa kabar abi??” sapa Kerim kepada Kadir. Rasa kangen bergemuruh didada mereka berdua, setelah Kadir pergi barulah keduanya saling bertanya kabar. . tapi mereka masih berdiri saling menjauh.
“kau tampak kurus” kata Fatmagul
“aku baik baik saja” ujar Kerim. Kerim tak tahan lagi menahan rasa rindu, ia langsung mendekat dan memeluk Fatmagul. Fatmagul sendiri menyambut pelukan itu dengan hangat seakan tidak ingin dipisahkan lagi. Sebuah lagu merdu mengiringi pertemuan mereka berdua yang penuh haru dan kebahagiaan.
Sampai akhirnya penjaga menyuruh mereka berdua agar tidak saling bersentuhan. Keduanya saling melepaskan diri dan nampak malu malu” duduklah” ujar Kerim memecah kesunyian. ternyata Kadir juga ada di ruangan itu. tapi dia duduk menjauh
“kau tampak baik”
“ya”
“aku sangat merindukanmu, menunggu kesempatan ini memberiku kekuatan, ada banyak yang ingin aku sampaikan. tapi aku tidak bisa mengingat itu semua sekarang” kata Kerim
“Meryem abla, saudarku dan murat mengucapkan halo” kata Fatmagul. terima kasih kepada mereka sahut Kerim
“kau mengalami saat sulit disini??”
“tidak. apakah ku sudah menetap di rumah baru??”
“ya. kami akan segera membuka toko. ”
“kau harus, kau melakukan banyak hal untuk tempat itu. hidup akan terus berjalan apapun yang terjadi. kau akan tes bulan july” kata Kerim
“23 dan 24 juli. ”
“apa kau sudah belajar??”
“sedikit. ”
“kau harus.. apa kalian membutuhkan uang?? “tanya Kerim. kami bertahan ujar Fatmagul
“apa kau melihatnya? apa dia menggangumu??”
“tidak”
“kurang ajar!! kurang ajar!”
“dia bilang dia tidak bermaksud mengganggu, dia bertanya jika butuh bantuan”
“beraninya dia. ”
Kadir mendekat dan meminta Kerim agar tenang.
“aku bahkan tidak mendengarnya, aku mengusirnya pergi dan dia pergi…”
“kurang ajar, bajingan sialan” kata Kerim kesal sekali
“abi, dia melihat ini sebagai sebuah kesempatan, jauhkan dia dari Fatmagul. .” kata Kerim. jangan khawatir sahut Kadir.
“dia senang melihat Fatmagul sendirian, tujuannya bukanlah membantu. dia berusaha melakukan sesuatu, jangan biarkan abi” kata Kerim
“kumohon, sudah banyak yang kita cemaskan. ” kata Fatmagul dengan wajah cemas, membuat Kerim langsung luluh dan turun kemarahannya.
Asude tampak kesal,kemudian Mustafa datang. ia melihat ada yang tidak beres dengan wajah masam Asude. .apa yang terjadi tanya Mustafa. kau kedatangan seorang tamu tadi, mantan menantu Yasaran , Meltem Hanim, dia datang untuk melihatmu kata Asude
Asude tampak sangat cemburu, kenapa dia datang?? tanya Mustafa. tidak tahu sahut Asude.
Yang terjadi adalah Asude mempersilahkan Meltem untuk masuk kedalam, ia mengambil baju baju Mustafa yang ada diruang tengah. ..’kami bangun telat pagi tadi, aku baru saja mau bersih bersih” kt Asude membuat Meltem merasa tidak nyaman.
“Seharusnya aku menelepon sebelum datang, aku menyusahkanmu “kata Meltem. Meltem berkata jika ayahnya ingin bicara bisnis dengan Mustafa . Asude kemudian meminta nya duduk dan mengajak minum kopi tapi Meltem menolak dan meninggalkan tempat Mustafa
“ada apa antara dirimu dan Meltem, dia tahu tempatmu , kalian sepertinya sangat dekat, dia datang kesini sendirian “kata Asude penuh selidik. Mustafa membantah tidak ada sesuatu antara dirinya dan Meltem
“kau tidur dengannya kan?? inikah caramu balas dendam kepada Yasaran??” tanya Asude, Mustafa berkta jika ia membantu turaner.
“aku pikir kau berubah, kau masih Mustafa yang lama. kau selesai dengan Yasaran dan sekarang bergantung kepada turaner, dengan menggunakan anaknya. ” kata Asude. Mustafa menjadi marah, dan menyuruh Asude agar diam. Mustafa kembali mengungkit masa lalu Asude, Asude sangat kecewa dan marah. ia kemudian berjalan kekamar dan mengambil kopernya.
Kadir sendiri telah selesai dengan urusan birokrasinya, ia kemudian mengajak Fatmagul untuk menunggu Kerim diruang tunggu.
Akhirnya panggilan untuk Kerim datang juga, Kerim berjalan dengan penuh harapan akan bertemu pujaan hatinya. Fatmagul sendiri tampak gelisah dan deg degan. .
Pintu terbuka, Kerim terlihat sumringah. Fatmagul berdiri menyambutnya. .” apa kabar abi??” sapa Kerim kepada Kadir. Rasa kangen bergemuruh didada mereka berdua, setelah Kadir pergi barulah keduanya saling bertanya kabar. . tapi mereka masih berdiri saling menjauh.
“kau tampak kurus” kata Fatmagul
“aku baik baik saja” ujar Kerim. Kerim tak tahan lagi menahan rasa rindu, ia langsung mendekat dan memeluk Fatmagul. Fatmagul sendiri menyambut pelukan itu dengan hangat seakan tidak ingin dipisahkan lagi. Sebuah lagu merdu mengiringi pertemuan mereka berdua yang penuh haru dan kebahagiaan.
Sampai akhirnya penjaga menyuruh mereka berdua agar tidak saling bersentuhan. Keduanya saling melepaskan diri dan nampak malu malu” duduklah” ujar Kerim memecah kesunyian. ternyata Kadir juga ada di ruangan itu. tapi dia duduk menjauh
“kau tampak baik”
“ya”
“aku sangat merindukanmu, menunggu kesempatan ini memberiku kekuatan, ada banyak yang ingin aku sampaikan. tapi aku tidak bisa mengingat itu semua sekarang” kata Kerim
“Meryem abla, saudarku dan murat mengucapkan halo” kata Fatmagul. terima kasih kepada mereka sahut Kerim
“kau mengalami saat sulit disini??”
“tidak. apakah ku sudah menetap di rumah baru??”
“ya. kami akan segera membuka toko. ”
“kau harus, kau melakukan banyak hal untuk tempat itu. hidup akan terus berjalan apapun yang terjadi. kau akan tes bulan july” kata Kerim
“23 dan 24 juli. ”
“apa kau sudah belajar??”
“sedikit. ”
“kau harus.. apa kalian membutuhkan uang?? “tanya Kerim. kami bertahan ujar Fatmagul
“apa kau melihatnya? apa dia menggangumu??”
“tidak”
“kurang ajar!! kurang ajar!”
“dia bilang dia tidak bermaksud mengganggu, dia bertanya jika butuh bantuan”
“beraninya dia. ”
Kadir mendekat dan meminta Kerim agar tenang.
“aku bahkan tidak mendengarnya, aku mengusirnya pergi dan dia pergi…”
“kurang ajar, bajingan sialan” kata Kerim kesal sekali
“abi, dia melihat ini sebagai sebuah kesempatan, jauhkan dia dari Fatmagul. .” kata Kerim. jangan khawatir sahut Kadir.
“dia senang melihat Fatmagul sendirian, tujuannya bukanlah membantu. dia berusaha melakukan sesuatu, jangan biarkan abi” kata Kerim
“kumohon, sudah banyak yang kita cemaskan. ” kata Fatmagul dengan wajah cemas, membuat Kerim langsung luluh dan turun kemarahannya.
Asude tampak kesal,kemudian Mustafa datang. ia melihat ada yang tidak beres dengan wajah masam Asude. .apa yang terjadi tanya Mustafa. kau kedatangan seorang tamu tadi, mantan menantu Yasaran , Meltem Hanim, dia datang untuk melihatmu kata Asude
Asude tampak sangat cemburu, kenapa dia datang?? tanya Mustafa. tidak tahu sahut Asude.
Yang terjadi adalah Asude mempersilahkan Meltem untuk masuk kedalam, ia mengambil baju baju Mustafa yang ada diruang tengah. ..’kami bangun telat pagi tadi, aku baru saja mau bersih bersih” kt Asude membuat Meltem merasa tidak nyaman.
“Seharusnya aku menelepon sebelum datang, aku menyusahkanmu “kata Meltem. Meltem berkata jika ayahnya ingin bicara bisnis dengan Mustafa . Asude kemudian meminta nya duduk dan mengajak minum kopi tapi Meltem menolak dan meninggalkan tempat Mustafa
“ada apa antara dirimu dan Meltem, dia tahu tempatmu , kalian sepertinya sangat dekat, dia datang kesini sendirian “kata Asude penuh selidik. Mustafa membantah tidak ada sesuatu antara dirinya dan Meltem
“kau tidur dengannya kan?? inikah caramu balas dendam kepada Yasaran??” tanya Asude, Mustafa berkta jika ia membantu turaner.
“aku pikir kau berubah, kau masih Mustafa yang lama. kau selesai dengan Yasaran dan sekarang bergantung kepada turaner, dengan menggunakan anaknya. ” kata Asude. Mustafa menjadi marah, dan menyuruh Asude agar diam. Mustafa kembali mengungkit masa lalu Asude, Asude sangat kecewa dan marah. ia kemudian berjalan kekamar dan mengambil kopernya.
Selanjutnya : Fatmagul Episode 163
loading...
Fatmagul Episode 162 | ⚡ Share & like anda akan berharga untuk masa depan Juragan Synopsis, So, tunggu apa lagi? segera beritahu teman dan kerabat anda tentang Fatmagul Episode 162